STUDI POTENSI BERBAGAI JENIS LAMUN SEBAGAI SUMBER MAKANAN KESEHATAN : ANALISIS PROKSIMAT

Setyati, Wilis Ari and Subagiyo, Subagiyo and Ridlo, Ali (2003) STUDI POTENSI BERBAGAI JENIS LAMUN SEBAGAI SUMBER MAKANAN KESEHATAN : ANALISIS PROKSIMAT. Documentation. FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN.

[img]PDF
Restricted to Repository staff only

579Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
179Kb

Abstract

Seagrasses traditionally are used as thod and medicine. Based on this I'm seagrass have potentially prospective as source of loodhcalthness and medical purposes. As foodhealthmess, seagreasses potential used as a part of diet thr some patient with degenerative diseases or as one of diet for prevent some degerative diseases. The problems arises from the using seagrassses as foodhelathness are no complete catalogs about nutritive value of Indonesian Seagrasses. Therefore no scientific justification to improve seagrasses as potential foodhealthness. This research was done to answer how about nutritive profile (proteins, lipids, carbodydratcs and dietray fibre) of some seagrasses and how about some seawasses can be improved potentially as foodhealthness. Samples of seagrass come from Seagrass field of Bandengan waters, Jepara. Sample was identified and analysed for proximate value (content of protein, lipid, carbohydrate and dietery fibre). Proximate analyse was done in chemical laboratorium of In this reasearch vegeotion analyze of seagrass also was done, to identified their diversity and density. The research found 6 species of seagrass in seagrass field of Bandengan Waters, Jepara, i.e. Enhalus acoroides Thalassia hemprichii., Cymodocea serrulata, Syringodium frliforme, Halodule uninervis and Thalassodendron cilia/urn. There have population density respectively 109,00 ind/rn2, 106,87 ind/rn2, 89,35 ind/rn2, 82,97 ind/m2, 73,65 ind/rn2, dan 18,75 ind/rn2. The result of proximate analyse showed that .Enhalus acoroides have protein conten, sugar content, lipid content, ash content, and fibre content (% / dry weight) 7,65; 1,00; 6,13; 68,14 and 19,92 respectively. Thalassia hemprichii 8,35; 1,10; 7,38; 62,43; and 17,27. Cymodocea serrulala 9,39; 0,91; 7,81; 67,09 and 19,25. Syringodium isoetifolium 5,52; 2,19; 4,71; 70,62 and 12,16. Halodule uninervis and Thalassodendron cilialum have not been analysed.Lamun (seagrass) telah secara tradisional dimanlaatkan sebagai suunber niakanan dan obat-obatan . Selain itu lamun seperti organisme yang lain memproduksi berbagai produk alam metabolit primer dan sekunder. Schingga larnun sangat prospektii digunakan sebagai sumber obat-obatan dan sebagai makanan kesehatan. Sebagai nuthanan kesehatan lamun dapat digunakan untuk nnencegab berbagai penyakit degeneratif. Masalah yang muncul dalam kojian potensi berbagai jenis lamun sebagai sumber rnakanan kesehatan adalah : bagaimana tingkat keanekaragatnan jenis lamun di perairan Jepara . 2. bagaiinana protil nutrisi (protein, lipid, karbohidrat dan serat) dari berbagai jenis larmin 3. bagaimana potensi dari berbagai jenis lamun untuk dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai suinber makanan kesehatan Permasalahan ini muncul juga didasarkan atas belum adanya katalog yang Iengkap mengenai nilai nutrisi dari jenis-jenis lamun yang terdapat di Indonesia, sehingga belum ada dasar pijakan yang lengkap untuk pengembangan pemanfaatarn potensi lamun kbagai makanan kesehatan yang dikemas secara komersial. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari status nutrisi berbagai jenis lamun yang terdapat diperairan Jepara berdasarkan analisis proksimat (Total karbohidrat, serat, lemak, dan protein) Pengambilan sampel larnun dilakukan di perairan pantai Jepara. Selama waktu pengainbilan sampel dilakukan pula penghitungan tingkat kepadatannya dengan metode kuadrat. Sampel lamun yang diambil dari lokasi penelitian selanjutnya dipisah-pisahkan berdasarkan raorfologinya. Selanjutnya dibersihkan dari kotoran dan hewan-hewan invertebrata yang menetnpel . Sampel selanjutnya dibagi 2, satu digunakan untuk bahan identifikasi sedang yang lainnya untuk diekstraksi. Sampel jenis-jenis lamun yang diperoleh selanjutnya diidentifikasi menurut Atmadja dkk (1996) Analisis nutrisi dilakukan di Labonaorium Kitnia , Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan, Semarang menggunakan metode dan prosedur seperti yang biasa dilakukan di Laboratoriurn tersebut. Ada 4 aspek nutrisi yang akan dianalisis yaitu, kadar protein , karbohidrat, lipid dan serat. Hasil penelitian menunjukan ada 6 jenis larnun yang tumbuh di perairan Bandengan Jepara yaitu Cymodocea serrukua, Thalassia hemprichll, Enhalus acoroides, Syringodium folifo•me, Halodule uninervis dan Thalassodendron ciliatum. Keenam jenis larnun tersebut berturut-turut mernpunyai kepadatan 109,00 ind/m2, 106,87 ind/rn2, 89,35 ind/rn2, 82,97 ind/rn2, 73,65 ind/m2, dan 18,75 ind/m2 Hasil analisis proksimat untuk keenarn jenis lamun tersebut adalah sebagai berikut; Enhalus acoroides mernpunyai kandungan protein, gula pereduksi, lemak, abu, dan sera kasar berturut-turut (% berat kering) 7,65; 1,00; 6,13; 68,14 dan 19,92. Thalassia hemprichii berturut-turut 8,35; 1,10; 7,38; 62,43; dan 17,27, Cymadocea serrulata berturut-turut 9,39; 0,91; 7,81; 67,09 dan 19,25. Syringodiwn folfferme berturut-turut 5,52; 2,19; 4,71; 70,62 dan 12,16, sedangkan Halodule uninervis dan Thalassodendron ciliatum tidak dilakukan analisis proksirnat.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions:Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Fisheries
ID Code:21520
Deposited By:Mr UPT Perpus 5
Deposited On:01 Sep 2010 07:40
Last Modified:01 Sep 2010 07:40

Repository Staff Only: item control page