PRODUKSI DAN KUALITAS WOOL DOMBA BATUR PADA PEMBERIAN PAKAN KONVENSIONAL DAN NON KONVENSIONAL

Abstract

This research was a survey research to evaluate the effect of convensional and nonconvensional feeding to wool production and quality of Batur sheeps. The research was done at Batur village in Banjarnegara of Central Java, because the village as the biggest population central at the region. Batur sheeps as special cattle in the region, but there isn't in the other region. The random Sampling methode was used in the research. Respondent consist of 40 farmers that they were assembled in two group farmers that is Mantap and Barokah group farmers. Collecting data was used quitionaire and interview with respondent. The collected data were analyzed using Cobb Douglas function to evaluated the production factors that influence to wool production (Soekartawi, 1994: Marawali, 2002) The result of analyzed data showed that wool production wasn't influenced by production factors were like length, finess, soundness, softness, elasticity,cleaness, the age in the first cutting wool, and the period of cutting wool on convensional or non convensional feeding. Regression analysis showed that R2 = 33,30 %. It means that dependent variable (wool production per period) only 33. 30 percent could explained by independent variables in the model. Whereas 67.7 percent could explain by variables didn't include in the model of production function. The conclusion of the research was productions factors were like length, finess, soundness, softness, elasticity,cleaness, the age in the first cutting wool, and the period of cutting wool didn't influence to wool production of Batur sheeps on convensional or nonconvensional feeding. Penelitian ini merupakan penelitian survey untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pemberian pakan secara konvensional dan non konvensional terhadap produksi dan kualiats wool domba Batur. Penelitian ini dilakukan di Desa Batur Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara karena Desa Batur merupakan sentra populasi terbesar dan domba Batur merupakan ternak khas daerah tersebut yang tidak dimiliki daerah lain. Metode pengambilan sampel secara random sebanyak 40 peternak yang tergabung dalam dua KTT (Kelompok Tani Ternak), yaitu KTT Mantap dan Barokah. Kuesioner digunakan sebagai alat pengumpul data. Metode yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas wool adalah fungsi Produksi Cobb-Douglass yang dilinier regresikan (Soekartawi,1994; Marawali, 2002). Hasil pengolahan data, didapatkan hasil F hitung 1,828 dengan taraf signifikasi sebesar 1 persen berpengaruh tidak nyata. Data tersebut dapat diterjemahkan bahwa produksi wool tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti panjang wool, kerapatan, kekilapan, kelembutan, elastisitas, kebersihan, umur pemotongan pertama dan periode pemotongan wool baik pada pemberian pakan konvensional maupun nonkonvensional. Hasil analisis regresi diperoleh R2 sebesar 0,333, artinya variasi dari variabel dependen (produksi wool per periode) hanya 33,30% saja yang dapat dijelaskan oleh variabel independen : panjang, kerapatan, kekilapan, kelembutan, elastisitas, kebersihan, umur pemotongan wool pertama, periode pemotongan wool dan dummy pakan konvensional. Adapun sisanya sebesar 67,7% dijelaskan oleh variabel yang tidak termasuk dalam model fungsi produksi. Kesimpulannya adalah variabel pemberian pakan secara konvensional dan non konvensional secara bersama-sama tidak berpengaruh secara nyata terhadap produksi dan kualitas wool domba Batur.