ASPIRASI PENGGUNAAN LEMBAGA KEUANGAN BALAI USAHA MANDIRI TERPADU (BMT) OLEH MASYARAKAT NELAYAN DI PANTAI PEKALONGAN

Abstract

Selain dikenal dengan srintteaa sebagai "Kota Santri", Pokalongan juga oin pakan kota penghasil ttmgkapan ikan yang bisa diand.alkan untuk tingkat Jawa Tengah. R•ttan anta•a kedua sebutan tersebut, m end asati pemikirat untuk dilakukannya kajian lebih lanjut tentang asllirrltii synra ka nelayan di p ant M l'elka on.gm terhadap lembaga ketta.ngan, klmsusnya Balai Usaha Mandiri Terpadu (Baitul Maal Wattannvil ). Penebtian uii bersifat disktiptif analistis disertai dengan pendekatan SOCiO legal research. Aspirasi masyarakat nel.ayan terha.dap BMT dipengaiHuln oleh beberapa faktor, antara laui : motivasi, persepsi clan sikap. Motivasi masyarakat pada i.imu7nnya. untuk menda.patkan dana pembiayaan. Motivasi. min juga dipengaruhi beberapa faktor penurijang, teru.tama tnthwa BIVIT sesuai dengan syari'ah Is1a.m. Terbatasnya pemahaman tentang BMT sesuai clengan kondisi tingkat pendidikan mereka yang rata-rata rendah. Kurangnya sosialisasi tentang BMT, menjacli salah satu sobab sikap mereka tidak memanfaatkan BMT selain kondisi asyarakat nelayan sendiri. Dengan demikian supaya bisa memenuhi aspirasi masyarakat neleLyari, khususnya dalam hal pembiayaan awal, BMT perlu rnembu.at: format Mau su s, dongan pendekatan yang disesuaikan dengan karakteristik masya•akat nelayan, kbususnya di. Pantai Pekalongan.