GAMBARAN HISTOLOGI HEPAR DAN GINJAL MENCIT BALB/C SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK RUMPUT LAUT PERORAL SELAMA 1 BULAN

Abstract

Rumput laut ini secara ekonomi menjadi penting karena mengandung senyawa polisakarida. Narnun kandungan karbohidrat ini sebagian besar terdiri dari senyawa gumi dengan sifat sulit diserap dalam pencemaan manusia . Iwang dan Padmawinata menyatakan bahwa tanaman tersebut merupakan salah satu dari flora laut yang dewasa ini telah banyak dibutuhkan oleh industri makanan, obat-obatan dan kosmetik sebagai bahan utatna atau bahan pembantu.. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan design The post Test Only Control Group Design yang menggunakan 25 mencit Balp/c , umur 2-3 bulan, dengan berat badan 25 —30 gram yang diperoleh dad Laboratorium Parasitologi fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Sampel dibagi menjadi 3 kelompok dengan 1 kelompok kontrol dan 2 kelompok perlakuan dengan 5 mencit tiap kelompoknya Pada kelompok kontrol adalah mencit tanpa perlakuan apapun. Untuk kelompok perlakuan (1,2) dilakukan pemberian ekstrak rumput laut.. Kelompok perlakuan I diberi ekstrak rumput laut dosis 300 ug peroral selama 1 bulan dan kel;ompok perlakuan II diberi ekstrak rumput laut dengan dosis 600 ug selama 1 bulan. Data yang didapat diuji beda dengan menggunakan statistik non parametric kruskal walls Hasil Penelitian memmjukan adanya perbedaan nyang signifikan pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan . Kesimpulan pada penelitian ini bahwa ekstrak rumput laut tidak menimbulkan kerusakan ginjal dan hepar .