RAHARJO, MURSID and YUSNIA HANANI , DARUNDIATI (2005) STUDI KUALITAS AIR TEMPAT BIAKAN DAN KUALITAS UDARA DENGAN ICEPADATAN NYAMUK ANOPHELES ACONITUS PADA DAERAH HIGH CASE INCIDENCE KECAMATAN MAYONG KABUPATEN JEPARA. Documentation. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT.
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 1032Kb | ||
| PDF - Published Version 174Kb |
Abstract
Malaria in Jepara district is very important object specially to evaluate the correlation of the geographical characteristics to the Anopheles species densities. Air and breeding place quality of each region estimates have significantly relation to mosquitoes densities, the correlation of the climatic changes to malaria incidence. The aim of this research is to measure air quality and breeding place quality; measure the Anopheles densities; analyze the correlation of area characteristic to Anopheles densities. Object of the research was defined by stratified random sampling, based on malaria incidence distribution in the sub districts, and the topography of the object. Based on the malaria incidence the area are segregated in 3 class, High Case Incidence (HCI), Medium Case Incidence(MCI), and Low Case Incidence (LCI). The next stratification was based on topography, with the interval of 0-25 m, 26 —50 m, and more than 100 m above sea level. The results of the research showed that the Anopheles aconitus densities in the Buaran village was 1,92 mosquito/man/day. At the HCI area is found pH 7,9; (salinity) 0,05 %0; total dissolved solid 70 mg/It; dan electric conductivity 149,1 nmhos/cm. At the (LCI) is found pH 6,8; salinity 0,1 %0; total dissolved solid 108,6 mg/lt; dan electrical conductivity 45 umhos/cm. Air quality at HCI area found temperature 33 °C and humudity 51,5%. At the LCI area found the temperature 30,4 °C and humidity 60,5%. Mosquitoes densities 1,92 mosq/man/day (MBR x MHD), but at the LCI area is 0 (nol). Research conclution there is 3 factor to mosquitoes densities : humidity (a = 0,002; r = 0,764); salinity (a = 0,002; r -0,788)dan electric conductivity breeding place (a = 0,001; r = -0,72). Advance of the research to increase parameter and covarage area to generalize research. Kasus malaria di Kabupaten Jepara menarik untuk dikaji khususnya tentang kaitan antara karakteristik wilayah dengan distribusi kepadatan nyamuk. Kualitas udara dan kualitas air breeding place untuk setiap wilayah diduga kuat memiliki hubungan dengan kepadatan nyamuk. Tujuan penelitian adalah mengukur kualitas udara dan kualitas air tempat biakan; mengukur kepadatan nyamuk pada beberapa wilayah; melakukan analisis hubungan kualitas lingkungan dan kepadatan nyamuk. Lokasi penelitian ditentukan dengan stratified random sampling, berdasarkan sebaran kasus malaria di setiap kecamatan dan ketinggian wilayah. Berdasarkan kasus wilayah dikelompokan menjadi 3 yaitu kecamatan dengan angka kejadian malaria tinggi (High Case Incidence), kecamatan dengan angka kejadian sedang (Medium Case Incidence), dan kecamatan dengan angka kejadian rendah (Low Case Incidence). Penetapan kelas selanjutnya dilakukan dengan menggunakan dasar ketinggian wilayah, dengan interval 25 m yaitu 0-25 m, 26 —50 m, dan lebih dari 100 m dari permukaan laut. Pengamatan dan pengukuran kualitas udara dan kualitas air dan kepadatan nyamuk dilakukan secara bersamaa. Hasil penelitian menunjukkan kepadatan nyamuk Anopheles aconitus di Desa Buaran tercatat 1,92 nyamuk/or/hari. Kualitas air tempat biakan daerah dengan kasus tinggi (HCI) menunjukkan pH 7,9; kadar garam (salinity) 0,05 %0; total dissolved solid 70 mg/IBI dan daya hantar listrik 149,1 umhos/cm. Sedangkan untuk daerah tidak ada kasus (LCI) rnenunjukkan pli 6,8; kadar garam (salinity) 0,1 %0; total dissolved solid Kualitas udara daerah dengan kasus tinggi (110) menunjukkan suhu udara 33 °C dan kelembaban 51,5%. Sedangkan untuk daerah tidak ada kasus (LC[) menunjukkan suhu udara 30,4 °C dan kelembaban 60,5%. Kepadatan nyamuk 1,92 nyamuk/or/hari (MBR x MHD), sedangkan pada daerah LCI kepadatan nyamuk 0 (tidak ada). Kesimpulan terdapat pengaruh secara signifikan faktor kelembaban udara (a = 0,002; r = 0,764); salinitas (a = 0,002; r = -0,788)dan daya hantar listrik breeding place (a = 0,001; r = -0,72). Disarankan ada kelanjutan penelitian dengan parameter linskungan yang lain pada wilayah yang lebih luas.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Faculty of Public Health > Department of Public Health |
ID Code: | 20686 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 5 |
Deposited On: | 20 Aug 2010 10:17 |
Last Modified: | 20 Aug 2010 10:17 |
Repository Staff Only: item control page