CITRA PEREMPUAN DALAM BAHASA INDONESIA Studi Kasus Citra Perempuan dalam Penggunaan Bahasa Indonesia pada IkIan Majalah Femina dan Kartini

Abstract

Budaya patriarki yang menempatkan perempuan sebagai subordinasi laki-laki dan inferior terhadapanya telah melembaga dalam semua aspek kehidupan sehingga kenyataan tersebut oleh perempuan dipandang sebagai hal yang tidak perlu dipersoalkan lagi. Namun, semenjak tahun 1970-an sejalan dengan bertiupnya kesadaran akan hak asasi individu, kesetaraan, dan demokratisasi, maka pola relasi jender yang bersifat mapan itu mulai digugat dari semua aspek, baik aspek ekonomi, sosial, politik, hukum, dan budaya, khususnya bahasa. Penelitian ini merupakan salah satu langkah koreksi terhadap sistem bahasa yang seksis yang dicerminkan dalam citra perempuan pada iklan di media massa, Femina dan Kartini. Citra perempuan dalam bahasa Indonesia sangat intensif dicerminkan melalui kosa kata dan frasa Kosa kata dan frasa yang mencerminkan perempuan pada umumnya berupa kata idea yang merupakan kesatuan antara kata biasa (bunyi dan makna) dengan bayangan mental. Citra perempuan dalam bahasa Indonesia secara terus-menerus mengalami proses reproduksi dengan bersandar pada akar budaya tertentu yang dapat menyadarkan kepada para konsumen (perempuan) bahwa hal tersebut merupakan kebutuhan bagi dirinya. Selain itu, dengan penggunaan bahasa Indonesia pada iklan yang mencitrakan perempuan merupakan salah satu bentuk eksploitasi alas perempuan oleh kapitalisme. Oleh karena itu, musuh utama perempuan saat ini adalah kapitalisme, setelah itu disusul laki-laki dan berikutnya sesama perempuan.