EVALUASI PROGRAM LINK AND MATCH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KOTA SEMARANG

Abstract

Peningkatan sumber daya manusia Indonesia terus diupayakan oleh Pemeritah melalui jalur pendidikan formal maupun non formal dengan mengajak peran serta masyarakat, pengusaha swasta, untuk bertanggung jawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Guna meningkatkan kualitas pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SIVIK) diperlukan wahana yang mampu memberikan fasilitas/sarana kepada pelajar untuk melakukan kerja praktek. Salah satu program peningkatan kualitas pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dicetuskan oleh Wardiman adalah melalui jalur Link and Match. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengevaluasi pelembagaan program, yaitu penelitian terhadap manfaat yang dirasakan oleh pelajar yang mengikuti program Link and Match dan efektivitas/keberhasilan program mencapai sasaran. Permasalahan yang diteliti adalah: Bagaimanakah keberhasilan pelaksanaan program Link and Match di kalangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota. Semarang? Hambatan-hambatan apakah yang dialami oleh: pelajar, Sekolah Menengah Kejuruan dalam mengkikuti kegiatan magang melalui Link and Match ? Teori yang digunakan untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini adalah teori manajemen program yangb diadopsi dad Cheema dan Hosaka (1986), yang mengidentifikasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap efektifvitas (pencapaian sasaran) program dan teori Korten (Mulyatro; Korten, 1998) tentang desain program yang program yang baik (cocok). Idnikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan kegiatan link and match menggunkan tolok ukur (Esman; Eaton, 1986). Pengambilan sampel dilakukan secara areal random sampling secara acak/ tak terstruktur Hasil pelaksanaan program link and match pada Sekolah Menengah Kejuruan dapat dikatakan berhasil, karena: mampu memberikan manfaat bagi peningkatan keterampilan siswa, meningkatkan wawasan kerja, wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi, membantu meningkatkan rasa percaya din untuk bersaing masuk bursa kerja. Keberhasilan program penidikan sistem ganda melalui link and match diantaranya disebabkan munculnya dukungan dari kalangan: pengusaha, praktisi pendidikan, dan sebagian birokrat yang peduli terhadap dunia pendidikan, khususnya pada program pendidikan sistem ganda dan kegiatan taut suai (link and match) Meski ditemukan kekurangan dalam implementasi program pendidikan sistem ganda khususnya kegiatan link and match yang disebabkan oleh faktor intern sekolah dan ekstern, namun hambatan tersebut dapat diatasi dengan pendefrattan: beban dan kesetaraan tugas dengan menggunakan Fit theory. Perlu penyempurnaan desain kegiatan taut suai (link and match) terutama untuk kesesuaian minat, harapan dan kemampuan siswa yang ditinjau dari latar belakang pendidikan, sosial-ekonomi-budaya.. Perlu adanya dukungan kebijakan yang lebih besar lagi dari pihak birokrasi agar para pengusaha/birokrasi pemerintah tidak bisa menolak/ tidak rnerasa keberatan untuk terlibat dalam kegiatan link and match