TEKNOLOGI AMONIASI — FERMENTASI (AMOFER) JERAMI PADI UNTUK MENGATASI KEKURANGAN PAKAN BERKUALITAS SAAT MUSIM KEMARAU DI DESA KALIWENANG KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN GROBOGAN

Hartanto, Rudy and Sutrisno, Sutrisno (2005) TEKNOLOGI AMONIASI — FERMENTASI (AMOFER) JERAMI PADI UNTUK MENGATASI KEKURANGAN PAKAN BERKUALITAS SAAT MUSIM KEMARAU DI DESA KALIWENANG KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN GROBOGAN. Documentation. FAKULTAS PETERNAKAN.

[img]
Preview
PDF - Published Version
220Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

941Kb

Abstract

RUDY HARTANTO DAN SUTRISNO. 20005. Teknologi Amoniasi — Fermentasi (Amofer) Jerami Padi untuk Mengatasi Kekurangan Palm] Berkualitas Saat Musim Kemarau di Desa Kaliwenang Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan. Pengabdian kepada masyarakat ini telah dilakukan pada bulan Juni - Nopember 2005 dengan tujuan : 1) memperkenalkan pada pars peternak sapi potong tentang teknologi amoniasi - fermentasi (amofer) jerami padi untuk meningkatkan kualitasnya sebagai pakan sapi, 2) mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan asap pembakaran jerami padi besar-besaran saat habis panen dan 3) meningkatkan pendapatan petemak sapi potong karena menurunnya biaya pakan, dan meningkatkan pendapatan petani karena jerami padi yang dibeli oleh petemak. Proses pelatihan pembuatan jerami padi amofer menggunakan materi : jerami padi, urea dan BMF Biofad. Peserta adalah Kelompok Ternak Sapi Gunung Kendeng. Metode kegiatan adalah : 1) pendidikan dan penyuluhan pembuatan amoniasi-fermentasi (amofer) jerami padi, 2) demonstrasi dan pembimbingan dan 3) kaji tindak. Hash!. kegiatan menunjukkan bahwa pemanfaatan jerami padi amofer sebagai pakan ternak memberikan keuntungan ganda bagi masyarakat Desa Kaliwenang. Jerami padi yang sebelumnya dibakar dan menimbulkan polusi Iingkungan, sekarang oleh petemak dapat dimanfaatkan sebagai pakan sapi potong. Dengan adanya penerapan teknologi amofer maka jerami padi akan meningkat kualitasnya. Hal ini menyebabkan PBB sapi bisa meningkat dari sebelumnya, sehingga keuntungan petemak meningkat. Berdasarkan hasil tes sebelum pelatihan dan sesudali pelatihan diketahui terdapat peningkatan ketrampilan dan pengetalman yang signifikan. Berdasarkan hasil tes, rata-rata kemampuan anggota naik sebesar 60% dimana sebelum pelatihan hasil tes rata-rata sebesar 50 dan setelah pelatihan basil tes rata-rata 80 (kuisioner terlampir). Hal ini juga terlihat dengan mulainya anggota menerapkan teknologi amofer pada jerami padi yang akan diberikan sebagai pakan ternak. Padahal sebelumnya petemak hanya memberikan jerami padi dalam bentuk kering saja.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:S Agriculture > SF Animal culture
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture
ID Code:20820
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:23 Aug 2010 09:37
Last Modified:23 Aug 2010 09:37

Repository Staff Only: item control page