INTERNALISASI BIAYA SOSIAL PADA USAHA KERAJINAN PEMANGGANGAN IKAN DI KELURAHAN BANDARHARJ0 KECAMATAN SEMARANG UTARA KOMMADYA SEMARANG

Woelan S, Nina (1997) INTERNALISASI BIAYA SOSIAL PADA USAHA KERAJINAN PEMANGGANGAN IKAN DI KELURAHAN BANDARHARJ0 KECAMATAN SEMARANG UTARA KOMMADYA SEMARANG. Documentation. POLITEKNIK.

[img]
Preview
PDF - Published Version
350Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

1800Kb

Abstract

The main problem of this research are how many of social cost that was paid by bussinesman of the rosted fish, because the roasted fish produce product bad and don't treat this product bad Goals of this research are to know the environment manage and this social cost that paid by bussinesman of roasted fish and to knor our willingness to pay social cost. Methode that aplicated to fond primery data are : interview and observation. For secondary data are librarry research Then analisys data is system analysis korelation. Result at this research are : that not optimum or good manage environment, and our profit at this bussines are higher then social cost that uor paid. But din't find correlation between raw material for roasted fish and social cost. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah berapa besar biaya sosial atau pengelolaan lingkungan. yang dikeluarkan oleh pengrajin pemanggangan ikan, mengingat pemanggangan ikan ini berskala kecil dan dalam proses kegiatannya atau proses peroduksinya menghasilkan limbah padat, cair dan gas yang hingga saat ini belum dikelola dengan baik. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengelolaan lingkungan dan menghitung biaya pengelolaan limbah /lingkungan atau biaya sosial yang ditanggung oleh pengrajin pemanggangan ikan. Dari hasil penelitian diharapkan dapat sebagai acuan bagi instansi yang membidangi pengelolaan lingkungan dan industri kecil dalam mengambil keputusan atau menentukan kebijaksanaan Data primer dikumpulkan dengan metode wawancara clan observasi. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dengan studi pustaka. Selanjutnya data dianalisis secara kualitatif dan juga dilakukan analisis korelasi antara bahan baku yang digunakan dengan jumlah limbah yang dikeluarkan. Pendekatan yang diterapkan adalah pendekatan sistem. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa limbah atau lingkungan belum dikelola secara maksimal/baik terutama pengelolaan limbah padat. Umumnya limbah dibuang ke kali Semarang sebagai tujuan akhirnya. Dilihat dari pendapatannya maka cukup untuk membiayai pengelolaan limbah khususnya limbah padat. Terdapa\ hubungan yang sangat erat antara jumlah bahan baku yang digunakan dengan limbah padat dan limbah cair. Akan tetapi tidak terdapat korelasi antara jumlah bahan baku, jumlah limbah (padat dan cair) dengan biaya sosial atau biaya yang dikeluarkan untuk pengelolaan limbah dan lingkungan sebab hingga saat ini tidak dikeluarkan biaya untuk pengelolaan limbah sehingga tidak ada variasi biaya pengelolaan limbah. Untuk mengatasi permasalahan yang timbul dari pembuangan limbah, khususnya limbah padat (sampah) perlu dibangun bak penampungan sampah untuk pembuangan sampah sementara sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir. Disarankan pula agar ada penelitian khusus terntang sistem pengelolaan limbah gas (asap) agar dapat ditemukan pengelolaan limbah gas yang tepat sesuai dengan kemampuan pengrajin. pokok dalam penelitian ini adalah berapa besar biaya sosial yang dikeluarkan oleh pengrajin pemanggangan ikan, mengingat pemanggangan ikan ini berskala keen dan dalam kegiatannya menghasilkan limbah padat, cair dan gas yang hingga saat ini belum dikelola dengan balk. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengelolaan lingkungan dan menghitung biaya sosial ditanggung oleh pengrajin pemanggangan ikan. Dari hasil penelitian diharapkan dapat sebagai acuan bagi instansi yang terkait mengambil keputusan atau menentukan kebijaksanaan Data primer dikumpulkan dengan metode wawancara dan observasi. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dengan studi pustaka Selanjutnya data dianalisis secara kualitatif dan juga dilakukan analisis korelasi antara bahan baku yang digunakan dengan jumlah limbah yang dikeluarkan. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa limbah atau lingkungan belum dikelola secara balk . Umumnya limbah dibuang ke kali Semarang sebagai tujuan akhirnYa. Dilihat dari pendapatannya maka cukup untuk membiayai pengelolaan limbah . Terdapat hubungan yang sangat erat antara jumlah bahan baku yang digunakan dengan limbah padat dan limbah cair. Akan tetapi tidak terdapat korelasi antara jumlah bahan baku, jumlah limbah (padat dan cair) dengan biaya sosial atau biaya yang dikeluarkan untuk pengelolaan limbah dan lingkungan sebab hingga saat ini tidak dikeluarkan biaya untuk pengelolaan limbah sehingga tidak ada variasi biaya pengelolaan limbah.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
ID Code:20340
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:13 Aug 2010 09:34
Last Modified:13 Aug 2010 09:34

Repository Staff Only: item control page