PRAKTEK PENCARIAN PENGOBATAN (CARE SEEKING) PENDERITA SUSPEK MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KANDANGSERANG KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2005

SUKISWOYO, SUKISWOYO (2005) PRAKTEK PENCARIAN PENGOBATAN (CARE SEEKING) PENDERITA SUSPEK MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KANDANGSERANG KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2005. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
12Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Kabupaten Pekalongan merupakan satu dari 13 kabupaten endemis malaria di Jawa Tengah. Beberapa hasil survey menunjukkan selain memanfatkan pelayanan kesehatan dalam pengobatan malaria, masyarakat juga memanfatkan obat yang dijual di warung. Permasalahan yang dikemukakan adalah seberapa besar proporsi praktek pencarian pengobatan (care seeking) penderita suspek malaria yang membeli obat anti malaria di warung dan yang berobat ke pelayanan kesehatan dan faktor-faktor apasaja yang berhubungan denga praktek tersebut di wilayah kerja Puskesmas Kandangserang Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktek pencarian pengobatan penderita suspek malaria di wilayah kerja Puskesmas Kandangserang Kabupaten Pekalongan tahun 2005. Rancangan penelitian adalah studi potong lintas (,i>cross sectional study). Populasi adalah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kandangserang yang sedang menderita atau mempunyai riwayat malaria yang mencari pengobatan. Besar sampel adalah 273. Analisis data dilakukan dengan uji x2 dengan alfa= 0,05. Hasi penelitian menunjukkan proporsi responden penderita suspek malaria yang melakukan pengobatan dengan membeli obat anti malaria di warung 37,7% dan responden yang berobat ke pelayanan kesehatan sebesar 62,3%. Hasil analisa bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur (p=0,010), jenis kelamin(p=0,047), pendidikan (p=0,034), pendapatan(p=0.035), keparahan sakit(p=0,041), jarak ke pusat layanan kesehatan(p=0,018) dan nasehat kesehatan(p=0,021) dengan praktek pencarian pengobatan penderita suspek malaria. Sedangkan variabel pengetahuan (p=0,092) tidak berhubungan dengan praktek pencarian pengobatan penderita suspek malaria. Saran penulis adalah agar dinas kesehatan perlu memanfaatkan tenaga kesehatan yang berdomisili di desa untuk menjadi bagian dalam mendistribusikan oabt anti malaria apabila masyarakat membutuhkan. Bagi Puskesmas Kandangserang perlu menjalin kerjasama dengan para pemilik warung dengan menjadikan warung sebagai wadah sarana informas malaria. Pemilik warung dibekali pengetahuan tentang malaria dan pengobatannya, warung dilengkapi brosur, petunjuk minum obat leaflet atau poster yang memuat informasi pengobatan malaria. Pemilik warung hendaknya hanya menyediakan obat anti malaria yang terjamin keasliannya. Bagi masyarakat sedapat mungkin melakukan pengobatan di puskesmas jika terserang panyakit malaria. Kata Kunci: Praktek pencarian pengobatan, penderita suspek malaria, Pekalongan CARE SEEKING PRACTICE OF MALARIA SUSPECT PATIENTS AT THE WORKING AREA OF KANDANGSERANG HEALTH CENTER IN PEKALONGAN DISTRICT YEAR OF 2005 Pekalongan district is one of the 13 district that has malaria endemic at Centra Java. From the survey, it is shows that the siociety use not only the health service for malaria medical treatment but also the free medicine at mini market (warung) or pharmacy. The question of this research is to measure the proportion of the care seeking malaria suspect patient who buy medicine from the store and those who go to the clinic and the related factors taht correlate with the practice in working area of Kandangserang Health Center in Pekalongan District. The objective of this study is to find out the care seeking practice of malaria suspect patients at the working area of Kandangserang Health Center in Pekalongan District at 2005. This study is a cross sectional design. The population of this study is the in habitant of the working area of Kandangserang Health Center who is sick of malaria of having malaria history and is looking for the treatment. The sampel of this study is 273. We analyzed data using x2 test with alfa =0,05. The result shows the proportion of malaria patients of malaria which seeking for medication to any mini market(warung) is 37,7% and 62,3% are seeking by visiting the medical health. From the bivariat analysis, it is shows that there is asignificant realtoin among age (p=0,010), sex (p=0,047), education (p=0,034), income (p=0.035), the seriousness of the illness(p=0,041), the distant of from the health centre (p=0,018) and the treatment advice to the care seeking practice of malaria suspect patients. On the other hand, there is no relation between their knowledge (p=0,092) to the care seeking practice of malaria suspect patients. Our suggestion are: the health service have to make village paramedic as part in malaria medicine distribution for the community. It is important for the Kandangserang Health Center join and coopeate with the shop owner by using the store as information facility the customer. Shop owner should know about malaria and treatment, they should be equipped with brochure, leaflet and poster related with malaria. The shop owner should only sell original medicine. It is better for the community to go to the clinic for malaria medication. Keyword: Care seeking practice, malaria suspect patients, Pekalongan

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:20652
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:19 Aug 2010 10:17
Last Modified:19 Aug 2010 10:17

Repository Staff Only: item control page