LAPORAN AKHIR KEGIATAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM VUCER PERBAIKAN TEKNOLOGI DAN PERANCANGAN ALAT PEMROSES KOTORAN TERNAK DAN LIMBAH PERTANIAN MELALUI FERMENTASI AEROB

Abstract

Kotoran ternak yang dikumpulkan dekat kandang dan limbah pertanian khususnya jerami padi yang tersedia banyak di masyarakat petani, bila tidak dikelola dengan baik akan terbuang dan menimbulkan pencemaran lingkungan yang mengganggu manusia dan ternak. Pemrosesan kotoran ternak dan limbah pertanian menjadi kompos akan sangat menguntungkan dan dapat mendukung usaha pertanian sebagai pengganti pupuk kimia. Pern. rosesan kompos melalui fermentasi aerob dapat mempercepat proses dari 3-4 bulan menjadi 5 minggu, sehingga akan dapat memberi tambahan pendapatan bagi peternak dari kompos lebi h cepat. Pemrosesan kotoran ternak dan limbah pertanian dengan fermentasi aerob dilaksanakan melalui Program Vucer. Kegiatan dilakukan di Desa Plalangan Kec. Gunung Pati Kab. Semarang oleh Tim Fakultas Petemakan Universitas Diponegoro yang bermitra dengan kelompok usaha sapi perah KTT Ngudi Rahayu sejak bulan Mei sampai dengan Oktober 2002. Kegiatan yang dilaksanakan dengan metode "show and tell" ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ternak dan peternak sehingga dapat meningkatkan produksi susu sapi; memanfaatkan sumber daya alam, serta mempercepat penyediaan pupuk bagi petani sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi pencemaran lingkungan. Manfaat ekonomi dari kompos yang diproses melalui fermentasi aerob ini dapat dikaji dari meningkatnya harga jual kotoran ternak, meningkatnya produksi dan kualitas susu, efisiensi waktu penjualan kotoran temak, peningkatan penghasilan petani mellaui usaha pembuatan kompos dan peningkatan keberhasilan lingkungan. Nilai tambah dari sisi IPTEK nampak dari Kompoi; yang dihasilkan cepat, berkualitas dan seragam, sehingga produktifitas pemeliharaan sapi bertambah dari segi kualitas dan kuantitas. Dampak sosial yang positif secara nasional akan muncul apabila peningkatan pembuatan kompos berkualitas dapat mendukung usaha pertanian sehingga ketergantungan pada pupuk kimia dapat dikurangi sehingga menurunkan efek kerusakan lingkungan dalam jangka lama dan ketersediaan pakan lebih kontinyu bagi ternak yang nantinya akan memperbesar usaha peternakan. Keberhasilan penggunaan alat pemroses kotoran ternak dan limbah pertanian dikaji melalui evaluasi pelatihan, evaluasi basil, evaluasi kualitas, dan evaluasi ekonomi. Disamping itu dikaji pula faktor pendorong dan penghambat penggunaan alat pemroses kotoran ternak tersebut. Pelatihan yang dilakukan mampu menumbuhkembangkan motivasi anggota kelompok dan masyarakat di Desa Plalangan untuk memanfaatkan alat pemroses kompos. Disamping itu pelatihan yang dilakukan juga meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam bertani dan beiemak utamanya dalam pembuatan kompos. Dengan pemrosesan kompos melalui fermentasi aerob ini akan mempercepat penjualan kotoran ternak yang sebelumnya l kali setahun menjadi 8 kali setahun atau lebih dan harga yang tadinya Rp. 45.000,-/tahun/sapi menjadi Rp. 2.520.000,-/th/sapi. Faktor pendorong keberhasilan kegiatan ini adalah keinginan maju dan berkembang dari masyarakat, kelompok menerima dan membutuhkan teknologi yang diperkenalkan, keinginan memperoleh penghasilan lebih balk, serta keinginan dan motivasi untuk lebih maju dan berkembang dari perangkat desa. Faktor penghambat dan sekaligus merupakan tantangan untuk pengembangan selanjutnya adalah belum adanya pemasaran kompos yang masih memerlukan waktu untuk sosialisasi lebih lanjut. Kata kunci : Kotoran ternak, jerami padi, fermentasi aerob, kompos; Jurusan Nutrisi dan Makanan Tentak, Fakultas Peternakan, Lembaga Pengabdian pada Masyarakat, Universitas Diponegoro, Nomor : 01/J07.18/KPP/2002 Tanggal 3 Juni 2002.