HANANI DARUNDIATI, YUSNIAR and RAHARJO, MURSID and MARTINI, MARTINI (2005) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR RISIKO MALARIA DI DAERAH ENDEMIS DENGAN PENDEKATAN SPASIAL DI KABUPATEN PURWOREJO. Documentation. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT.
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 2216Kb | ||
| PDF - Published Version 415Kb |
Abstract
Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia. Lebih dari setengah penduduk Indonesia masih hidup di daerah dimana tetjadi penularan malaria sehingga berisiko tertular malaria. Malaria sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, selain faktor epidemiologis, faktor pelayanan kesehatan, pola perpindahan penduduk, status ekonomi dan perilaku penduduk. Pengendalian malaria hendaknya memperhitungkan kondisi wilayah setempat dan melibatIcan berbagai komponen epidemiologis yang mempunyai kontribusi besar dalam pengendalian malaria. Panetitian ini merupaakn penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional. Variabel independen yang diteliti adalah faktor lingkungan di luar dan di dalam rumah, faktor perilaku, faktor pelayanan kesehatan, tingkat sosial ekonomi dan perpindahan penduduk. Sedangkan variabel dependen adalah kasus malaria. Besar sampel sebanyak 168 responden yang berasal dari 2 desa MCI dan 2 desa HCI di Kecamatan Pituruh yang memiliki API tahun 2004 sebesar 121.63 96o. Analisis dilakukan dengan regresi logistik. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan bermakna dari faktor lingkungan, faktor perilaku dan faktor pelayanan kesehatan dan tidak adanya hubungan bermakna dari faktor sosial ekonomi dan pendidikan dengan kejadian malaria pada keluarga responden. Sedangkan basil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel jarak rumah dengan breeding places lebih dari 2 km (OR = 0.263, 95 % CI = 0.102 —0.676), tidak adanya ternak mamalia (OR = 0.395, 95 % CI = 0.160 — 0.973) dan tidak adanya tanaman kapulaga/salak (OR = 0209, 95 % CI = 0.098 — 0.446) di sekitar rumah responden merupakan faktor protektif bagi terjadinya malaria pada anggota keluarga responden di daerah endemis malaria di Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo.. Responden yang jarak rumahnya dengan breeding places lebih dari 2 km lebih kecil risiko untuk terjadinya malaria 0.263 kali daripada responden yang rumahnya terletak kurang dari 2 km dari breeding places. Responden yang tidak memelihara temak mamalia dan tidak memilik i tanaman kapulaga/salak di sekitar rumahnya memiliki risiko untuk terjadinya malaria pada anggota keluarganya lebih kecil 0.395 kali dan 0.209 kali daripada responden yang memelihara temak dan memiliki tanaman kapulaga/salak di sekitar rumahnya. Malaria remains serious public health problem in Indonesia. More than half of the total population of Indonesia still live in area where are malaria transmission occurred. Malaria transmissions are influenced by several factors besides epidemiological factors : environmental factors, health services factors, the mobility of the population, socio-economic factors and behavior factors. Malaria control programme should estimates the environmental condition and involves several epidemiological components which have much contribution in malaria control programme. This study is an observational research using cross-sectional approach. The independent variables are outdoor and indoor environmental factors, behavior factors, health services factors, socio-economic factors and mobility of population. The dependent variable is malaria cases among family members. Samples concist of 168 respondents from two MCI villages and two HO villages of Pituruh Sub district. Analysis were conducted by applying multiple logistic regression. The bivariate analysis shows that there are significant associations between the environmental, behavior, health services factors and the malaria occurance among respondent's family members. The multivariate analysis concludes that distance between respondents' house and the breeding places more than 2 km (OR = 0.263; 95% CI — 0.102 — 0.676), the absence of cattles in respondents' house (OR = 0.395; 95 % CI = 0.160 - 0.676) and the absence of kapulaga/salak plants (OR = 0.209; 95% CI = 0.098 —0.446) are the protective factors of malaria occurance among respondent's family members. Repondents who live in houses where the distance is more than 2 km away from the breeding places have risk 0.263 times less than those who live in houses where the distance is less than 2 km. Respondents who don't have cattles and Icapulagalsalak plants around their houses have risk 0.395 and 0.209 times less than those who have cattles and kapulaga/salak plants around their houses.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Faculty of Public Health > Department of Public Health |
ID Code: | 20543 |
Deposited By: | Ms upt perpus3 |
Deposited On: | 18 Aug 2010 09:25 |
Last Modified: | 18 Aug 2010 09:25 |
Repository Staff Only: item control page