Warassih, Esmi (1995) TUGAS KEPOLISIAN R.I. DALAM MENYELENGGARAKAN KAMTIBMAS DI WILAYAH KEPOLISIAN SEKTOR (POLSEK) MRANGGEN - DEMAK. Documentation. FAKULTAS HUKUM.
| PDF - Published Version 271Kb | |
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 960Kb |
Abstract
As we all know, public conditions do not always run smoothly, peacefully and in orderly ways. They may take pla-ce by contraries. Disturbances to the public security:and order often come up in the forms of crimes, offenses and o-ther social problems. Moreover ths subdistrict of Mranggen borders on the region of Semarang Multicipality, where its society are having a great social changing. In such situation, many problems, basically constitu-ting disturbances, to the public security and.order, have been'springing up. Above all, factories and •ousing com-. plexes appear in numbers at this subdistrict with the re-sult that it has been potentially troubled by problems of the public security and order. All Of these require readi nees of all security apparaturs (police) and other inter-related apparaturs to handle those conditions immediately and keep monitoring them. In this way, the sectoral Police of Mranggen become the spear top, because these apparaturs are the most.competent in the matter of the happening of the public security and order disturbances. The duties of the Indoesian police in organizing pu-blic security and order are.based•on Act nUmber.,13/1961, of the subjects of the Indonesian Police, in section 1, 2, and 18 article (2), further affirmed in the Presidential Decree of Indonesian Republic number 52/1969 juncto the Presidential. Decree of Indonesian Republic Number 7/1974 and Act number 20/1982. Regarding the problems of the publict security and order disturbances at this subdistrict, the sectoral poli-ce of Mranggen have anticipated these conditions bnd ha-ve taken all measures needed, either in the preventive forms or the represive ones. By means of functions in the bodies of the police of Indonesian Republic (Sabhara, lan-taa, reserk, intel and Binmas), spme polices have beton ta-ken to deal with various situations. Besides doing optimalization for those functions, re-gional Police of Central Java also adopted another policy connected to the execution of the police security and or-der by introducing Babinkamtibmas approximately six years ago. This haxe-been carried out in the manner of dropping Bintaras of the Indonesian police in every village or ke-lurahan (political district administered,by the lurab) in order to lead the people in the field of the public security and order. For Mranggen subdistrict consisting of 19 villages, 16 personel of simaharnabffist have been participated in. The carrying out of the public security and order at Mranggen subdistrict, generally, doesn't have many se-rious problems because there is a stable coordination a-mong interrelated instances. Yet, several obstacles still remained like : low participation of the people, limited personnel quantity of Indonesian Police and limited 'faci-lities and infrastructures, All of these become challe-nges for the Indonesian police in serving the public, the nation and the state. generti kita ketahui bersama bahwa situasi masyarakat ti-dak selalu berjalan aman, tenteram dan tertib, akan tetapi ju-ga terdapat keadaan yang sebaliknya. Gangguan terhadap keaman-an dan ketertiban masyarakat sering muncul dalam bentuk keja hatan, pelanggaran maupun maslah-masalah sosial lainnya. Apa-lagi di wilayah kecamatan Mranggen yang letaknya berbatasan dengan wilayah Kodia Semarang, dimana keadaan masyarakathya se-Ong mengalami perubahan sosial yang besar. Dalam situasi seperti ini sering muncul masalah-masalah yang pada dasarnya merupakan gangguan terhadap situasi Kam-tibmas. Lebih-lebih di wilajcah Mrahggen ini banyak berdiri/ muncul perusahaan-perusahaan (pabrik-pabrik) dan banyak bermun-culan kompleks-kompleks perumahan, yang berakibat wilayah ini potensial rawan terhadap masalah Kamtibmas. Kesemuanya ini me-nuntut kesiapan aparat keamanan (kepolisian) dan aparat terka-it lainnya untuk segera menangani dan terus memantau keadaan. Dalam hal ini Kepolisian Sektor (Polsek) Mranggen merupakan u-Jung tombaknya, karena aparat kepolisian inilah yang paling berkompeten dalam hal terjadinya gangguan Kamtibmas. Tugas Polri untuk menyelenggarakan Kamtihsas ini didasar-kan pada UU No.13/1961 tentang pokok-pokok Kepolisian RI yaitu pada pasal 1,2, dan 18(2), yang kemudian ditegaskan lagi dalam Kepres RI No.52/1969 juncto Kepres RI No.7/1974 dan UU No.20 tahun 1982. Sehubungan dengan masalah gangguan Kamtibmas di wilayah Mranggen ini, Polsek Mranggen telah mengantisipasi keadaan dan telah mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan, baik yang bersifat preventif maupun represif kepolisian. Melalui fungsi-fungsi di tubuh Polri (Sabhara, Lantae, Reserse, Intel dan Bin-mas) telah diambil kebijakan untuk menghadapi berbagai keadaan. Disamping optimalisasi dari fungsi-fungsi tersebut, suatu langkah kebijakan telah diambil oleh Polda Jateng dalam kaitan-nya dengan penyelenggaraan Kamtibmas ini adalah dengan diintro. dusirnya Babinkamtibmas, * 7 tahun yang lalu. Babinkamtibmas dilaksanakan dengan cara menerjunkan bintara Polri di tiap-ap desa/kelurahan guna membimbing masyarakat dalam bidang mtibmas. Untuk wilayah kecamatan Mranggen yang terdiri dari desa, telah diterjunkan sebanyak 19 orang petugas Babin-mtibmas. Penyelenggaraan Kamtibmas di wilayah kecamatan Mranggen cara umum tidak banyak manghadapi masalah serius karena a nya koordinasi yang mantap antara berbagai instansi terkait. tapi, hambatan-hambatan tetap saja ditemui seperti rendah a partisipasi masyarakat, terbatsnya jumlah personil Polri, erta terbatsbya sarana dan prasarana. Semua ini menjadi tan-angan bagi Polri di dalam mengabdi kepada masyarakat, bangsa an negara.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
ID Code: | 20637 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 19 Aug 2010 09:10 |
Last Modified: | 19 Aug 2010 09:10 |
Repository Staff Only: item control page