Pengaruh Penambahan Oksigen dan Probiotik terhadap Kelulushidupan dan Pertumbuhan Larva Kerapu Sunu Bintik Halus (Plectropomus leopardus) Stadia D1-D15

Suspa, Fitra Tri (2010) Pengaruh Penambahan Oksigen dan Probiotik terhadap Kelulushidupan dan Pertumbuhan Larva Kerapu Sunu Bintik Halus (Plectropomus leopardus) Stadia D1-D15. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF
25Kb

Official URL: http://fpik.undip.ac.id

Abstract

Budidaya kerapu sunu (Plectropomus leopardus) hingga saat ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Kendala yang dihadapi terutama terjadi pada stadia awal. Salah satu faktor yang berperan adalah lingkungan pemeliharaan. Oksigen terlarut dan probiotik diduga mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan dan kelulushidupan larva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan oksigen an probiotik terhadap kelulushidupan dan pertumbuhan larva kerapu sunu (P.leopardus) stadia D1-D15. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan agustus hingga desember 2009, bertempat di Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol, Bali. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan A (probiotik 500 mg/l dan oksigen 1,67 kg/cm2), B (oksigen 1,67 kg/cm2), C (probiotik 500 mg/l), D (tanpa penambahan oksigen dan probiotik). Materi yang digunakan adalah larva kerapu snu sebanyak 4000 ekor/bak. Data yang diambil adalah data kelulushidupan, pertumbuhan panjang larva, konsumsi oksigen larva, konsumsi pakan larva, kandungan amonia dan nitrit. Data tersebut dianalisa ragam, untuk mengetahui pengaruh perbedaan antar perlakuan dilakukan uji Wilayah Ganda Duncan. Sedangkan data kualitas air dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan oksigen dan probiotik tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kelulushidupan, kandungan amonia, kandungan nitrit, dan konsumsi pakan. Namun berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan panjang dan konsumsi oksigen. Nilai pertumbuhan panjang tertinggi A (8,51 mm), selanjutnya perlakuan C (8,04 mm), dan perlakuan B (8,01 mm), serta terakhir perlakuan D (7,54 mm). Konsumsi oksigen tertinggi perlakuan A (0,092 mgO2/jam/ind), kemudian B (0,067 mgO2/jam/ind), disusul oleh perlakuan C (0,053 mgO2/jam/ind) dan terakhir perlakuan D (0,033 mgO2/jam/ind). Kualitas air selama penelitian layak untuk pemeliharaan larva kerapu sunu (P. leopardus).

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords:Kerapu sunu, Oksigen, Probiotik, Kelulushidupan, pertumbuhan, Konsumsi oksigen, Konsumsi pakan, Amonia dan Nitrit.
Subjects:S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions:Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Fisheries
ID Code:20695
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:20 Aug 2010 12:49
Last Modified:20 Aug 2010 12:49

Repository Staff Only: item control page