DELIMITASI GARIS BATAS WILAYAH DI DARAT MENGGUNAKAN DATA DEM DARI SRTM

Arifudin , Latief Ilham and Kensana , Anas and Joyosumarto , Sumaryo (2007) DELIMITASI GARIS BATAS WILAYAH DI DARAT MENGGUNAKAN DATA DEM DARI SRTM. Teknik .

Full text not available from this repository.

Abstract

Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terbagi menjadi 33 propinsi, dan 483 kabupaten/kota sebagian besar belum melakukan penegasan batas daerah di lapangan (Kausar dan Subowo, 2008) diantaranya batas antara propinsi Kalimantan Tengah dengan Kalimantan Timur. Salah satu tahap penegasan batas di lapangan adalah kegiatan delimitasi yaitu deliniasi dan pelacakan batas di peta. Kegiatan delimitasi garis batas memerlukan peta topografi yang memadai dan up to date. Dalam kenyataannya sering tidak tersedia peta topografi yang up to date dengan skala yang memadai yang dapat memberikan informasi spasial di daerah perbatasan, sehingga perlu dicari alternatif lain agar kegiatan delimitasi batas dapat tetap dilaksanakan. Salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam pelaksanaan delimitasi garis batas adalah dengan memanfaatkan data DEM ( Digital Elevation Model) dari SRTM ( Shuttle Radar Topographic Mission). Dipilihnya DEM dari data SRTM sebagai salah satu alternatif karena perolehannya secara cuma-cuma dengan mengunduh secara langsung di website NASA atau USGS. Uji coba penggunaan data DEM dari SRTM dilakukan pada suatu segmen batas antara Propinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Segmen batas tersebut telah dilakukan penetapan batas melalui Kepmendagri No. 185. 5 - 486 tahun 1989 tentang penegasan garis batas antara propinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Segmen garis batas tersebut pada umumnya berupa punggung bukit (watershed). Menggunakan peta lampiran Kepmendagri No. 185. 5 - 486 tahun 1989 yang tersedia pelacakan garis batas di atas peta tersebut mengalami kesulitan , kemudian dicari alternatif menggunakan data DEM dari SRTM. Paper ini akan menjelaskan penggunaan DEM dari data SRTM untuk mewujudkan kegiatan delimitasi batas di darat sehingga menghasilkan suatu garis batas yang paling sesuai dengan Permendagri no 1 tahun 2006. Penggunaan DEM dari data SRTM sangat membantu dalam menentukan posisi dari garis batas. Melalui DEM dari data SRTM kondisi geomorfologis wilayah perbatasan di daerah penelitian dapat diidentifikasi dengan lebih jelas. DEM tersebut memperkuat kenampakan terrain dari permukaan bumi khususnya kenampakan watershed yang kurang bisa ditampilkan dari sebuah peta. Kata kunci : delimitasi , DEM, SRTM, otonomi daerah.

Item Type:Article
Subjects:G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
G Geography. Anthropology. Recreation > GA Mathematical geography. Cartography
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Geodesic Engineering
Faculty of Engineering > Department of Geodesic Engineering
ID Code:21044
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:25 Aug 2010 14:26
Last Modified:25 Aug 2010 14:26

Repository Staff Only: item control page