ANALISIS SOSIAL EKONOMI KELOMPOK MASYARAKAT PENERIMA INPRES DESA TERTINGGAL (IDT) DI WILAYAH PANTAI UTARA JAWA (Studi Kasus di Kabupaten Pekalongan, Demak dan Pati)

Abstract

Program Inpres Dose Tertinggal (TOT) sebagai program pengen-tasan kemiskinan masib memerlukan waktu yang relatif panjang untux mengevaluasi nejauh mana prog ram tareebut telah mencepai saseren dan tujuan yang dikehendaki. Namun, secara umum para pener.iren TOT mereen eangat bersyukur dengan adanya program IOT hni, karona program ini tidak settler memberi bantuan, naaun ada kehendak kuat dui program ini, bahwa sdana yang telah diberikan herus dikembangkan pa da usaha-usaha produktif. Selain itu, program TOT merupakan program yang telah mendu-dukkan rakyat kecil sebagai orang yang diberi kepercayaan untuk nengelola dana. Kepercayaan, bagi rakyet Xenia merupakan satu tugas yang barus dilaksanakan dengan penub tanggung jaweb. Dan twax0mya, banyak penerima InT telah dengen kesadaran penuh melakukan tanggung iawab itu, meskipun pada awalnya DABS in ada keraguan etaupun ketakutnn akan menenui kegagalan. Namun, berkat biabingen para pendamping di tingkat desa, serta monitoring yang torus menerus dilakukan oleb perangkat desa dan kecamatau, meka kemungkinan dana itu 'aeleset' semakin kecil. Ternak merupakan kegiatan yang sebaglan besar dilabikan peneriaa TOT. Altman klasiknya adalah, berternak bagi pare petani adalah sUatu pekerjaan yang sudah turun teeurun, den dapat diker - jakan oleh solurub angolota keluarge. Perlu dilakukan upaye program yang Iebih komprahesif untuk negera depot menuntaskan kemiskinan di desa-desa. Pembinsan, hernia pemberien informasi yang tepat dengan kegifttan dana IDT serta penyuluhen yang sifatnya dapat membuka eakrawala den wawasan barn bagi petani adalah upaya-upaya yang harks; Lerua nenerns dilakukan dan hersifat antar sektoral.