KAJIAN SISTEM SURVEILANSE PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) UNTUK PENGELOLAAN DAN MONITORING KASUS DBD DAERAH ENDEMIS DBD (Studi di Dinas Kesehatan Kota Semarang)

Abstract

Peran petugas kesehatan di dinas kesehatan dalam upaya untuk pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD ini antara lain melakukan kegiatan surveilans penyakit secara periodik. Selama ini tugas-tugas tersebut belum bisa dilakukan secara effisien sehubungan dengan pengelolaan data kasus DBD. Data kasus ini diperoleh dari masyarakat, puskesmas dan rumah sakit. Karena sumber informaiinya berasal dari berbagai tempat maka petugas mengalami kesulitan untuk mengelolanya, sehingga menyebabkan tidak tersedianya data yang up to date. (ketersediaan data dari sisi waktu, tempat terjadinya kasus, persebarannya, jumlah kasus, morbiditas dan mortalitasnya). Untuk mengatasi permasalahan sistem surveilanse penyakit DBD di Dinas Kesehatan Kota Semarang, sudah dikembangkan suatu sistem surveilanse yang didukung oleh teknologi informasi dan komputer pada tahun 2003 dan diaplikasikan mulai tahun 2004. Diharapkan sistem ini mampu mendukung pekerjaan-perkerjaan surveilans secara effisien, karena petugas tidak perlu melakukan pekerjaan¬pekerjaan yang sama secara berulang-ulang dan menjamin adanya ketepatan ketersediaan data dan informasi kasus DBD. Namun demikian sistem ini perlu dilihat unjuk kerjanya (performance) dalam mendukung proses surveilans serta penyediaan data dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD. Kajian ini ingin mengetahui pemanfaatan aplikasi sistem surveilanse penyakit DBD untuk kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD,mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan dari aplikasi sistem surveilanse penyakit DBD dan menganalisis dukungan aplikasi sistem surveilanse penyakit DBD dalam pengelolaan data (input data, pengolahan data dan informasi yang dihasilkan). Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif ( penelitian evaluasi), dengan obyek penelitian adalah aplikasi sistem surveilans penyakit DBDdi Dinas Kesehatan Kota Semarang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi mengenai kinerja sistem surveilanse penyakit DBD. Analisis dilakukan terhadap kualitas informasi ( keunggulan dan kelemahan ) yang dihasilkan sistem dan evaluasi pengembangan sistem surveilanse penyakit DBD serta dukungan aplikasi sistem surveilanse penyakit DBD untuk pengelolaan dan monitoring kasus DBD. Dad hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sudah ada dukungan aplikasi sistem informasi surveilanse Demam Berdarah Dengue = SIS DBD (software, hardware, petugas) dalam pengelolaan data ( input data, pengolahan data dan informasi ) surveilanse DBD yang dihasilkan, keunggulan aplikasi SIS DBD adalah input,proses, output sudah dapat dilakukan dengan cepat, tenaga/ petugas yang terlibat dapat diminimalis ( cukup ditangani oleh satu petugas). Output yang dihasilkan perk' ditambah tentang rekapitulasi kasus DBD per kelurahan dan total kota. Sedangkan kelemahan dari aplikasi SIS DBD yaitu pada input data. Sebenarnya sistem sudah menyediakan fasilitas pengiriman data sebagai data input data secara on-line, namun belum dimanfaatkan. Aplikasi sistem surveilanse penyakit DBD sudah dapat dimanfaatkan untuk kegiatan perencanaan dan monitoring kasus DBD. Disarankan perlunya penambahan output pada aplikasi SIS DBD tentang rekapitulasi kasus DBD per kelurahan dan total kota, dilakukan pengembangan pada kemampuan petugas dalam pengiriman/ penerimaan data kasus DBD dan sosialisasi ke instansi terkait dalam pengiriman data/laporan kegiatan surveilanse DBD. Keadaan ini dapat diatasi mengingat DKK Semarang sudah memiliki Web-site.