APLIKASI BIOTEKNOLOGI UNTUK IKAN BERONANG (Siganus sp.) DALAM KAITANNYA DENGAN PROSPEK BUDIDAYA LAUT DI INDONESIA Tahap Akhlr : "Pemanfaatan berbagai sumber bahan pakan lokal pada pengadaan Induk menggunakan bak seml terkontrol"

Subandiyono, Subandiyono and Hermawan, Imza and Widianingsih, Widianingsih (1997) APLIKASI BIOTEKNOLOGI UNTUK IKAN BERONANG (Siganus sp.) DALAM KAITANNYA DENGAN PROSPEK BUDIDAYA LAUT DI INDONESIA Tahap Akhlr : "Pemanfaatan berbagai sumber bahan pakan lokal pada pengadaan Induk menggunakan bak seml terkontrol". Documentation. FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN.

[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

1046Kb
[img]
Preview
PDF - Published Version
236Kb

Abstract

Ikan beronang atau samadar (Siganus sp.) merupakan salah satu dad species ikan laut yang mempunyai potensi komersial sangat besar untuk dibudidayakan secara intensif dikarenakan rasanya yang lezat dan harganya yang tinggi. Namun demikian, masih sangat sedikit ditemukan adanya produksi larva secara masal, kontinyu, dan tepat waktu. Kesulitan dalam pemeliharaan larva terutama pada minggu—minggu pertama setelah penetasan merupakan hambatan berdirinya hatchery ikan beronang skala kornersial di Indonesia. Dengan pengadaan induk berkualitas tinggi diharapkan akan mampu mengatasai kendala di atas, yaitu dengan dihasilkannya larva yang berkualitas tinggi pula. Diduga bahwa kualitas larva sangat berkaitan dengan jenis pakan yang diberikan pada induk ikan selama proses pematangan gonad. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui komposisi dan jenis pakan yang sesuai untuk pertumbuhan induk dan pematangan gonad ikan beronang (Siganus sp.) yang dipelihara di dalam bak semi terkontrol. Selama periode aklimatisasi Ran beronang terlihat stress dan nafsu makan yang sangat rendah hingga tidak mau mengambil makanan yang diberikan. Selain itu seluruh permukaan tubuh ikan, terutama pada bagian insang banyak ditempeli parasit ekternal jenis Caligus yang merupakan copepoda umurn ditemukan pada ikan air laut. Dalam jumlah yang sangat besar, kondisi ikan akan semakin lemah dan kurus. Treatment dengan menggunakan antibiotik (seperti furrazolidone, prepuran, ataupun neguvon) secara ekternal setelah perendaman dalam air tawar selama 0.5 - 1 jam dapat melepaskan parasit tersebut dad tubuh ikan sekaligus menyembuhkan bekas luka pada tubuhnya sebagai akibat dad penempelan jenis parasit tersebut. Meskipun beronang merupakan ikan dari jenis herbivora yang sangat menyukai rumput laut, namun pemberian pakan alami saja selama proses pengadaan induk memberikan nilai perkembangan yang sangat rendah. Begitu pula halnya dengan hanya pemberian pakan komersial, ikan beronang akan tumbuh kurang optimum dan mudah terserang penyakit bakterial. Pakan alami masih tetap diperlukan secara periodik meskipun dalam jumlah sedikit sebagai pakan tambahan. Data yang diperoleh selama penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan pemberian komposisi pakan 50% pakan komersial : 50% pakan alami selama proses pemeliharaan menghasilkan pertumbuhan terbaik bila dibandingkan ddngan komposisi pakan pada perlakuan lainnya (yaitu 100% pakan komersial dan 100% pakan alami). Selama proses pemeliharaan berlangsung, tidak dijumpai adanya ikan yang mati ataupun memijah. Sistem resirkulasi dan pergantian air diterapkan untuk menjaga kondisi media pemeliharaan tetap dalam keadaan layak bagi pertumbuhan ikan beronang. Berdasarkan pengukuran terhadap parameter kualitas air terlihat bahwa nilai tersebut masih berada pada kisaran yang dapat ditolerir. Data yang diperoleh dad semua peubah yang diamati dianalisa menggunakan ANOVA dengan rancangan acak lengkap. Transformasi data diterapkan bilarnana data yang diperoleh mempunyai distribusi galat percobaan yang tidak menyebar normal, seperti misalnya data dad nilai perhitungan prosentase. Uji-F digunakan untuk mendeteksi signifikansi perlakuan. Selanjutnya dilakukan uji BNT bila ternyata terdapat perbedaan diantara taraf perlakuan. Selang kepercayaan yang digunakan adalah 95 dan 99%. Berdasarkan pada hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pertumbuhan induk ikan beronang yang dipelihara pada kondisi bak semi-terkontrol dengan pemberian pakan komersial dan alami adalah yang terbaik. Tidak terjadinya pemijahan selama proses pemeliharaan diduga berkaitan dengan ukuran tubuh induk betina yang belum mencapai titik optimum hingga akhir percobaan. Disarankan perlu adanya managemen pelaksanaan yang lebih tepat dalam mengkoleksi, mengaklimatisasi, dan memijahkan induk. Perlu diperhatikan juga metode pemberian pakan dengan penambahan lipid nabati, misalnya lecithin.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions:Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Marine Science
ID Code:20983
Deposited By:Mr UPT Perpus 5
Deposited On:25 Aug 2010 09:02
Last Modified:25 Aug 2010 09:02

Repository Staff Only: item control page