UJI KEMAMPUAN ION EXCHANGE DALAM MENURUNKAN KESADAHAN AIR

Abstract

Ion exchangers are insoluble granulur substances which have in their molecular structure acidic or basic radicals that can exchange, without any apparent modification in their physical appearance and without deterioration or solubilization, the positive or negative ions fixed on these radicals for ions of the same sign in solution in the liquid in contact with them. This process, know as ion exchange, enables the ionic composition of the liquid being treated to be modified without changing the total number of ions in the liquid before the exchange. The first ion exchange substances were natural earths (zeolites); they were followed by synthetic inorganic compounds (alluminosilicates) and organic compounds; the latter materials are used today almost exclusively under the name of resins. This term has been wrongly extended to cover any kind of exchanger. They are either in t:ho form uf granules, as is usually the case, or in the form of beads. There are two categories: the resins of the gel type and those cif maeroTporous or loosely eross-linked type. The basic structure is identical: the macro-molecular structure is obtained in both cases by copolimerization of, e.g., styrene and divinylbenzene. The difference between them lies in their porosity. The ion exchanged rosin used in this research is gel type, it have a mere porous macro with commercial name Amborlito TR 120 prodbot. by Rohm-Hu/Is. Result ot' this research found that Resin were not influenced by pH solutions (pH = 5.00 - 10.00). Flow rate of solutions were depended height of the adsorber column (total rouin uood). Total capacity or rouin in 1.8 gramme-equivalents per litre of resin. Penukar ion (ion exchange) adalah suatu bahan granular tak larut yang memiliki radikal asam atau busa pada struktur molekulnya yang daput melaksanakan pertukarun ion, Lanpa mengalami perubahan fisis, tanpa kerusakan atau kelarutan, ion positip atau negatip diikat pada radikal ini untuh ion-ion yang burtanda sama dalam larutan di cairan tikan saling berhubungan. Proses ini, dikenal sebagai Pertukaran ion (Ion exchange) dan komposisi ionik yang tersedia di dalam cuirun yang mengalumi pengolahan akan dimodifikasi tanpa mengubah jumlah total dari ion-ion di dalam cairan tersebut. Staudt pentikar ion yang pertama adalati bahan galian alami yaitu zeolit; kemudian digantikan oleh buhan anorganik sintetis yaitu Aluminium sijikat dan bahan organik sintetis. Hahan organik sintetis digunakan lebih banyak saat ini dan dikenal sebagai Resin dalam bentuk granular pada umumnYa atau dalam bentuk merjun/butiran. Resin ini. terdiri'atas 2 kategori, yait.0 resin dart jenis gel dun jenis yang kehilangan ikatan-silang atau makro-porous. Struktur atau kerangka dasarnya adalah sama: kerangka mak.ro-molekular yang ditemukan pada keduanya disebabkan oleh kopolimerisasi, seperti antara styrene dun divinylbenzene. Perbedaan keduanya hanya dari porositas yang dimiliki slab masing-masing jenis resin tersebut. Pada penelitian ini digunakan resin dari jenis gel yang mempunyai pori-pori makro dengan nama dugang Amberlite tape IR,120 huatan Rohm-Haas. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa resin ini tahan terhadap pernbahan pH air (pH penelitian = 5 - 10). Pada variasi laju alir tergantung pada panjang kolom adsorber (kaitannya dengan j umlah resin yang digunakan) dan kapasitas total resin ini adalah 1,8 gram ekuivalen per liter resin