SOBO-KARTTI SEBAGAI ASET BUDAYA KOTA SEMARANG: KAJIAN ATAS PERKEMBANGAN PADA PERIODE 1988-2000

Utama, Mahendra Pudji and Rochwulaningsih, Yetty and Yuluiati, Dewi and Suliyati, Titiek (2002) SOBO-KARTTI SEBAGAI ASET BUDAYA KOTA SEMARANG: KAJIAN ATAS PERKEMBANGAN PADA PERIODE 1988-2000. Documentation. FAKULTAS SASTRA .

[img]
Preview
PDF - Published Version
301Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

3538Kb

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan perkembangan Sobo-Kartti pada periode 1988-2000. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yang meliputi kegiatan mencari, menemukan, dan menguji sumber-sumber sejarah untuk memperloleh fakta-fakta yang kredibel. Selain itu juga digunakan metode observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan Sobo-Kartti pada periode 1988-2000 menunjukkan kecenderungan menurun. Beberapa indikasi yang digunakan untuk mehhat kecenderungan penurunan itu adalah perubahan kondisi fisik dan lingkungan, perubahan jenis kursus dan peminatnya, dan manajemen organisasi. Penurunan kondisi fisik dan lingkungan ditunjukkan oleh keadaan gedung yang semakin memprihatinkan karena tidak terawat dengan bark serta keadaan lingkungan sekitar gedung yang semakin kumuh akibat adanya rumah-rumah. petak dan semi pennanen yang ditempati penghuni liar. Kekumuhan lingkungan itu juga chsebabkan oleh sikap dan perilaku pedagang kaki lima yang tidak mengindahkan kebersihan tempat berdagang di sekitar gedung Sobo-Kartti. Penurunan aktivitas kursus ditunjukka oleh semakin sedikitnya jenis kursus. Pada periode sebelumnya ada lima jenis kursus yang diselenggarakan yaitu kursus guru tad, seni karawitan, seni pedalangan, seni tad anak-anak, dan seni vokal. Pada periode 1988-2000 kursus yang diselenggarakan di Sobo-Kartti hanya terdiri dad dua jenis saja, yaitu seni tad anak¬anak dan seni karawitan. Peserta kedua jenis kursus itu juga mengalami penurunan dari waktu ke waktu, terutama untuk peserta kursus tad anak-anak. Padahal, kursus ini memiliki potensi untuk berkembang mengingat pesertanya adalah siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang di Kota Semarang jumlahnya mencapai ribuan orang. Sementara itu, penurunan yang berkaitan dengan manajemen organisasi tampak dari kinefia pengurus Sobo-Kartti yang tidak memperlihatkan prestasi yang antara lain dibuktikan oleh tidak berlanjutnya beberapa kursus yang ada di lembaga Sobo-Kartti belum memiliki visi dan misi yang jelas dan hal ini mengakibatkan kerja pars pengurus tidak didasarkan pada program yang memiliki arab dan tujuan yang jelas dan sisternatis. Sabin ketidak jelasan visi dan misi lembaga, terdapat beberapa faktor lain yang menjadi hambatan bagi upaya pengembangan Sobo-Kartti. Faktor-faktor yang dimaksud adalah sistem pemilihan pengurus yang cenderung tidak memberikan tempat bagi orang atau pihak di luar Sobo-Kartti, kurangnya promosi, kesulitan merelokasi penghuni liar meskipun secara hukum Sobo-Kartti mempunyai posisi yang kuat, tiadak dilakukannya evaluasi untuk alas kekuatan, kelemahan, peluang,- dan ancaman sehingga kesulitan yang dihadapi Sobo-Kartti dari waktu ke waktu semakin menumpuk, dan adanya konflik internal di antara pengurus Sobo-Kartti. Pada kepengurusan periode 1998-2003 telah diciptakan program revitalisasi Sobo-Kartti yang bertujuan untuk membangun kemball citra lembaga ini sebagai lembaga pendidikan. Berkaitan dengan program ini maka Sobo-Kartti yang semula bernama Perkumpulan Kesenian Sobo-Kartti diubah statusnya menjadi Yayasan Pendidikan Kesenian Sobo-Kartti. Bentuk yayasan dipilih dengan pertimbangan agar lembaga inilebih leluasa untuk menjalin kerja sama dengan pihak lain karena program revitalisasi yang telah dicanangkan memerlukan pemikiran, pendanaan, dan keterlibatan dad berbagai pihak. Namun program yang penuh idealisme ini justru telah menyebabkan terjadinya perpecahan di antara pengurusnya sendiri sehingga inenimbulkan hal-hal yang kontrapoduktif bagi upaya pengembangan Sobo-Kartti. Sekalipun perkembangan Sobo-Kartti menunjukkan kecenderungan menurun, keberadaan lembaga ini hams tetap dipertahankan. Secara historis lembaga ini telah memainkan peran yang penting sebagai salah satu tonggak demokratisasi dalam sejarah kesenian tradisi Jawa. Selama perjalanan sejarahnya, Sobo-Kartti telah membuktikan bahwa berbagai hambatan yang hams dihadapinya tidak menghilangkan semangatnya untuk tetap berperan dalam pelestarian dan pengembangan kesenian tradisi ,lawa. Penanganan yang seri us dad berbagai pihak yang berkompeten terhadap kegiatan lembaga ini akan memungkinkan Sobo-Kartti kembali menjadi pusat pendidikan kesenian tradisi Jawa sebagaimana yang pernah terjadi pada masa lalu. Jika hal ini dapat dilakukan, maka Sobo-Kartti sebagai aset budaya Kota Semarang akan dapat diselamatkan dan bahkan dapat dijadikan sebagai salah satu identitas budaya Kota Semarang

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:P Language and Literature > PA Classical philology
ID Code:21515
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:01 Sep 2010 07:25
Last Modified:01 Sep 2010 07:25

Repository Staff Only: item control page