PROFIL AGRIBISNIS TELUR ITIK PADA KOPERASI SIDODADI DI KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG

ROESSALI, W. and EKOWATI, T. and PRASETYO, E. and EDDY, B. TRISETYO (2005) PROFIL AGRIBISNIS TELUR ITIK PADA KOPERASI SIDODADI DI KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG. Documentation. FAKULTAS PETERNAKAN.

[img]
Preview
PDF - Published Version
324Kb

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji integrasi produksi dan pemasaran telur itik pada Koperasi Sidodadi. Lokasi penelitian ini di Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang sebagai sentra pengembangan ternak itik. Koperasi Sidodadi merupakan institusi yang menjadi wadah penyaluran basil produksi peternak itik yang ada di Kecamatan Banyubiru. Responden sebanyak 27 orang peternak itik yang terdiri dari 10 anggota koperasi yang masih aktif dan 17 peternak itik non anggota yang memanfaatkan Koperasi Sidodadi sebagai tempat pemasaran telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Koperasi Sidodadi menyalurkan telur rata-rata sebanyak 23.438,6 butir telur segar dan 3.500 butir telur asin per minggu. Suplai telur berasal dari anggota tiga Kelompok Tani Ternak Rik (KTTI) di Kecamatan Banyubiru yaitu KTTI Sidodadi, KTTI Udimulya dan KTTI Sedyomakmur rata-rata sebanyak 1911,29 butir per minggu atau hanya dapat menyediakan 8,15 dari jumlah total kebutuhan koperasi dan sisanya (91,85%) berasal dari peternak itik di sekitar Kecamatan Banyubiru. Penerimaan koperasi sebesar Rp 62.340.367,- per bulan, biaya produksi dan pemasaran Rp 50.846.388,- per bulan dan keuntungan usaha koperasi sebesar Rp 11.493.979,- per bulan. Hasil analisis efisiensi pemasaran menunjukkan usaha Koperasi Sidodadi dengan memasarkan dua jenis telur yaitu telur segar dan telur asin lebih efisien 1,71% dibandingkan pemasaran telur segar saja. Kata kunci : Koperasi, agribisnis, telur itik. ABSTRACT The aim of this research was to know the integrated production and marketing business of duck eggs by Sidodadi Economic Enterprice ("Koperasi Sidodadi") at Banyubiru District, Semarang Regency. The enterprise coordinated the eggs distribution from 3 duck farmer groups. Twenty seven duck farmer divide to 10 as members of the economic enterprise and 17 duck farmer who have business with were chosen to be respondent. The result of the research showed that the Koperasi Sidodadi has distributed 23.438,6 fresh duck eggs and 3,500 salted duck eggs per week. However, the farmer group can only supplied 1,911.29 eggs per week (8.15%), while 91.85% was supplied from other duck farmers around the district. The average cost of production and marketing was about Rp 50.846.388,- per month, average of income was Rp 11.493.979,- per month, and the market efficiency showed that the marketing of salted duck eggs was more efficient (1.71%) compound to fresh eggs. Keywords: Economic Enterprice, Agribusiness, duck egg.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:S Agriculture > SF Animal culture
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture
ID Code:21260
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:27 Aug 2010 09:34
Last Modified:27 Aug 2010 09:34

Repository Staff Only: item control page