ALIH TEKNOLOGI MELALUI KERJA SAMA POLA SUBKONTRAK

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan alih teknologi melalui kerjasama pola subkontrak beserta kendala yang dihadapi para pihak yang bekerjasarna dan upaya yang ditenipuh untuk melindungi kepentingan mereka, sehingga akhimya ttijuan ideal yang ingin dicapai adalah untuk dapat memecahkan masalah alih teknologi pada industri kecil, dimana teknologi merupakan salah satu penghambat bagi perkembangan industri kecil. Penelitian bli menggunakan metode penelitian dengan pendekatan yuridis normative yang bertumpu pada data sekunder dan data primer dengan spesifikasi penelitian yang bersifat diskriptif. Dart penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa teknologi yang dialihkan meliputi teknologi perangkat lunak yang berupa know how dan teknologi perangkat kerns. Teknologi yang dialihkan tersebut merupakan bantuan industri besar kepada industri kecil dalam rangka pembinaan industri besar pada industri kecil yang menjadi subknntraknya agar mampu menjadi patner atau mitra usaha yang bait Bantuan yang diberikan oleh industri besar tersebut sesuai dengan ketentuan pasal 4 Peraturan Penterintak No 44 tahun 1997 tentans Kenntraan, tetapi belum memonuhi pasal 29 UU no 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil. Perjanjian kerjasama pola subkontrak merapakan landasan operasional dalam kerjasama tersebut . Perjanjian kerjasaina yang mencantumkan hak dan kewajiban para pihak enema tegas dan seimbang merupakan upaya perlindungan kepentingan para pihak dalam kerjasama tesebut. . Kepentingan pihak industri besar yang horns mendapat perlindungan akan dtatur secara tegas dalam perjanjian kerjasama subkontrak sebagai sarana alih teknologi adalah terjaminnya kerahasitran teknologi yang dialihkan dalam kerjasama tersebut, sedangkan kepentingan industri kecil yang harus diatur datum perjanjian tersebut adalah kesediaan industri besar untuk mengalihkan teknologinya Alih teknologi melalui kerjasama pola subkontrak akan berjahm dengan bark apahila kerjasama tersebut sating menguntungkan , sakes rnembutuhkan dan sating menghormati. Kendala utama dalam kerjasama pola subkntrak bukan masalah teknis metainkan sikap mental industri kecil. This research aim is te find out the application of transfer of technology by sub-contracting partnership and its obstacles. Also to find out how every body in the partnership dealing with those obstacles in order to protect their interest. The objective of this research is to resolve the transfer of teclmology problem among small enterprises, because technology is the biggest obstacle for small enterprises. The method of research in this research is normative juridical approach , by using secondary and primary data with descriptive research specification. This research identified that the technology transferred are software technology (know how) and hard ware technology. The transfen-ed technology is an assistance from big enterprises for small enterprises , the aim of the assistance is to guide the small entelprises to be a good partner. The assistance given by big enterprises is correspond with The Government Regulation no 44 / 1997 in "Partnership", but not correspond with the Law no 91 1995 in Small Enterprise , article 29. The partnership agreement by sub-contracting pattern is the basic operation agreement. In that agreement tho parties will sign their rights and duties, in ordeal and balancing . The aim of the agreement is to protect every body interest in the partnership. The big enteryrises interest that should be protected is the secrecy of the transferred technology, this should be mentioned in the agreement. The small enterprises interest that should be protected is the willingness of the big enterprises to transfer their technology. The transfer of technology will be successful if everybody in the partnership is in advantageous position , also respected each other. The biggest obstacle from this sub — contracting partnership is not in the technical problems but in the mental attitude of the small enterprises.