Cahyono, Bambang and Suzery, Meiny and Lusiana, Retno A. (2001) KEMOSELEKTIVITAS DEMETILASI SENYAWA AMMONIUM DENGAN TRIPHENYLPHOSPRINE : MEKANISME REARSI SINTESIS SENYAWA AMINETERSIER BERGUGUS FUNGSI NITRIL. Documentation. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM.
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 656Kb | ||
| PDF - Published Version 154Kb |
Abstract
Demethylation of quaternary anunonium compound into tertiaty amine is an important step in synthese of amine compound. This reaction was inflenced by the stmcture of initial ammonium and the type of the nucleophile. Therefore, using convinient nucleophile is important factor that determines a favorable result in demethylation. In this research, triphenylphosphine (PP113), a soft nucleophile, which in previous resultat had been used in demethylation of ammonium salt by refiuxing in high temperature, was imployed in demethylation of nittile flinctionalized ammonium saltss [(C113)3NI(C112),CN T, re1,21, in the aim to chemoselectivity study. In the first step, all of these salts have been synthetized by direct alkylation of rrimethylamine into iodoacetonitrile (th cas n=1) or amilonitrile addition by dimethylamine, followed metWation by methyl iodide (in cas n=2). Quatemary ammonium salts can be quantitative prepared (-90%), determined by IIINMR. Using usual reactor employed in laboratory, de-quaternarization were perfotmed by refiuxing ammonium salts and PPli3 in DMF at 153°C for 3 hours. The solid of each product were analyzed by and UV-VIS spectrophotometer. Aplication of ttipheylposphine into cyano-methyl-trimetilamonium iodide (n=1) produce single phosponium salt, cyanomethyl phosponiurn iodide lPh3rCH2CN /3, and the same case, the phosphine aplication into 2-siano-l-efil-trimetilamonium iodida (n=2) produce cyanoethyl phosponium iodide [Ph,PtC112C112CN I]. Compared with provious research, it can be proposed that utilization of triphenilphospine is not chemoselective in demethylation : our hypothese can not fully be aplicated. It showed that electronic factor is more dominant than stoic effect. Reksi demehlasi senyawa ammonium kuartener menjadi amina tarsier mempakan salah satu tahap penting dalam sintesis senyawa-senyawa amina. Reaksi seperti ini sangat dipengamhi oleh stmktur ammoniumm awal den nukleofil yang diaplikasikan. Okh karena itu, pemilihan nukleoftl yang tepat merupakan salah satu faktor penting yang akan menemukan keberhasilan maks" secara keselunthan. Beberapa jenis nuldeofil telah diaplikasikan dalam reaksi demetilasi, dengan kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Penggunaan lithium difenilpospida telah bediasil digunakan seen baik untuk mendemetilasi senyawa ammonium aromatik dan alifatik "non flingsionalisasi". Begaimanapun, aplikasi nuldeofil ini terhadap garam ammonium terfungsionalisasi mengakibatkon ketidak-komtabdtas-an, mengingat banyaknya produk yang dihasilkan sebagai produk reaksi-reaksi sampingan. Oleh karena itu, di Laboratorium Kimia MIPA UND1P telab difsembanesan penggunaan trifenilpospin untuk menggann nukleofil-nukkofll yang telah dilaporkan di literati's% Pada peneitian-penelitian laboratorium sebelumnya, ream ini telah berhasil mengadakan reaksi demetilasi terhadap garam-garam ammonium non fungsionaliasi, bails aromatik maupun non aromatik. Reagen ini juga menunjukkan regioselektif. Pada penelitian ini, akan diatudisis kernungkinan kebethasilan nukleoM ini dalam men-demetilasi senyawa ammoium yang lebils spesifik. yakni ammonium dengan gugus lungs' nitrite, (CH3)0(CHICN I (n=1,2), dalam rangka rnempelajati khernoselektivitasnya. Pada tahap pertama, sejumlah gararn ammonium disintesis metalui alkilasi langsung trimetilamina ke iodoasetonitril (dalam kasus n=1) atau adisi akriloniml dengan dimetilamina, diikuti metilasi dengan metil iodide (dalam kasus n=2). Guam ammonium telah dapat diperoleh secure kuantitatif (-90%), dianalisis stnikturnya dengan tHNMR Dengan rnenggunakan reaktor yang lazim digunakan di Moratorium, dekuarternerisasi ammonium dengan aifeniipospin dilaksanakan pada refluks DMF (153°C) selama 3 jam. Produk padatan setelah evaporasi pelarut dianalisis dengan UV VIS spektrofotometer atau tHNMR. Aplikasi triphenilpospin ke siano-metil-ttimetilammonium iodida (n=1) menghasilkan phosponiutn tunggal, yakni sianometil triphendposponium iodida (P11313*CH2CN 1), den pada kasusu yang same, aplikasi pospin Ise 2-siano-l-etil trimetilammonium iodida (n=2) menghasilkan sianoetil hiphenil posponium iodida (Ph3P'CH2C112CN Dibandingkan dengan hasil-hasil riset sebelumnya, dapat dibuktikan bahwa aplikasi tripenilpospin ke ammoium terfungsionalinsi tidak khemoselektif dalam demetilasi, mengingat faktor elektronik kelihatannya jauh lebih kuat dibandingkan dengan fidctor stank.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Faculty of Science and Mathematics > Department of Mathematics |
ID Code: | 20773 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 5 |
Deposited On: | 23 Aug 2010 08:49 |
Last Modified: | 23 Aug 2010 08:49 |
Repository Staff Only: item control page