IDENTIFIKASI TERHADAP KONFLIK TERBUKA PADA MASYARAKAT NELAYAN DI KABUPATEN REMBANG: Kasus Di Desa Pasarbanggi

TIM, TIM (1997) IDENTIFIKASI TERHADAP KONFLIK TERBUKA PADA MASYARAKAT NELAYAN DI KABUPATEN REMBANG: Kasus Di Desa Pasarbanggi. Documentation. FAKULTAS SASTRA.

[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

1173Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
273Kb

Abstract

This research is aimed to describe a social relation ship in a fishery community. The topic is focused on identification of open conflic, between Pasar banggi fisher village community and neighbour fishery village in Rembang regency. Data have been collected by using three methods, namely indept interview of the number of informan; social life observation, and oral sources. In this case, community is as a unit analysis. Fishery community of Pasarbanggi have some spefi¬cation. All of them have a little boat, and begin to work in the morning; come back in the day or in the afternoon. A kind net they use are gondrong, dogol, and gembung. The open conflic among Pasarbanggi fishery commu¬nity and neighbour fishery village community, such as Kabonganlor and Pacer, were caused by using different net, called cotok. The neighbour village fishermen used it which has been forbidden by goverment because it was able to catch all of fish. Pasarbanggi fishermen arrest¬ed other fishermen who used cotok net. This happened in 1994 and 1995 Penelitian ini bermaksud menggambarkan suatu hubungan sosial pada satu komunitas nelayan, dengan pusat perhatian pada identifikasi konflik terbuka antara masyarakat nelayan Desa Pasarbanggi dengan masyarakat nelayan desa tetangganya di Kabupaten Rembang. Pengumpu¬lan data dilakukan melalui tiga cara, yaitu wawancara mendalam dengan sejumlah informan, pengamatan terhadap kehidupan sosial, dan menggunakan sumber lisan. Dalam penelitian ini yang meniadi unit analisa adalah komuni¬tas. Komunitas masyarakat nelayan Pasarbanggi mempu¬nyai suatu ciri khas, bahwa seluruh nelayan desa terse-but memiliki perahu berukuran kecil, dan memulai bekerja pada pagi hari, pulang pada siang atau sore hari. Janis peralatan jaring yang mereka gunakan adalah jaring gondrong, dogol dan gembung. Pertentangan atau konflik terbuka antara masyara¬kat nelayan Desa Pasarbanggi dengan masyarakat nelayan desa tetangganya, seperti dengan masyarakat Kabonganlor dan masyarakat Desa Pacar, disehabkan oleh penggunaan jaring yang berbeda; yakni yang dinamakan jaring cotok. Nelayan dari desa-desa tetangga menggunakan jaring cotok, yang mempunyai heberapa persamaan dengan jaring trawl yang sudah dilarang oleh pemerintah. Jaring ini dapat menangkap seluruh ikan. Masyarakat nelayan Desa Pasarbanggi menangkap dan menahan nelayan yang ketahuan menggunakan jaring contok. Peristiwa tersebut berlang¬sung pada tahun 1994 dan 1995.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:C Auxiliary Sciences of History > CB History of civilization
Divisions:Faculty of Humanities > Department of History
ID Code:21644
Deposited By:Mr UPT Perpus 5
Deposited On:02 Sep 2010 08:30
Last Modified:02 Sep 2010 08:30

Repository Staff Only: item control page