DAMPAK PELAKSANAAN KONTRAK ARENDS BAGI PETANI DI DAERAH SIDOARDJO: PADA AWAL ABAD XX

Wahyudi, S. Sigit (1994) DAMPAK PELAKSANAAN KONTRAK ARENDS BAGI PETANI DI DAERAH SIDOARDJO: PADA AWAL ABAD XX. Documentation. FAKULTAS SASTRA.

[img]
Preview
PDF - Published Version
333Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
1081Kb

Abstract

In the early 20 th century in Sidoardjo area, Surabaya residence was a sugercane plantation with its 15 suger factories. At that time, auger faktoriti es were the backbone of Dutch colony's economy, sin¬ce auger as a prime export could make considerable profits. To guarantee the legal certaintly and stability for extending sugercane plantation areas, the coley.- nial goverment needed to make contract rules regula¬ting land leases. The contract was issued by the go¬verment based on a Surabaya resident's' recommendati¬on, L.A. Arends, so the contract was known as Arends contract, expressed in Staadblad No. 240. The.con,s¬tract contained rules which were benefecial for pe¬asant in reducing tax payment out of the traditional officer, aspecially lurah ( villagei.chiefs ) inter - vened the tax payment. As double blakmailers, they coused poverty and suffering for the peasants. Eventhough the sugercane plantation and its suger industries had given a lot of profits for the Dutch colony, its :presence always made the people around the peasants suffer. It would be appropriate to say that the peasant's economy in Siddardjo was false, because the peasants seemed prosperous from outside, but their life actually depended on credit value. Pada awal abad XX di wilayah Sidoardjo, residen¬si Surabaya merupakan perkebunan tebu dengan 15 pabrik culanya. Pabrik-gula pada saat itu merupakan tulang pungcang perekonomian pemerintah Hindia Belanda, sebab gala sebagai primadona eksport yang dapat menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Dalam menjamin adanya kepastian hukum dan keman¬tapan dalam perluasan areal perkebunan tebu, pemerin - tah perlu membuat aturan tentang kontrak yang mengatur persewaan tanah. Kontrak itu dicanangkan oleh pemerin¬tah di bawah anjuran seorang residen L.A Arends, maka perjanjian itu dikenal dengan nama Kontrak Arends.yang tertuang dalam Staadblad No. 240. Isi kontrak ini se - benarnya berisi aturan Yang sangat menguntungkan.peta¬di dalam meringankan pembayaran pajak di luar eampur tangan aparat tradisional. Namun dalam pelaksanannya mendapat campur tangan aparat tradisional terutama lu¬rah. Nerelca sebagai pemeras ganda yang tentu saja me¬ngakibatkan kemiskinan dan penderitaan petani. Walaupun perkebunan tebu dan pabrik gulanya to - lah mendatangican keuntungan yang luar biasa bagi peme¬rintah Hindia Belanda, namun kehadirannya selalu bera¬kibat buruk bagi masyarakat di sekitarnya dan petani akan menjadi korbannya. Sangatlah pantas apabila pere¬konomian petal di daerah Sidoardjo adalah semu, sebab dari luarnya nampak malanur namun kehidupannya sangat tentukan oleh nilai kredit. Bagaimana dileatakan makmur lcalau sepertiga dari tanah garapannya selalu disewakan kcpada pabrik terus menerus, apalagi kebahagiaan untuk makan setiap haripun merasa susah.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions:Faculty of Humanities > Department of History
ID Code:21080
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:26 Aug 2010 08:10
Last Modified:26 Aug 2010 08:10

Repository Staff Only: item control page