EVALUASI PROGRAM REHABILITASI PENYU (Kasus Di Teiuk Penyu Kabupaten Cilacap)

Abstract

The aim of this reserach are to evaluate how the program of tortoise in Teluk Penyu can be conducted and how the perception of public to receipt this program. 60 respondent in Cilacap village are taken as samples The results of the research shows that : (1) Tortoise in Te/ttk Penyu still apear now, but the number are decrease. (2) Decreasing of the number of Turoise are caused bad environment, increasing of the number Of ships, decreasing of species of mangrove. (4) Perception of publict shows that Tortoise must be sheltered to increase tourist and to be prtect from disapearing. (5) The plan of rehabilitation cannot be conducted becaused the bad environment (6) The barrier of tortoise rehabilitation are industries nthish, decreasing of species of mangrove, increasing of the fish ships, decreasing of publict participation and status of the land. From this result can be suggest that to rehabilitate Tortoise must to make environment better, to change status land, and to work together with Kodam IV Diponegoro. Dakun penelitian ini mengambi I sampel sebanyak 30 responden yang terdiri dart tokoh formal, tokoh icdimnal dan masyarakat biasa, untuk mengetahui bagaimana tentang rencana program rehabilitasi tersebut. Ilasi I yang diperolah Mai; pellet Man ini memmjnkkan bahwa : 1. Pantai Teluk Penyu tennasuk di wilayah Kelurahan Cilacap, Kecamatan Cilacap Selalan Kabupaten Cilacap. Luas obyek wisata ini adalah 20 ha dengan panjang panjtai 3 kin, Irma tanah penthijanan 10 ha 2. Kondisi satwa penyu di Teluk Penyu, pada scat sekarang masih dijumpai tetapi dalam kuantitas yang sangat kecil. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya lathatitastwa somakin berkurang. 3. Berkurangnya jumlah penyu disebabkau °lett beberapa faktor yaitu, karena adanya polusi dart pabrik, karena berkurangnya hutan bakau, karena meninglcatnya jumlah kapal balk besar dan keel] di sekitar Teluk Penyu dan karena adanya pentinglcapon oleb nelayan. 4. Persepsi masyarakat terhadap binatang penyu, sebagian besar menyatakan bahwa penyu merupakan binatang lantha yang harms dilestarikan, agar terhindar dart kepunalnut 5. Karelia tennasuk binatang yang sudah langka, maka sebagian besar masyarakat di sekitar Teta Penyu menyatakan bahwa perlu direhabilitasi. Dengan tujuan untuk menarik wisatawan balk dalam negeri lawman wisatawan asing, menjaga dal kepunahan. 6. Itehabiltasi peityu di Tehik Petty,' rencananya ada tetapi tidak jadi dilaksanakan karena. kondisi I inglaingannya tidak mendukung, dimana aimya sudah terpolusi oleh adanya pabrik. Sehinggadikuatirkan tidak than berhasil. 7. Habitat saiwa yang ada di Teluk Penyu terdiri clan Rasa Jaws, Babi Hutun, Kern abu-alm, 13nrang Elang dan Burring &organ. sedangkan menurut data dal Bagian Lingkungan litchi') (Bill) satwa Penyu di Teluk Pence sudah tidak ada. E. Hambatan &dam merehabilitasi penyu antara lain (1) kondisi lingIumgan yang smith tidak mendukung yaitu adanya limbah pabrik, berkurangnya buten bateau, meningkatnya jundall kaput/pendia, dan banyalmya sampah yang dibawa oleh Aught Timur, (2) Kurangnya kesaclaran masyarakat untuk menjaga binatang tersebut dart kepunahan, (3) Adanya kepercayaan negatif terhadap penyu yaitu bahwa binatang penyu tersebut membawa sial, (4) Status tanahnya di Teluk Penyu yang dike asai oleh Kudrna IV Diponegoro.dahuln sehingga rehabilitasi dapat berhasil, (b) Status tanahnya perlu dirubah aagar menjadi milik Peinda, sehingga pengelolaannya dapat lebih terjamin, (c) Bekerjasama dengan Kodimi N Diponegoro &dam Inaba mengelola obyek wisata Pantai Teluk Penyu, (d) Perk diadakan penyuluhan tentang I inglaingan alma dan penyuluhan tetang sadar wisata Darn basil ini dapat diharapkan habitat penyu dapat dijaga dari kepunahan dan dapat meningkat juinlah wisatawan.