Perancangan Kondisi Kerja yang Ergonomis untuk Mengantisipasi Peningkatan Aktivitas Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang

Purwaningsih, Ratna and Pujotomo, Darminto and Fanani, Zaenal (2004) Perancangan Kondisi Kerja yang Ergonomis untuk Mengantisipasi Peningkatan Aktivitas Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. Documentation. FAKULTAS TEKNIK.

[img]
Preview
PDF - Published Version
165Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

843Kb

Abstract

Faktor lingkungan fisik kerja merupakan salah sate faktor yangil'herpengaruh terhadap ldnerja manusia namun sering kurang diperhatikan oleh pihak perusahaan maupun operator dalam melakukan pekerjaan. Kondisi ini juga terjadi pada PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia III yang mengelola Terminal Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, dimana pada bagian bongkar muat kontainer yang dilakukan oleh unit Gantry Crane dihadapkan pada permasalahan waktu kerja operator yang kurang maksimal sehingga tidak tetpenuhinya target perusahaan. Adanya permasalahan ini ditunjang oleh suatu kondisi lingkungan kerja yang tidak ergonomis, seperti tingkat kebisingan yang cukup tinggi, temperatur ruangan tinggi, dan masih adanya keluhan kesilauan akibat dari pencahayaan yang terlalu terang. Berdasarkan pada kondisi tersebut, perlu dilakukan perancangan lingkungan fisik kerja pada ruang operator Gantry Crane dengan mempertimbangkan beberapa aspek seperti kebisingan, temperatur dan penerangan ruang kerja. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode desain eksperimen faktorial 3 faktor (axbxc), dengan jumlah pengamatan 10 kali flap perlakuan. Analisis data menggunakan analisis variansi (ANAVA) dengan uji statistik F pada taraf nyata 1% dan 5%. Dad basil analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perbaikan tingkat kebisingan, temperatur, dan penerangan ruang kerja memberikan pengaruh nyata terhadap rata-rata waktu kerja operator Gantry Crane. Operator dapat bekerja dengan waktu optimal pada temperatur 24 —26 °C, intensitas penerangan 1300-1500 lux pada slang hari dan 150 lux pada malam hari, serta menggunakan tutup telinga. Sedangkan perbaikan fasilitas dengan penambahan tirai, penggunaan ear plug, dan pemasangan AC yang stabil diharapkan dapat mendukung kondisi lingkungan kerja yang sesuai. SUMMARY Physical work environment is one of factor that influence performance worker, but is not main focus for worker and operator. This condition happen in PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III that manage container from shipping in Tanjung Mas Semarang. The transportation container done with Gantry Crane. The problem in case is operator time work not maximal, so target is not reach. It happen because work environment not ergonomic, such high temperature in room, level sound from machine very high, brightness is very high, and soon.. Based on condition above, this research has goal to design physical work environment in operator room Gantry Crane. The design concern several aspect, such level sound from machine, temperature, and brightness in operator room. Method of this research is factorial experiment design with 3 factor (axbxc), use 10 times replication. The analysis data use analysis variance (ANAVA) with F statistical level I% and 5%. From the analysis, can be conclusion that improve level sound from machine, temperature, and brightness in operator room give influence to average operator time work in Gantry Crane. Operator works with optimal time work in temperature 24 — 26 °C, intensity lighting 1300-1500 lumen, use ear plug, and improve facility air conditioner(AC)

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:T Technology > T Technology (General) > T201 Patents. Trademarks
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
Faculty of Engineering > Department of Industrial Engineering
ID Code:21582
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:01 Sep 2010 13:11
Last Modified:01 Sep 2010 13:11

Repository Staff Only: item control page