PENYELEGGARAAN OTONOMI DAERAH HUANG KEUANGAII DI KOTAMADIA DAMIAN TINGKAT II SEMARANG

Abstract

Act No. 5 of the year 1974 coot:trait& Principles of Local Governing regulates relation be twen National Coven: -gent and hock] Cover:knout octordin; to totzllity of unitary state so that it will be directed for real local autcaomy -sad autonomy transfer make the Local Coveraont able to coo -duet its on hon. affair aid its guarraata. de:flippant and laprovemelt its developement Programa Autossty tramsferriag to Local Covenant given Con - aequeAcm that is transferring governing affair to Local Go - ventment with its software nod and hardware. According to Article No. 11 of Act mo. 5 of 1974 National Coverameat ted commi:At Regulation No. 45 of 1992 coacention Execu a¬tioa of Lac-'_ Autoaomy with Emphasizing to Second Stage Lo¬cal GOverall'it. To floc trebles and its solvt1mt is executing local - et:bosomy, it 'cede a research for Financial Local Auto:ton Execution In demaraog Municipal in Order to know its .readi - oen oftd elbUrtin execution local autonomy. The result of the research was expected to be able to meem for law develomemt aid solve the develOPmeat P rblem. The meth:tole of the research was social yuridical me - thode by miss qualitative data analysing though it was pos¬sible to analyze quatitatively. The research found as follow : 1. There was still several affairs which was transfered to Second Stage Local novenae:at without traosferrimg its - lila:octal resources so that it makes some difficulties for it. 2. Financial resources distributiom problem anon National Cove time, t , local Goverumeat of Cemtral Java and local Government of Semarang Municipal aad fisaocial kaoagemeot was based on formal regulation. Undang-uhdang Dover 5 Tahun 1974 tentan5 PC:0k - pokok pemerintahan di Daeren memberi aturan untuk menciptakan bu -bongo!) yang serasi antara Pemerintah Pusat dengan Pemeriotath Danh atas dasar keutuhan Negara Kesatuan sehingga dapat di¬arahkan pada pelakeanaan otonomi daerah yang nyata dan her - tanggung jawab, dalam arti dengan pemberian otonomi daerah - teresbut Daerah yang bersangkutan sauna nyata mampu mengurus rumah tangganya sendirl serta dapat menjamin perkembangan dan pembangunan Daerah. Dencan peJherian otonomi kepada Daeraa saka tishsa kon sekuensi adanya penyerahan nrusan pe.nerintahan kepada Daerah dieertrai perangkat, alat periengkatan can cumber pembiayaan - nya. Cleh karena itu berdasarkan gas al 11 Undang-undana tomor 5 TahUn 1974 dikeluarkan Peraturan Pengrintah nomor 45 Iahun 1992 tentand ienyelenagaraan Otonomi Daeran dengan Ti tik Be -rat pada Daerah Tingkat II. Senuburhgan dengan hal tercebut, maka perlu diadakan pe e 1 itian ten tang I any elenggaraan Otonomi Daerah Pidang Aeuaog an di hotamadia Daerah Tingkat II Semarang, dengan maksud un¬tuk sengetahni tingkat kesiapan dan upaya yang dilakukan da menyongsong penyelenggarican otonomi daeran. Basil penelitian ini dinarapaan dapat memberikan man - faat bagi pengembangan jima tengetanuan hokum maopun pemecah¬an manalah pembangunan. Vetode yang digunakan dalam penelitian ini adalan sato de pendekatan secara yuridls soeiologis, dengan menggunakan .nallsis data secara kualitatif walaupun disungkinkan pula a¬nalisis kuantitatif. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut : 1. ',acerb terdapat beberapa urusan yang diserahkan pada Kotama dia Daerah Tingkat II Semarang tanpa disertai penyeraham cumber pembiayaan eehingga dirasakan sangat memberatkan. 2. aas:lah pembagian sumber pembiayaan antra Pgmerintab Pa-sat, tememintah Daerah Tingkat I Java Tent‘ah dan Temecin -tab Kotamadia Daerah Tingkat II Semarang serta tat: nava pen5elolaan keuangan daerah sulab mengacv pada peraturan