PERSEPSI PARA ISTRI TERHADAP ORGANISASI WANITA DI KANTOR SUAMI (Studi Kasus Di Kelurahan Kembangarum Kodia Semarang)

Abstract

Pada setiap Instansi Pemerintah, Sipil maupur ABRI erdapat organisasi wanita. Kita kenal misalnya yang disebut arma Wanita, Persit Kartika Chandra Irana dan sebagalnyat ara isteri yang suaminya pegawal negeri tersebut akan icienja anggota organisasi wanita itu. Tetapi, ada isteri yang unya motif berorganisasi dan ada yang tidak mempunyai motif erorganisasi. Beranjak dari adanya perbedaan motif ini, dirasa menarik ntuk mengerahui bagaimana persepsi setiap kelompok terhadap ganisasi. Untuk maksud ini, data akan dikumpulkan dengan enggunakan daftar pertanyaan (angket) yang disusin dengan 1 ujuan menggali 5 aspek, yaitu : status/keberadaan organisa- 1, flak dam kewajiban anggota, kegiatan, manfaat, dan bagai-ana kesesuaian organisasi dengan kondisi parA isteri. Poeu-asi penelitian adalah para isteri pegawai negeri elalui teknik purposive random sampling ditentukan 45 orang esponden. Diantaranya berstatus sebagai pengurUs cognizasi. ata akan dihitung prosentasenve-. dan dianalisa dengan mengclu-akIn metode deskriptif. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sebagian besar isteri pegawai negeri mempunyai motif berorganisasi. Hanya sebagian.kecil yangtidak.mempunyai motif tersebut. laupun demikian, kedua kelompok ini mendanggap keberadaan.oranisasi anita' di kantor suami dapat diterima. Hanya saja, te.hwa sebagai isterlakan menjadi anggo.bal kurang mereka seiujoi. Kedua kcAompok JUW).LurperldiapaL be:nyaF. 61,Mi ickh(j 1 apat diperoleh. Selain itu, kc,,Huc, kolompoL rrama— ca inyai persepsi bahwa membagi waktu antara von,sh angga/kerja dengan kegiatan organisasi adalah P,ugah. Sebaliknya, perbedaan yang 7erdaat am(a elompok adalah dalam hal pcclu i Hit . Ke 1 ompol:: yang mempu rp, bermr nil r kegiatan perlu sg71alu diiLuti,5Eedangkan T ain menganggap tidak c:Tmikian. Selain itu, macam ooiatan eringkali dirasa membosankan, kurang menarik bagi velompok ang ttdak punya motif berorganisasi. Women's organization have been formed in both civillion nd military institutions of the government. For example, here are o•ganizations such as "Dharma Wanita" and "Fersit a•tika Chandra Kirana" among others. Wives oP emolfivees of he government become members on euch women's organ;:ations. ame are ornanizationally motivated while others are not. With this difference in motives, it was interesting to ind out the perception these women had about their organize-ion, For this purpose, the necessary data was col3ected. A ues/ationair wab du•igned til tHAndy t.he five fnllow In!! a.7,portrz. status/existence of the organization, rights. a d nesponsi-ilities of members, activities, use and concu•rence ibetween the organization and the conditions of the women. The target popu,lation consisted of techniques were use in selnctin: 45 respondents, among whom were executive members of the organi-zation. Percentages and descriptive methods were used in the analysis of data. Result indicated on ii rest in organizational oartici- .ration among most of the wive ni emplovPec-, oc thi- ver. merli . Mtn g•oups accepted the e.•istence of womens organizations in their husband's offices. Howeve•, many wives did not agree that membership was compulsory. Both group ag•eed that the organizations bontributed much. In addition, both groupsiperceived a di“lculty in 4ulding their time between hbusework and orafibizational activities. The group showing an inte est in organizational r,J2it the necessity of perticipating in all activihies, wher- the other group did not. Membersi the latter group c'ten were bored by the activities, while members of the foroer group found the activities interesting.