MODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI PADATAN PENDUKUNG KATALIS OKSIDASI

Abstract

Methods of preparation are factor to determine the catalytic behaviour of the supported metal systems. Variations in the experimental procedure many leads to profound change in properties of prepared catalyst. Our aims are to activited natural zeolite as support of preparation of the cupper catalyst and to identification metal loading on support of natural zeolite and studi adsorption on light hydrocarbon (LPO). The catalyst was prepared by wet impregnation sulfate salt sulution of cupper on natural zeolite support. After that, it was followed by drying and calcination at 500 °C. Characterization of catalysts was conducted by AAS analysis method to determine metal loading. IR spectroscopy method was used for the performance of adsorption of light hydrocarbon. The performance of catalyst on adsorption of light hydrocarbon, was carried out in reactor vacum system at 28 "C and 200 °C. The experimental results dearly show those, cupper of catalyst with powder have good performance than granula of natural zeolite. It was concluded from result that the catalytic test showcd that formed new peaks at I320-1380 cni' dan 1450 mil from hydrocalbon alkil at 200 °C: Metoda preparasi merupakan faktor yang cukup menentukan bagi aktivitas suatu sistem katalis berpengemban. Berbagai prosedur eksperimen dilakukan merupakan upaya untuk mendapatkan perubahan besar pada setiap pembuatan katalis. Penelitian ini betujuan untuk mengaktifkan zeolit alam selanjutnya digunakan sebagai padatan pendukung pada katalis tembaga serta dapat mengidentifikasi karakter katalis yaitu kandungan logain tembaga yang berhasil masuk pada padatan pendukung zeolit dan sifat adsorpsf terhadap reaktan hidrokarbon ringan (LPG). Pada penelitian ini preparasi katalis dilakukan menurut metode impregnasi basah. Sejumlah tertentu larutan garam prekursor CuSO4 51120 (.5% b/b) ditnasukkan kedalant padatan pendukung zeolit dalam dua bentuk yaitu pelet (M) dan serbuk (B). Zeolit hasil impregnasi selanjutnya dikeringkan dan diaktivasi pada temperatur 500 °C. Padatan katalis hasil aktivasi kemudian diuji dengan AAS untuk menentukan kandungan logam Cu yang masuk pada padatan pendukung zeolit. Aktivitas katalis diukur berdasarkan kemampuannya tialam rnengadsorpsi hidrokarbon pada temperatur 28 °C dan 200 °C dengan metode spektrofotometer IR. Basil analisis AAS tnenunjukkan kadar Cu untuk katalis M : 0,66%; 5,9%; 4,67%. Untuk waktu impregnasi berturut-turut 5, 10, 15 jam. Sedangkan katalis B mempunyai kadar Cu : 10,2% ; 7,2% dan 11,2% untuk waktu impregnasi berturut-turut 5, 10, 15 jam. Hasil uji adsorpsi hidrokarbon ringan dengan spektroskopi pada temperatur 28 °C tidak menunjukkan adanya interaksi baru, tetapi pa temperatur 200 °C terbentuk puncak bam pada 1370-1380 cni1 dan 1450 cmi dari gugus alkil hidrokarbon.