PERBAIKAN KUALITAS DAN PERANCANGAN ALAT PEMBIBITAN SAYURAN DENGAN TEKNIK VERTIKULTUR

Abstract

Selama it tahun terathir masyarakat Desa Kenteng banyak dirughzan Melt serangan penyakit bengkak akar pada trainman kubis, sehingga produksi kubis sunny rendah, yaitu 5 tondta. seharusnya 35-85 tenth. Tanaman sayuran terdapat di seined] DeS11 Kenteng, Kthainatatz Ambarawa, baldest sayuratz menjadi penghasilan utwna sepanjang ushon. Timbtanya penyakzt bengkak akar ("Vendor) dapat mematikaa tanwnan kubis tnulai tunur 10 had pada seznua famili tanaman kubis dan menginfeksi /Man petani sellinth Dem Kenteng. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan perbaikan ruutu bibit sayuran di luar area pertanian dengan menggunakan teknik vertikultur. Teknik vertikuli or merupakan budidaya tanaman secara vertikal sehingga pembibitan tanaman dengan %stem ini memwagkinkan pe-nyediaan bibit dalam eurdah banyak pada lahan semen/Mak eda /Mem waktu cepet, mudah dipindahken dengan ougkat keberlwsilan taw' dilaksanakan melalui program vu r. Kegiatan dilakukan di Dusan Galant Desa Kenteng, Kecamatan Ambarawa, Kabul:mien Semarang oleh tim Fakullas Petemakaa Universilas Diponegoro yang beware demean Bp. Tattind, anggeta kelompok tam Ngudi Mulyo sejak bulan Mei sampai dengan November 2005. Kegiatan ini diluksanakan dengan inctode "Show and Tell" bertujuan zreningkatkan kualitas bibit sayuran. sehingga tingkat kematian bibit kubis dapat thicken dad 100 % menjadi 10 S5. tunnel/v/11km berkembaugnya penyakit bengkak akar, menjamin ken:in/atm bibit sepanjang waken, lidak tneneemmi 1ingkungan selama proses sera terbentuknya kelompok tail baru yang mampu memhuat slat pembibitan dan bibit sayman hermuM. Manraat ekonomi dart pembuatan bibit sayuran ini dapat dikaji den penurunan tingkat komaiiim kubis akibat seraugan penyakit ?sandal sehinggn produksi kubis meningkat dan peningkaten pendapatan pctani melaliii limbs pembihttan samisen. Nita) tambah dari sisi ipteks aampak dart bibit yang ()Masi/ken dengan teknik venikuthr memiliki Jaya lumbult tinggi dan talon lacha.dar penyakit bengkak akar sehingga modal:al kubis =Spica% dan path periode selanjutnyadapat menurunkan infeksi penyakit pada lahan petani. Kebethasilan penggunaan alai pembibitan seam verekultur dapat dikaji meloui evaluasi produksi, evaluasi head dan eyalnasi ekonomi. Disarming itu juga dikaji faktor pendia-one dan penghambat per/ppm/awl slat pembibitan tersebut. Pelatihan yang dilakukan mampu menumbub kembangkan molivasi angguta kelompok lain dan masyarakat selumh Desa Kanter/0 untuk memanfaathan Vat pembibitan tersebut. Pelham yang diberdem huge meningkethen pengetahuan dan ketrampilan petani daiam pembibitan thyuran secara vertikultur. Dengan pembuotim bibit secara vertikultur mampu merthrakatkan pendapatan natant sehesar Rp 70000.- pa produksi atau Rp 84 0000,- per taunt. Faktor poodorong dari kegiatan tat mraPutt keinginan male den bakembang dart mayarakra kelompok menerima dan mombutahkan teknologj yang diperkonalkan, keinginan meheroleh penghasilan letah balk dart penjualan bibit s.ayuran serta raotreasi legit magi dan berkembang dari perangkat desa. Faktor penghambat kegiatan ini adalah petani tidak berani menanam kubis karena takut gagal paten, akibet serangan penyakit bengkak akar yang sebum ini meragikan petani serta herga 'aural yang tidak stagl sehingga meruyiken patent membuat petani enggan berusaha dalam bidangpertanian make perlu waktu untuk sosialisasi lebih lanjut dan pengembangannya