SIKAP REMAJA TERHADAP KEKERASAN DALAM VIDEO GAME (Studi Deskriptif terhadap Remaja di Kotamadia Semarang)

SUNARTO, SUNARTO and RAHARDJO, TURNOMO and PUDJO SANTOSA, HEDI (1996) SIKAP REMAJA TERHADAP KEKERASAN DALAM VIDEO GAME (Studi Deskriptif terhadap Remaja di Kotamadia Semarang). Documentation. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK.

[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

1428Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
285Kb

Abstract

The research on "Teenager's Attitude on The Violence in Video Game" is aimed to study teenagers' attitude on video game in Semarang Municipality. This research is descriptive. Fifty respondents was selected using accidental sampling technique. The research findings showed that all respondents were male, 12 to 20 years old. Many respondents knew the video game from arcades and their friends. They played the game four times every week after schooling or on holiday. Each game was about one hour. They went to the arcades without permission their parents. Their objective to play the video game was to spend their free time. Many respondents knew many kinds of the game such as sport, action, adventure, battle, racing, space an.angement, and fighting. Fighting and battle were kinds of the game that liked very much by many respondents. From video game many respondents could see fighting action with and without guns. Besides, they also could find killing action with and without gun, racing, and shooting. Many respondents greed with fighting action without gun, racing, and shooting. The others disagreed with fighting ction with gun and killing action with and without gun. Tujuan penelitian "Sikap Remaja Terhadap Kekerasan Dalam Video Games" yang dilakukan di Kotamadia Semarang ini bertujuan untuk mendeskripsikan sikap remaja terhadap kekerasan dalam video game. Berdasarkan data yang ada ditemukan, bahwa keseluruhan responden yang berjumlah 50 orang remaja - diambil dengan teknik accidental sampling di 7 lokasi permainan video game di kotamadia Setnarang - berjenis kelamin laki-laki dengan usia berkisar antara 12 - 20 tahun. Sebagian besar responden merupakan anak kedua (32 persen) dengan jumlah saudara antara 2 hingga 3 orang (82 persen) dan orang tua masih lengkap (96 persen) yang bekerja di sektor swasta (58 persen). Hampir keseluruhan responden memiliki media televisi di rumahnya dan sebagian besar mempunyai uang saku berkisar antara Rp. 300,- - Rp. 1.000,- setiap harinya (72 persen). Sebagian besar responden mengetahui perrnainan video game dari temannya dan tempat-tempat permainan video game. Dalam satu minggu, sebagian besar responden bermain video game kurang dari 4 kali (76 persen) di tempat-tempat permainan video game/arcade (90 persen) di saat pulang sekolah taupun pada hari libur. Akan tetapi, sebagian besar responden yang bermain video game setiap kalinya idak kurang dad satu jam (82 persen) dengan game kurang dart 5 buah (84 persen) tanpa epengetahuan orang tuanya (52 persen). Tujuan responden bermain video game adalah untuk mengisi waktu luang (50 persen). Jenis ermainan video game yang diketahui responden adalah olah raga (78 persen), aksi (60 persen), etualangan (40 persen), perang (92 persen), balapan (70 persen), pengaturan ruang (32 persen), dan erkelahian (100 persen). Diantara berbagai jenis permainan video game tersebut, permainan yang senangi responden adalah perkelahian (84 persen) dan perang (65,2 persen). Berbagai adegan yang pernah dimainkan oleh responden meliputi perkelahian dengan tangan : osong (78 persen), perkelahian dengan senjata (72 persen), pembunuhan dengan tangan kosong (34 ersen), pembunuhan dengan senjata (40 persen), kebut-kebutan (38 persen), dan tembak-tembakan 80 persen). Meskipun memainkan berbagai adegan tersebut ternyata responden yang setuju dengan degan-adegan tersebut adalah perkelahian dengan tangan kosong (64,1 persen), kebut-kebutan (68,4 ersen), dan tembak-tembakan (55 persen). Sedang yang tidak setuju dengan adegan perkelahian dengan senjata ada 61,1 persen, pembunuhan dengan tangan kosong (52,9 persen), dan pembunuhan dengan senjata (60 persen). Kesimpulan yang bisa dimunculkan dart berbagai temuan tersebut adalah bahwa permainan video game temyata lebih disenangi oleh remaja laki-laki yang berusia antara 12 - 20 tahun dibanding remaja putri. Pengetahuan mengenai video game pertama kali berasal dart tempat permainan video game dan teman-teman responden. Jenis permainan video game yang diketahui oleh remaja antara lain olah raga, aksi, petualangan, perang, balapan, pengaturan ruang, dan perkelahian. Permainan yang disenangi adalah jenis peperangan dan perkelahian. Adegan kekerasan yang disenangi remaja adalah perkelahian baik dengan senjata atau tanpa menggunakan senjata. Selain itu, remaja juga menyenangi adegan tembak-tembakan. Remaja dalam penelitian itn ternyata setuju dengan adegan perkelahian dengan tangan kosong, kebut-kebutan, dan tembak-tembakan. Sedang terhadap adegan perkelahian dengan senjata dan pembunuhan baik dengan atau tanpa senjata remaja dalam penelitian itd tidak menyetujuinya.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Divisions:Faculty of Social and Political Sciences > Department of Communication
ID Code:21020
Deposited By:Mr UPT Perpus 5
Deposited On:25 Aug 2010 10:03
Last Modified:25 Aug 2010 10:03

Repository Staff Only: item control page