"TRAGEDI POLITIK DONGOS JEPARA 30 APRIL 1999 : UPAYA PENGUNGKAPAN LATAR BELAKANG DAN AKAR PERSOALAN"

Abstract

This research entitles social pandemonium in Dongos, Jepara : an effort to encounter principal causes of political chaos in Dongos Kedung, Jepara municipality on April, 30, 1999. Social politics haos eventuated in Dongos Kedung, Jepara Municipality, on April, 30, 1999 has given far-reaching consequences. Not only it has damaged elite mass relationships but also it has brought people to a conclusion that the aforementioned social chaos possessed a deeply political motive. Chronologically, The riot started because of a group of anger people dernolitionizing a scaffold prepared for a declaration Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) event in the Dongos village, Kedung, Jepara municipality. the so-called it a "political tragedy Dongos". Suddenly, coming supporter of political party whose Partai Persatuan Pembangunan (PPP) identity. Within few hours intervening, pressure, terror, so the riot spread across Dongos, Kedung, Jepara. Having conducted an academically-proven research, We concluded that the political motive does make up the axial principle; in fact, profoundly social integration, multicultural society, and religious society that hold their faith according to the religious values thought by aspiring and monolithic spiritual leaders, the so-called kyai and ulamo, also triggered the amok to happen. Further more, we also analyzed that the politics motive's background in which the massa political bringing to negatively respond to any PKB's declaration policy. To execute the research, we involved and true respondents selectively picked based on the method of snow ball. In addition, We also make use of the inductive-quantitative analysis so that primary and secondary data can be obtained. * Dari kajian dan hasil-hasil to-depth Interview serta informan terungkap bahwa akar permasalahan dari "Tragedi Dongos 30 April 1999" adalah terancatnnya suatu identitas kepolitikan Petal Persatuan Pembangunan (PPP) di daerah Jepara ditlarii menjelang Pemilu 1999. Muncultiya varian barn itu bernama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang didukung, balk resmi maupun tidak resmi, oleb jaringan kepengurusan NU dari PBNU hingga ranting-ranting NU. Alasan pendirian PKB bukannya tidak mull& Sejak awal, ini k:ata kubu PKB, selama Orde Baru posisi warga NU selalu dimarginalisasikan. Pengurisa Orde Baru rnenjadikan NU sekadar sebagai pengutnpul suara dalatn setiap kali Pemilu. Diakui, keterlibatan warga NU dalam PPP ada. Namun, sejauh itu sekadar ottanien, partikular belaka, dan tidak seroara artikulatif tnemperjuangkan nasib warga NU. Sejauh-jauhnya PPP dalam memperjuangkan nasib warga NU, masih akan lebih balk bile itu diinstrumentasikan lewat lernbaga politiknya sendiri. Secara mutt, kekecewaan PPP kepada partai barn bernama PKB tersebut, pertarna, pendirian PKB secara langsung maupun tidak langsung difasilitasi oleh jaringan NU, dari PBNU, pengurus wilayah, hingga ranting-ranting NU ; kedna, kecondongan elite NU ke PKB tersebut, dengan sendirittya, di mata PPP adalah upaya pengesampingan terhadap eksistensi PPP selama ini. Di maul. PPP, mereka juga telah berjuang semaksitnum mungkin sebagai artikulator NU dalam politik yang semestinya tidak dipandang dengan sebelah man ; dan ketiga, pendirian PKB met ulatigkan kader NU yang berada di banyak partai politik, termasuk di PPP, sehingga pendirian PKB dianggap sebagai ancaman eksistensi politik bagi PPP. Soalnya eksodusnya seorang kyai itu biasanya akan diikuti dengan para santrinya. Selain itu, peranan tokoh kyai juga demikian penting dalam memprakondisikan sehingga Tragedi Dongos itu terjadi. Terbukti dari paralelisitie antara burlyi yel-yel ketika kyai memberikan ceramah dengan serangkaian peristiwa yang menyertai sebelum, selama, dan sesudah kejadian itu.terjadi. Di samping itu, pengakuan informan menunjuk eerainah kyai berkontdbusi baik langsung maupun tidak langsung dengan Tragedi Dongos tersebut. *