EDWIN, EDWIN and SUKMANINGTYAS, HERMINA and PUDJONARKO, DWI (2003) PENGARUH LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK TERHADAP TEKANAN DARAH DAN KECEPATAN REAKSI. Documentation. FAKULTAS KEDOKTERAN.
| PDF - Published Version 253Kb | |
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 944Kb |
Abstract
Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan fisik yang dapat meningkatkan kesegaran jasmani, karena dalam olahraga tidak hanya melibatkan sistem muskuloskeletal semata namutv juga mengikutsertakan sistem lain seperti sistem kardiovaskuler, sistem respirasi, sistem ekskresi, sistem saraf dan masih banyak lagi. Olahraga mempunyai arti penting dalam memelihara kesehatan dan menyembuhan tubuh yang tidak sehat. Apabila olahraga dilakukan dengan takaran yang sesuai baik intensitas, lama, dan frekuensinya maka akan memberikan hasil peningkatan kerja otot, daya tahan, kecepatan reaksi, kemampuan pengambilan oksigen secara maksimal, menguatkan otot jantung, mengontrol tekanan darah serta frekuensi nadi. Olahraga atau latihan, berdasarkan pemakaian oksigen atau sistem energi dominan yang digunakan dalam latihan dapat dibagi menjadi latihan aerobik dan anaerobik. Kedua latihan ini telah diterapkan di Sekolah Sepak Bola Tugu Muda Semarang. Akan tetapi apakah porsi kedua latihan ini telah mencapai sasaran yang diinginkan, belum pernah dilakukan suatu penelitian pada sekolah tersebut. Penelitian ini bertujuan menjawab secara ilmiah apakah latihan aerobik dan anaerobik tersebut telah mencapai sasaran yang diinginkan yaitu terjadi peningkatan efisiensi dan efektifitas kardiovaskuler maupun kecepatan reaksi serta mengukur perbedaannya. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan rancangan "Pretest-Posiest Group Design". Lokasi penelitian di Sekolah Sepak Bob Tugu Muda Semarang dengansampel adalah siswa Sekolah Sepak Bob Tugu Muda Semarang yang diambil secara Purposive dengan kriteria inklusi jenis kelamin laki-laki, umur 10-14 tahun, berat badan 27,5-44,1 kg, tinggi badan, 134-157,9 cm serta mengikuti program latihan di Sekolah Sepak Bob Tugu Muda Semarang. Sedangkan kriteria eksklusi adalah bila mengikuti latihan lain diluar program Sekolah Sepak Bola Tugu Muda Semarang, peminum alkohol, perokok serta mempunyai riwayat keluarga hipertensi. Didapatkan sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 50 anak, kemudian dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan secara aeak yaitu kelompok perlakuan Aerobik dan Anaerobik. Data yang dikumpulkan adalah tekanan darah dan kecepatan reaksi. Perlakuan dilakukan pada minggu ke 6 dan ke 12. Data diolah dengatt dilakukan editing, koding, dan tabulasi. Data ditampilkan dalam tabel dan grafik. Data dianalisa secara deskriptif dan analitik dengan perangkat lunak SPSS 10.05. Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov menunjukkan distribusi data tidak normal sehingga dilakukan uji Friedman untuk masing-masing kelompok. Sedangkan perbedaan antar kelompok diuji dengan Mann Whitney-U. Batas kemaknaan yang dipakai adalah apabila p< 0,05 Vasil penelitian menunjukkan latihan aerobik selama 12 minggu mempunyai pengaruh bermakna terhadap tekanan diastolik. Latihan aerobik tidak berpengaruh terhadap tekanan sistolik dan kecepatan reaksi. Sedangkan latihan anaerobik tidak berpengaruh tekanan sistolik dan diastolik tetapi berpengaruh terhadap kecepatan reaksi. Didapatkan pula perbedaan yang bermakna antara pengaruh latihan aerobik dan anaerobik terhadap tekanan darah dan kecepatan reaksi. Latihan aerobik selama 12 minggu lebih berpengaruh terhadap tekanan diastolik dibandingkan tekanan sistolik. Sedangkan latihan anaerobik selama 12 minggu lebih berpengaruh terhadap kecepatan reaksi.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine > Department of Medicine Faculty of Medicine > Department of Medicine |
ID Code: | 21506 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 01 Sep 2010 06:49 |
Last Modified: | 01 Sep 2010 06:49 |
Repository Staff Only: item control page