Slamet, Widyati- and Purbayanti, Endang Dwi and Darmawati, Adriani (2001) PEMANFAATAN L1MBAH RI IMAH POTONG HEWAN DAN L1MBAH INDUSTRI MINUMAN TEH SEBAGAI PUPUK ORGANI UNTUK TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata). Documentation. FAKULTAS PETERNAKAN.
| PDF - Published Version 206Kb | |
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 582Kb |
Abstract
Agriculture by products such as straw of sweet-corn 'with is harvested at 70-80 days and contained more than 7% erude protein are potentially subjected as an alternative material related to solve a problem of continuity of forages supply. Introducing organic and or in-organic fertilizers are the most common ways in keeping productivity and efficiency of land. However, compost is an alternative Fertilizer accustomed to manage over-using of in-organics fertilizers. By products of tea-bottling industry called "ampas teh" are characterized by high concentration of organic material and crude protein. Moreover, ampas teh are easily to decompose. Therefore, introducing ampas teh as a raw material of compost may considerable method to improve the value of ampas teh. A waste of slaughterhouse's called "isi rumen" is digested feed in front part of ruminant stomach. The isi rumen is rich in readable nutrient, containing cellulolytic microbes and it's synthesized protein. Therefore, isi rumen could enough to serve the microbes in the material decomposing process. To these, an experiment of utilizing slaughterhouse and bottled-tea industry by products as an organic fertilizer of sweet corn was conducted in the Field Laboratory of the Laboratory of Tanaman Makanan Ternak:, Faculty of Animal Sciences, DipOnegoro University from May to October 2001 The experiment was aimed to studies an effect of replacing N-inorganic fertilizer by ampas teh and isi rumen to the growth of sweet corn, corn production and sweet corn's straw. The experiment could be hope, contributed new information related to compost that was made from isi rumen and ampas teh. Moreover, to study an effect of the compost to the growth and productivity of sweet corn. The experiment was done by completely randomized design of 4 treatments without compost of ampas teh -P1; 10, 15 and 20 ton/ha of compost of ampas teh —P2, P3, and P4 ) and 5 replications. Height of plant, corn production and straw production are observed parameters in this experiment. Height of plant was measured weekly by measuring end to end, from the bottom upper the land to end part of the top of plant. Sweet corn was harvested at 75 days of plantation to calculate corn production and sweet corn's straw. Data were analysed by analysis of variance, followed by Duncan's multiple range test. Analysis of ampas teh that decomposed by isi rumen as a starter of process at 10% DM/DM for 1 month resulted C/N ratio 14.18. The C/N ratio value of compost was not significant different in compared to C/N value of natural toil (10-12). The result showed that fertilizing of planting medium with compost of ampas teh significantly conducted the growth of plant. The height of sweet corn fertilized by compost at 20 ton/ha were highest as compared to 15, 10 and 0 ton/ha (122.3 vs 11812; 111.8 and 108.06 cm). Introducing compost of ampas teh significantly increased sweet corn production and it's straw. Total production of Pl; P2; P3 and P4 were 939; 1007; 1027 and 1116 g/m2 of sweet corn and 634.83; 668.50; 703.33 and 777.97 g/m2 of straw. In conclusion, ampas teh and isi rumen could be processed as a material of compost. Introducing compost as an organic fertilizer of sweet corn, increased the corn production and it's straw. However, effect of compost in the soil fertilization await further study. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah kontinyuitas pakan hijauan adalah pemanfaatan limbah pertanian, antara lain adalah jerami jagung manis yang mempunyai kadar protein kasar > 7% karena dipanen pada umur 70-80 hari. Kesuburan tanah perlu dipertahankan sehingga meningkatkan efisiensi pemanfaatan lahan melalui pemupukan dengan pupuk organik/alam maupun anorganik/buatan. Salah satu alternatif untuk mengatasi penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan dapat dilakukan dengan penggunaan kompos. Ampas teh sebagai limbah industri minuman teh perlu lebih ditingkatkan penggunaannya karena ampas teh mengandung balm]) organik dan protein kasar yang tinggi serta cepat mengalami dekomposisi sehingga dimungkinkan digunakan sebagai bahan dasar pembuat kompos. Isi rumen sebagai salah satu limbah Rumah Potong Hewan (RPH) adalah pakan yang sudah sempat dicerna tetapi belum dimanfaatkan oleh induk semang, dapat menyediakan mikrobia peniecah serat kasar dan meningkatkan kadar protein kasar.. Penelitian Pemanfaatan Limbah Rumalt Potong Hewan (RPH) dan Limbah Industri Minuman Teh sebagai Pupuk Organik untuk Tanaman Jagung Manis dilaksanakan di kebun percobaan Laboratorium Tanaman Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro mulai bulan Mei sampai Oktoher 2001. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemakaian ampas teh dan isi rumen sebagai pupuk organik untuk menggantikan pupuk N anorganik terhadap pertumbuhan, produksi jagung manis dan produksi jeramitiya. Manfaat penelitian ini adalah memberikan sumbangan informasi tentamg pemanfaatan isi rumen sebagai limbah RPH yang dapat digunakan untuk mempercepatproses dekomposisi dalam pembuatan kompos ampas teh dan pemanfaatan kompos ampas teh tersebut untuk tanaman jagung manis . Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan tersebut adalah Tanpa kompos ampas teh (P1); Kompos ampas teh 10 ton/ha (P2); kompos ampas teh 15 ton/ha (P3) dan kompos ampas teh 20 ton/ha (P4). Parameter yang diamati adalah pertumbuhan tanaman jagung meliputi tinggi tanaman, produksi jagung maths dan produksi jerami jagung mania. Tinggi tanaman jagung diukur dari atas tanah sampai titik tertinggi tanamai, dilakukan setiap minggu. Produksi jagung maths diukur setelah tanaman dipanen pada umur 75 hari, sedangkan produksi jerami jagung manis diukur setelah tanaman diambil hasil utamanya. Data yang diperoleh diolah dengan analisis ragam yang dilanjutkan dengan Uji Wilayah Ganda dari Duncan Hasil analisis kompos ampas telt yang disimpan selama satu bulan dengan isi rumen sebagai starter sebanyak 10% BK/BK menunjukkan bahwa C/N rationya sebesar 14,18 mendekati C/N ratio tanah yaitu 10-12. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa tinggi tanaman jagung manis tertinggi dicapai oleh tanaman jagung manis yang mempero1eh pemupukan kompos ampas teh dan yang terendah tanpa kompos ampas teh masing-masing sebesar 122,13 (P2); 118,82 (P4), 111,80 (P3) dan 108,06 cm.(111). Pemupukan kompos ampas teh juga memberikan penganth yang lebih balk terhadap produksi jagung manis masing-masing sebesar 1116 (P4); 1027(P3); 1007(P2)) dan 939g/m2(P1). Hal yang sama juga ditunjukkan dart produksi jerami jagung manis, masing-masing sebesar 777,97 (P4); 703,33 (P3); 668,50 (P2) dan 634,83 g/m2 (P1) Kesimpulan dari penelitian ini adalah ampas telt dan isi rumen dapat dimanfaatkan untuk kompos sebagai pupuk organik pengganti Urea Kompos ampas teh yang digunakan untuk pemupukan jagung manis mampu meningkatkan produksi jagung manis maupun jeraminya. Pengamatan lebib lanjut terhadap kemampuan kompos ampas teh terhadap penyuburan lahan perlu dilakukan. Kata kunci: kompos, ampas teh, isi rumen, jagung manis
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture |
ID Code: | 21549 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 01 Sep 2010 08:37 |
Last Modified: | 01 Sep 2010 08:37 |
Repository Staff Only: item control page