PENGARRUH PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS SENG TERHADAP RESPON PROLIFERASI LEMFOSIT MENCIT BALB/C YANG DIINOKULASI SALMONELLA TYPHIMURIUM

Warrlain, Hartati Eko and Wiliam', Tri Tuthill and Nurhayati, Diana (2004) PENGARRUH PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS SENG TERHADAP RESPON PROLIFERASI LEMFOSIT MENCIT BALB/C YANG DIINOKULASI SALMONELLA TYPHIMURIUM. Documentation. FAKULTAS KEDOKTERAN.

[img]
Preview
PDF - Published Version
259Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

770Kb

Abstract

Typhoid fever disease, nowadays has been a serious health problem especially in developing countries. Body has immunity system to overcome incoming foreign antigens, including Salmonella typhi, a bacteria to cause typhoid fever. The effective immunity system in eliminating intracellular bacteria like S. typhi is spesific cellular immunity system. Many researches have been conducted to find out rho Ongoing immunity response mechanism in typhoid fever. for instance by infecting experiment animal like mice with typhinntrium. The symptoms and patogenecities seen irES. typitinturium infected mice are analogue with typhoid fever caused by S. typhinntrinm in human. Therefore, the inoculation of S. typhinturium on mice can be accepted widely as experimental model for human typhoid fever. S.. typhitmaium infection to mice activates majority of Tco4+ and IRTD84• cells, however, the proliferation and expansion increase slightly. If the T lymphocyte proliferation is low, sitokins produced (especially IEN- iy) will not be enough to activate macrophage, therefore the phagocytosis and killing ability toward S. tvphimurom or S. twthi decrease. This is why typhoid fever patients is not only given antibiotic therapy but also additional supplement beneficial for immunity system. Zinc is one of minerals which has positive effect on immunity system, like becoming apoptosis inhibitor, activating timulin hormone, and stimulating the production of IFN- y on NK cells. In vitro studies proved that zinc zinc can shmulate the production of 1L-II3, IL-6, IFN-y, and TNIF-a on monocyte. High dosage and or zinc supplementation also can decrease the body immunity response, such as decreasing IFN-a concentration, oxygen consumption in nettroth, and the activity of NADI'll oxidase and iNOS enzymes. The liorementioned can decrease the phagocytic and bactericidal ability of phagocyte. When pressing other minerals, like bon and copper, zinc can also press immunity system. Iron deficiency can lower the function of PMN leucocyte, number of lymphocyte, NK cell activity, and IL-2 production of lymphocyte, while copper deficiency can lower tirnul in hormone, phagocyte microbicida I activity, and NK cell cytotoxicity. The objective of the research is to find out the effect of various dosages of zinc supplementation : 30, 60, 120, and 240 ppm on cellular immunity response of Balb/C mice inoculated by S. typhinnerium especially to their lymphocyte proliferation tesponse. This research uses post-test only control design. The subjects of research are 40 male Balb/C mice aged 8 — 10 weeks, weighed 20 — 40 grams, which were obtained from Biotechnology Laboratoly of PAU UGM Yogyakarta. Subjects were adapted thr a week, then divided randomly into four groups based on the zinc dosage contained in their. food that are 30, 60, 120, and 240 ppm. The food was given ad libitum for I 0 days. The mice were infected with 3 X 104 S hiphitnitritun intraperitoneally on the 811' clays. The mice were killed on the I lth day to be examined their lymphocyte proliferation response in lien (which is measured by the lien weight and the relative amount of lyinplioblast). Variables were analyzed with one way Anova Post Hoe LSD. The finding of this research shows that the lien weight of mice given with high dosage zinc does not have significant difference from that given normal dosage zinc 011=0,303) and the relative amount of lyinpliotslast of the mice given high dosage zinc does not have significant difference fioin that with 11011118i dosage (p 0,231). The conclusion is, high dosage zinc supplementation to Balb/C mice inoculated by :SI tvphimm hint does not repair their lymphocyte proliferation response. This research has many shortcomings eit her in resealeh design or variables neede to be observed Therclore, it is necessary to do advanced resealches and design improvemenI such as Penyakit demam tifoid sampai saat ini masth merupakan masalah kesehatan yang serius terutama di negara-negara berkembang. Tubuh metnpunyai sistem imun dalam mengatasi antigen axing yang inasuk, termasuk ,Valmonella ophi, bakteri penyebab demam tifoid. Sistem imun yang efektif dalam mengeliminasi bakteri intrasetuler seperti typhi adalah sistem imun spesifik selulet Banyak penelitian yang dilakukan unit* mengetahni mekanisme respon imun yang terjadi pada demam tifoid manusia, misalnya dengan cara menginfeksi hewatt coba, seperti mend', dengan S Ophinturhn. Ciejala clan perjalanan penyak it yang tainpak pada mencit terinfeksi S. tylthinturPrin analog dengan doniain tifoid yang discbabkan oleh S. ophi pada manusia. Untuk itu Mokulasi S. oiphuntiritrm pada mencit dapat diterima secara leas sebagai model el(sperimental untuk domain tifid manusia. Infeksi S. (pphinntrtant path mencit menyebahkan leraktivasioya sebagian besai sel I C1)411- dan CDS+, naniun proliferasi dan ekspansittya hagya ineninukat sedikii I Wa proliferasi limfosit T rendah, maka sitokin-sitokin yang dihasilkannya (terutama IFN-y) tick* cuktip banyak uutuk (lapin inengaktivasi makrolag, sehingga kernamptian cagesitosis dan Atihng inakronn; terhadap tiphimurwm autumn X lip/n al:;111111C111.111111. litilah yang menjadi alasail mengapa pendelita denial]] tifoid disamping diberi tempi antibiotika perlu diberi suplernen tambahan yang menguntungkan bagi sistem imun. Seng adalah salah sate mineral yang mempunyai efek positif terhadap sistem imun, antara lain sebagai inhibitor apoptosis, mengaldilkan hot mon limulin. dan menstimulasi produksi 1171\1-y oleh set NK. Studi in vitro membuktikan hahwa seng dapat meinacu produksi IL-I , IL-6, IFN-y dan INF-ix old) monosit. Pemberian seng dusis tim;gi clan/ clan jangka panjang juga dapat inctitirtinkan respon Minn Inhoh, ant ara lain menurunkan kadar konsuinsi oksigen oleh neutrofil, serta aktivitas NADPH oksidase dan enzim 1NOS. yang kesemuany a akan dapat menttrunkan kentainpuan favositik dan baklevisiclal lagosil. Melalai penekanannya terhadap mineral-mineral lain, seperti hesi dan tembaga, seng juga dapat menekan sistemimun. Defisiensi besi dapat menurunkan fungsi lekosit PMN, jumlaki linifosit, aktivitas sel NK, dan produksi 11,-2 oleh lirn fosit, cedangkan defisiensi tembagit damn inenuninkan produksi timulin, dan aktivitas mikrobisidal fagosit, dan sitotoksisitas scl NK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis seng 30 mg/kg (ppm), 60 ppm, 120 ppm, dan 240 ppm terhadap respon imun seluler mencit Balb/C yang diinokulasi S. lyphanurinm, khususnya terhadap respon proliferasi limfosit Penelitian ini menggunakan rancangan posidesi only control group design. Subjck penelitian berupa 40 ekor mencit Balb/C jantan uniur 8 — 10 minggu, berat badan 20-40 grant dad Laboratotium Bioteknologi PAU UGM Yogyakarta. Subjek diadaptasikan selama 1 minggu, dibagi secara acak menjadi empat kelompok, sesuai dosis seng pada pakan, yaitu kelompok dosis 30, 60, 120, dim 240 ppm. I'akan ilibcrikan secara ad libitum selama 10 bad. Mencit diinfeksi dengan 3 X 104 S. ophinntrium intraperitoneal pada hari ke-8. Mencit dibunuh pada had ke-11 mink diperiksa respon proliferasi Iiinfosh di organ lien (dinilai dad berat lien dan jumlith iclatif Iasi) Variabel dianalisis dengan one way Anofa dan Post Hoe LAI Hasil penelitian ini ineminjukk an bah wa bend lien mooch yang dibed seng dosis tinggi tidak berbeda bermakna dolman yang diberi sung dosis normal (p 0,303i dan juinlah relatif limloblas mencit yang dibcri song dosis tint,gi tidak berbeda bcri»akim dengan yang diberi seng dosis normal (p=0,231). Kesiinpulannya, pemberian seng dosis tinggi pada mencit Ilalb/C yang dlinokulasi S. iwlaintailiin tidak inemperbaiki cesium prinirerasi ililiroSil Penelitian ini mempunyai banyak ketemalian baik pada desain penelitian maupun variabel yang pc& diteliti. Untuk itu perlu dilakukan penelitian-penelitian lanjutan dan perbaikan pada desain, antara lain : 1. Pengambilan sainpel perIll dilakukan pada fa se treA Vase rlectnutec) post Mick si. 2. Pemberian pakan per sonde untuk lipleinastikan asupan seng mencit 3. Penelitian kadar mineral seperti seng, tembaga dan besi; kadar tionnon timulin darah

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:R Medicine > R Medicine (General)
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Medicine
Faculty of Medicine > Department of Medicine
ID Code:21441
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:31 Aug 2010 07:16
Last Modified:31 Aug 2010 07:16

Repository Staff Only: item control page