KESADARAN HUKUM MASYARAKAT DI SEPANJANG SUNGAI SILANDAK TERHADAP UPAYA PENGELOLAAN FUNGSI LINGKUNGAN

Abstract

Purwoyoso Sub-sub district is a part of Ngalian Sub district , Semarang Municipality, which have borders : north : The Java sea/Tugu Sub District, south : Mijen Sub District, east : West Semarang Sub-sub District and west Kendal Regency. In Purwoyoso Sub-sub District Silandak River flows through toward north beach of Java. As a densely enough area, many hausing biside the river is naturally. There are many housing were built in area which should be as an inspection street. Based on field research result which involve about 70 persons as a respondent of three Village association (RW) consist six neigbourhood association (RD in Purwoyoso Sub-sub District, which getting by proportional random sampling we can see that the legal awareness associate with " know or not know" against the name or titles some rule wich regard to environment management of society who residing surround the river is not so good. The data at table 8 showed, only 21 responden (30%) of 70 person as total respondent answered that they are know the name or title of environmental Provission, 49 respondent (70%) said did not know about the environmental provission. The answered of question about Housing Act not so different, there are nine persons only (12,8%) who know about name or title of The Environmental Provission, and 61 responden (87,2%) did not know know about name or title of The Environmental ProvIssion. Against the Environmental Assesment regulation (Amdal), five respondent (7,2%) knew about name or title of The Environmental Provission, and 65 respondent (92,8%) did not know about that Government Regulation of the Environmental Assesment. The other rule that confirmed to respondent are Government Regulation about 'River" and " Water Pollution Contor. Seven respondent (10%) of All responden answered know about those rule and 63 respondent (90%) answered din not know about those rule. Legal understanding of society specially about the content of rule, certainly more worse than just know or not know about the name or title of the rule, only. Since, to know the content of the rule should have be read and read. Based on the research result we culd know only seven respondent ((10%) answered have read and knew the content of Environmental Provission, and 63 respondent ((90%) answered did not know the content of Environmental Provission. There are two respondent only (2,9%) that knew about content of the Housing Act, respondent who answered did not know about content of the Housing Act are 68 persons (97,1%). Aganist the rule of River and Water Pollution Control, there are three respondent ((4,2%) who answered knew the content of the River regulation and 67 rspondents (95,8%) did not know about content of the River regulation. Respondent who answered know content of water pollution control are four respondets (5,5%), the rest , 66 respondents (95,5%) did not know about content of water pollution control regulation. The activities of society regarding with environmental management that call "environmental friedly" does not have closed correlation with the legal unserstanding of society expecally with the environmental Provission Kelurahan Purwoyoso adalah bagian dad wilayah kecamatan Nualian dengan batas-batas utara Kec. Tugu, Timur Kec. Semarang barat, Barat Kec. Kaliwungu , sealatan Kec. Mijen. Di dalam wilayah tersebut Sungai Silandak mengalir menuju Pantai utara. Sebagai daerah yang cukup padat maka tidak mengherankan apabila disepanjang tepi sungai Silandak yang sebenamya merupakan areal jalan inspeksi (berm sungai) banyak terdapat rumah-rumah penduduk. Dad basil penelitian lapangan yang melibatkan 70 orang responden yang berasal dad tiga buah RW (6 FIT) di Kelurahan Purwoyoso yang dipilih secara random dengan distribusi secara proporsional maka dapat diketahui kesadaran hukum masyarakat dilihat dad aspek pengertian terhadap nama dan isi suatu peraturan hukum positif belum begitu balk, dad seluruh responden yang berjumlah 70 orang hanya 21 orang responden (30%) yang menjawab tahu/pemah mendengar bahwa ada peraturan tentang lingkungan hidup, sedangkan yang menjawab tidak pernah mendengarltidak tahu jumlahnya 47 orang responden (70%). Angka jumlah responden yang tahu tentang Undang-undang perumahan dan permukiman lebih rendah lagi yaitu hanya 9 orang ( 12,8%) yang tidak tahu ada 61 orang responden (87,2%). Pengetahuan responden terhadap PP no. 51 tahun 1993 yang mengatur tentang Amdal juga sangat kecil, dad penelitian ini dapat diketahui responden yang tahu jumlahnya ada 5 orang (7,2%) sedangkan yang menjawab tidak tahu jumlahnya ada 65 orang responden (92.8%). Peraturan selanjutnya yang dikonfirmasikan kepada responden .adalah peraturan tentang °Sungari dan "Pengendalian pencemaran air " dad seluruh responden yang beriumlah 70 orang yang menjawab tahu hanya ada 7orang (10%) sedangkan sisanya 63 orang (90 %) menjawab tidak tahu. Pemahaman masyarakat terhadap isi suatu peraturan dapat dipastikan Iebih rendah lagi apablla nama dad suatu peraturan sala dia tidak tahu. Hal hi terbukti dad penelitian yang kami lakukan, dad tabel di no. 9 atas dapat diketahui dad seluruh responden yang berjumlah 70 orang hanya 7 orang responden (10%) yang menjawab tahulpemah mengetahuilmembaca peraturan tentang lingkungan hidup, sedangkan yang menjawab tidak pernah mengetahui isinya jumlahnya 63 orang responden (90%). Jumlah responden yang tahu tentang Undang-undang Perumahan dan Permukiman leblh rendah lagi yaitu hanya 2 orang ( 2,9%) yang tidak tahu ada 68 orang responden (97,1%). Pengetahuan responden terhadap PP no. 51 tahun 1993 yang mengatur tentang Amdal juga sangat kecil, dad penelitian ini dapat diketahui responden yang tahu isi peraturan PP no. 51 tahun 1993 jumlahnya ada 2 orang (2,9%) sedangkan yang menjawab tidak tahu isi peraturan tentang Amdal jumlahnya ada 68 orang responden (97,1%). Peraturan selanjutnya yang dikonfirmasikan kepada responden adalah peraturan tentang "Sungai" dan "Pengendallan pencemaran air " dad seluruh responden yang berjumlah 70 orang yang menjawab tahu isi,peraturan yang mengatur usungal" hanya ada 3 orang (4,2%) sedangkan sisanya 67 orang (95,8%) menjawab tidak tahu. Responden yang menjawab tahu isi peraturan tentang pengendalian pencemaran air jumlahnya ada 4 orang (5,5%), sedang yang menjawab tidak tahu ada 66 orang (94,5%). AktMtas masyarakat yang dikatakan "ramah lingkungan " ternyata tidal( berbanding Iangsung dengan pengetahuan tentang ada tidaknya suatu peraturan maupun isinya khususnya di bidang lingkungan hidup. Hal ini berarti