Sumekar , Wulan (1997) STUDI KERAGAAN DAN POLA KONSUMSI MAKANAN TRADISIONAL DI KOTAMADYA DATI II SEMARANG Study of Performance and Traditional Food Consumption In Semarang Municipality. Documentation. FAKULTAS PETERNAKAN.
| PDF - Published Version 176Kb | |
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 588Kb |
Abstract
The result of study of performance and traditional food consumption showed that kind of animal traditional food in consumption more than in the market. Kinds of traditional food consumption are 14 and 12 are sold in the market. Carac-teristic of animal traditional food are made from meat, egq and milk, prepared and sold as nutrition food. It prepared in fried form, boiled form and lasted form. Animal traditional food has higher value than other traditional food, because It always consume or prepair on religy ceremonial, grateful and tradition ceremonial. Household spend of money for animal traditional food consumption still got benefit either as additional menu or household nutrition. Household spend of money per day less than Rp 3000,- (67% in Johar village, 85% in Peteronqan and 72% in Erulu) for animal traditional food and more than Rp 5000,- for food (80% in Johar, 50% in Peterongan and 50% in Sulu village). Based on qualitative methode, animal traditional food consumption stiil got benefit for additional household nutri-tion. It showed by frequncy of consumption is rarely (one time per week) *) Education Staff of Animal Science Faculty, UNDIP **) Sponsored by OPF UNDIP, 1996/1997 No : 877/PT09.HB/N/1996, 2-9-1996. Hasil penelitian tentang studi keragaan dan konsumsi makanan tradisional memperlihatkan bahwa rata-rata jenis makanan tradisional asal ternak yang dikonsumsi oleh rumah-tangga lebih banyak daripada jenis yang ada dipasar, yaitu 14 jenis yang dikonsumsi dan 12 jenis yang ada dipasar. Karak-teristik dari makanan tradisional asal ternak baik yang dikonsumsi ataupun yang ada di pasar adalah berasal dari daging, telur dan susu, disajikan atau dijual untuk lauk pauk dalam bentuk digoreng, diawetkan atau berkuah. Makanan tradisional asal ternak adalah jenis makanan yang mempunyai nilai tinggi karena selalu dihidangkan dan dikonsumsi pada upacara keagamaan, syukuran dan adat. Pengeluaran rumahtanqga untuk makanan tradisional asal ternak masih belum menguntungkan balk untuk pemenuhan gizi ataupun ketersediaannya. Sebagian besar rumahtanqqa, juirt= pengeluaran untuk makanan tradisional asal ternak ;er masih kurang dari. Rp 3000,- yaitu 67%, 85% dan 72% masing-masing di kelurahan Johan. Peterongan dan Bulu. Sebaqian besar pengeluaran rumahtangga per hari untuk makanan lebih dari Rp 5000,- yaitu BO% di kelurahan Johar, 50% di Peteron-gan dan 50% di Bulu. Secara kualitatif, konsumsi makanan tradisional asal ternak belum menguntungkan untuk pemenuhan gizi rumahtanqga. Keadaan ini diperlihatkan oleh tingkat frekuensi konsumsi adalah jarang (rata-rata 1 kali per minggu). *) Staf Pengajar Fakultas Feternakan UNDIP t*) Dibiayai oleh Dana Prayek Operasi dan Perawatan Fasilitas UNDIP, Tahun Anggaran 1996(1997. Nomor : 877/PT09.H8/N/1996, tanggal 2-9-1996.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture |
ID Code: | 21434 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 31 Aug 2010 06:43 |
Last Modified: | 31 Aug 2010 06:43 |
Repository Staff Only: item control page