SAHID, SAHID (1995) PENGARUH PENCEMARAN INDUSTRI TAPIOKA TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL-EKONOMI DAN LINGKUNGAN DI KECAMATAN MARGOYOSO, KABUPATEN DATI II PATI, JAWA TENGAH (Suatu Kajian Ekonomi dan Agroekosistem). Documentation. LEMBAGA PENELITIAN.
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 2001Kb | ||
| PDF - Published Version 290Kb |
Abstract
The research was conducted in Margoyoso sub-district, Pati-Central Java for two weeks in December 1994. The required information for the study consists of primary and secondary data. The 123 sample were collected using the quoted stratified random sampling. In general, the main objective of the study is aim to identify the influence of cassava flour industries disposal towards the socio-economic and environment changes in the study area. The method of society perception analysis was used to identify the impact raised, while risk-assessment and economic valuation analyses (5cura, 1992) were employed to estimate the value of losses incurred by societies in the study area. Furthermore, the agroecosystem analysis (Kepas, 1985) was imposed to assess the change of 'environment along the sewerage disposal. The negative impacts of cassava fluor industries disposal which were identified by internal respondents are: environment degradation, decrease in aesthetic quality of the environment, solid, liquid, gas, and noise pollutios, increase in society's expenditure pattern, road infrastructure damage, traffict crowds, and increase in cost of living in the study area. While, the negative externalities identified by the external respondents area bad smell, environment degradation, decrease of environment aesthetic qua•ity, socio conflict between internal and external societies and change in society's expenditure pattern. The positive impacts produced by the cassava fluor industries among others are increase the employment for society, good prospect for opening business and create the others economic activities in Margoyoso sub-district. The average estimated value of impact incurred by respondents in the research area is about Rp.6000,- per household in a month for medical cost to cure the suspected desease from pollutions. In addition, the society is lossed from breathing the fresh smell of air at least about four hours per day. Finally, the agroecosystem results showed that the most sensitive agro's component due to liquid pollution of fluor disposal is fish pond culture activity, then followed by agriculture dan veterinary activities. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Dati II Pati, Jawa Tengah selama 2 minggu pada bulan Desember 1994. Data yang diperlukan terdiri dari primer dan data sekunder. Untuk mengambil sampel sebanyak 123 responden dilakukan dengan metode sampling berstratifikasi dengan jumlah yang sudah ditetapkan (quoted stratified random sampling). Secara umum tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi pengaruh industri tapioka terhadap perubahan sosial-ekonomi dan perubahan kegiatan agroekosistem yang dilakukan oleh masyarakat di sepanjang aliran buangan limbah. Untuk menjawab tujuan penelitian ini maka telah dilakukan identifikasi dampak dengan metode analisis persepsi masyarakat, sedangkan untuk mengestimasi besarnya dampak Yang diakibatkan oleh terselenggaranya tapioka tdigunakan pendekatan risk assessment analysis dan economic valuation seperti yang dipakai oleh Scura (1992). Untuk mengkaji perubahan lingkungan di sepanjang aliran buangan limbah dilakukan dengan kajian agroekosistemnya (Kepas, 1985). Pengaruh pencemaran industri pada lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat internal adalah adanya degradasi lingkungan, keindahan dan estetika lingkungan menjadi semakin berkurang, menyebabkan polusi padat, cair, bau, dan polusi suara; peningkatan pola pengeluaran dari masyarakat sekitarnya, prasarana jalan menuju lokasi industri tapioka sering menjadi rusak karena frekuensi dan kepadatan lalu lintas (terutama angkutan bahan baku tapioka), dan secara tidak langsung dapat mendorong peningkatan biaya hidup (harga barang/ jasa menjadi relatif mahal). Bagi masyarakat eksternal dampak pencemaran industri tapioka pada lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat eksternal yang paling dikeluhkan menurut urutannya adalah bau busuk yang kurang sedap akibat pembusukan limbah cair maupun padat, degradasi lingkungan, dan mengurangi keindahan/ esterika lingkungan, konflik kesenjangan sosial dan perubahan pola pengeluaran masyarakat. Dampak positif yang disebabkan oleh industri tapioka tersebut menurut persepsi masyarakat antara lain adalah: meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat di daerah penelitian, meningkatkan pendapatan masyarakat, memberikan prospek yang baik untuk membuka usaha, menjadikan daerah penelitian ramai (urbanized), dan menciptakan kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya. Masyarakat rata-rata dirugikan untuk membayar biaya pengobatan kira-kira sebesar Rp.6000,- untuk setiap keluarga per bulannya untuk mengobati penyakit yang kemungkinan besar dipengaruhi oleh, pencemaran industri tapioka di daerah penelitian seperti penyakitkulit, mencret, dll, Disamping itu, masyarakat dirugikan untuk kehilangan kenyamanan dalam memperoleh menghirup udara segar1 (tidak berbau) sedikitnya 4 jam dalam 1 hari. Kajian agroekosistem menyimpulkan bahwa kegiatan usaha pertambakan merupakan komponen agro yang paling sensitif i terhadap pengaruh pencemaran tapioka di daerah penelitian diikuti dengan komponen kegiatan pertanian dan peternakan.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences |
Divisions: | Document UNDIP |
ID Code: | 20902 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 5 |
Deposited On: | 24 Aug 2010 09:59 |
Last Modified: | 24 Aug 2010 09:59 |
Repository Staff Only: item control page