Santoso, Hedi Pujo and Rahardjo, Turnomo and Sulistyani, Hapsari Dwiningtyas and Luktuantoro, Triyono (1998) TINGKAT KECEMASAN KOMUNIKASI MAHASISWA DALAM LINGKUP AKADEMIS. Documentation. FAKULTAS ILMU SOS1AL DAN ILMU POLITIK.
| PDF - Published Version 565Kb | |
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 3163Kb |
Abstract
Kecemasan, dalam berkomunikaSi (communication apprehensionfil) seb narnya perupakaan suatu bentuk perilaku yang normal bagi setiap orang yang melakuka tindak kotnunikasi namun seringkali seseorang tidak bisa mereduksi CA yang diha apinya sehingga menganggu komunikasi yang akan ataupun sedang dilakukannya. Dalam lingkup akademis misalnya, seorang mahasiswa seringkali memiliki kecemas n yang berlebihan ketika akan memprsentasikan tulisan ilmiahnya sehingga mated yan % sudah dikuasainya tidak bisa disampaikan dengan baik. Kecemasan tersebut bisa dis babkan oleh faktor internal (pribadi) mahasiswa itu sendiri ataupun timbul karena situ si yang melingkupi tindak penyampaian pesan. Secant teoritik, kecemasan berkomunikasi meinang dipilah menjadi dua bagian, yaitu izil kecemasan berkomunikasi yang muncul dalam did seseorang (trait) dan kecemas in yang timbul karena situasi sosial yang menyebabkan seseorang tidak mampu menyai paikan pesan secara jelas (state). Penelitian ini bertujuan untuk mengidenti fikasikan fakt r-faktor internal (trait) dan eksternal (state) yang berpotensi menjadi penyebab munculnya kecemasan berkomunikasi dan melakukan analisis untuk meinberikan solusi terhadap persoalan kecemasan yang dihadapi mahasiswa. Sedangkan metode pandit* yang digunakan • untuk pencapaian tujuan tersebut adalah fenomenogis empiris (eMpirical phenomenological). Subyek penelitiannya adalah para mahasiswa yang pernah atau sedang mengalami kecemasan berkomunikasi di dalam melakukan aktifitas akademis seperti; mengikuti kuliah, konsultasi skripsi, presentasi di depan kelas secara berkelompok (mata kuliah Metoddlogi Penelitian Komunikasi), presentasi di dep n kelas individual (mata kuliah seminar), ujian komprehensif dan ujian skripsi. Berdasarkan basil wawancara mendalam (indepth-interview) dan observasi I ngsung (direct observation) dapat diketahui bahwa faktor internal (trait) sangat berpengaruh terhadap kemampuan seseorang untuk mereduksi kecemasan yang muncul d'i dalam berbagai tindak dan situasi komunikasi. Mahasiswa yang mempunyai sifat tertuttm (introvert) memiliki tingkat kecemasan yang lebih dibanding mahasiswa ya g biasa berkomunikasi dengan orang lain. Seseorang yang introvert memang tidak mene patkan komunikasi sebagai medium interaksi yang penting sehingga ketika dia me galami kecemasan dia tidak mencoba mengurangi kecemasan tersebut dengan berkot unikasi atau berdiskusi dengan orang lain. Ketidaktnauan untuk berkomunikasi dengan orang lain triembuat tingkat kecemasan yang dimiliki mahasiswa yang introvert lebih tingi dari mahsiswa yang mempunyai sifat terbuka. Solusi yang terbaik untuk in gurangi kecemasan berkomunikasi terutama bagi mahasiswa yang memiliki sifat tertutu adalah melalui berbagai upaya untuk melibatkan mereka ke dalam tindak komuni asi dan mendorong mereka untuk melibatkan did secara sosial. Staf pengajar harus r sponsif untuk berempati, membesarkan hati, membantu mereka dengan melibatkan m reka ke dalam kelompok diskusi dan mendorong mereka untuk melakukan komunik si tatap muka. Situational CA biasanya muncul ketika responden mendapat perhatian ya g tidak biasa (unusual) dari orang lain. Contohnya ketika responden akan memprese tasikan proposal penelitian atau ketika mempresentasikan basil penelitian (skripsi/MPK) mereka di depan dosen penguji. Kecemasan yang berlebihan menyebabkan mahasiswa ti ak bisa menjelaskan mated dengan baik dan jawaban yang mereka berikan terhadap pe tanyaan yang terlontar juga kurang memuaskan, bahkan ada mahasiswa yang sama sek li tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh dosen penguji. Solusi untuk me gurangikecemasan tersebut adalah dengan membiasakan mahasiswa tampil atau prese tasi di depan kelas, misalnya mereka diharuskan untuk mempresentasikan tugas kuliah d depan kelas baik secara individu maupun kelompok. Konsultasi dengan dosen pem imbing skripsi juga bisa menimbulkan kecemasan (Audience-Based ('A). Tingkat kec masan yang tinggi ketika akan berkonsultasi dengan doyen-dosen tertentu membuat ma asiswa merasa tertekan setiap akan atau sedang berkonsultasi. Kondisi tersebut ten u saja menghabat proses pembuatan skripsi, bahkan bisa membuat mahasiswa tide k mau mengerjakan skripsi mereka. Kepekaan atau empati dari dosen sangat diperluka untuk mereduksi kecemasan. Dosen harus mau membuka did dan berdiskusi mengenai materi skripsi dan sekaligus responsif terhadap kondisi psikologis mahasiswa.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
ID Code: | 21541 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 01 Sep 2010 08:23 |
Last Modified: | 01 Sep 2010 08:23 |
Repository Staff Only: item control page