SUTAMININGTYA, ANNISAA (2010) RELOKASI SEKOLAH DASAR ISLAM PANGERAN DIPONEGORO SEMARANG. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.
| PDF - Published Version 250Kb |
Abstract
Pendidikan Agama Islam di dalam lingkungan sekolah mulai dirasakan sangat penting dan butuh mendapat perhatian khusus dari semua pihak yang berkaitan di dalamnya. Pelajaran Agama Islam di sekolah-sekolah negeri yang hanya diberi porsi 2 jam pelajaran dalam seminggu dirasa sangat kurang. Apalagi zaman semakin berkembang dengan godaan yang kian membesar untuk anak-anak Indonesia jika mereka tidak membentengi diri dengan aqidah dan akhaq yang benar. Padahal kenyataannya masyarakat yang memeluk agama Islam di Indonesia merupakan kelompok mayoritas. Di Kota Semarang sendiri pemeluk agam Islam pada tahun 2008 tercatat hingga 83% dari total penduduk Kota Semarang (Sumber: http://www.semarang.go.id/). Tingginya kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah Islam menyebabkan sekolah-sekolah Islam yang dikelola oleh pihak swasta semakin merebak. Sekolah dasar yang berbasis agama Islam merupakan salah satu pilihan masyarakat yang menginginkan anak mereka memiliki dasar pengetahuan agama yang baik sebelum anak-anak terjun ke dunia luar. Di Kota Semarang sendiri, jenis sekolah ini mulai berkembang beberapa tahun belakangan. Bahkan tak sedikit yang mengembangkan sekolah Islam menjadi go-international atau menjadi sekolah bilingual. Hingga tahun 2009, tercatat 151 sekolah dasar Islam telah berdiri di Kota Semarang (Sumber: http://www.data.pdkjateng.go.id/). Namun pada kenyataannya, sekolah yang dikelola oleh pihak swasta ini lebih banyak diperuntukkan bagi orang-orang yang mampu secara finansial. Sedangkan masih banyak masyarakat Kota Semarang yang kurang mampu yang juga ingin menyekolahkan anak mereka di sekolah Islam. Maka pada tahun 2005, Sekolah Dasar Islam Pangeran Diponegoro Semarang hadir dengan kurikulum berbasis agama Islam yang dipadukan dengan kurikulum dari Dinas Pendidikan, namun dengan biaya yang dapat terjangkau oleh kalangan menengah ke bawah. Karena prinsip inilah, selama 5 tahun sekolah ini terus berkembang dengan jumlah siswa yang terus bertambah. Hal yang sangat disayangkan terjadi pada tahun 2009, dimana SD Islam Pangeran Diponegoro Semarang terpaksa menolak sejumlah murid yang datang mendaftar. Penolakan ini terjadi karena fasilitas sekolah masih belum memadai. Pada saat itu pendaftaran hanya dibuka Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Relokasi SD Islam Pangeran Diponegoro Semarang Annisaa Utaminingtyas L2B 006 010 2 untuk satu rombongan belajar (± 35 siswa) karena keterbatasan kelas yang ada. Padahal jika seluruh pendaftar dapat diterima, sekolah ini dapat mulai membuka dua rombongan belajar sekaligus. Permintaan yang terus meningkat menjadi dasar bahwa sekolah ini memang harus segera dikembangkan. Hal ini harus menjadi perhatian, mengingat banyaknya warga di sekitar sekolah yang kurang mampu, tetapi ingin menyekolahkan anak mereka di sekolah Islam. Sementara sekolah-sekolah Islam di sekitar daerah itu hanya mampu dijangkau kalangan mengah ke atas. Namun rencana pengembangan SD Islam Pangeran Diponegoro Semarang tampaknya harus mengalami kendala. Luas lahan yang tersedia tidak dapat mendukung perkembangan yang akan direncanakan. Saat ini lahan yang tersedia hanya ± 1.600 m2 saja. Apalagi bangunan sekolah ini masih harus berbagi dengan TK Islam Pangeran Diponegoro Semarang dan STIE Cendikia Karya Utama Semarang. Luasan lahan bukan saja satu-satunya alasan penghambat pengembangan sekolah ini, karena pada kenyataannya, lahan yang digunakan sekolah ini memiliki beberapa kelemahan. Antara lain lahan sekolah ini berada sangat dekat dengan jalan besar yang memiliki tingkat kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi sehingga kebisingan yang berasal dari jalan ini dapat menggangggu aktivitas belajar-mengajar di sekolah. Jalan ini juga dikhawatirkan dapat membahayakan siswa-siswa yang sedang bermain pada jam istirahat. Selain itu, keberadaan sungai yang berada tepat bersisian dengan lahan sekolah ini juga sangat mengganggu aktivitas siswa-siswa yang bermain. Sungai ini dapat membahayakan siswa-siswa yang sedang bermain. Beberapa faktor di atas menunjukkan bahwa sebenarnya lahan yang digunakan oleh sekolah ini tidak cukup baik dan kurang memadai untuk mendukung aktivitas belajar-mengajar di sekolah. Oleh karena itu, SD Islam Pangeran Diponegoro harus segera direlokasi, agar lahan dapat memadai untuk menambah berbagai fasilitas ruang belajar dan fasilitas penunjang lainnya, sehingga dapat terus melayani masyarakat di sekitarnya untuk membentuk anak-anak yang memiliki kecerdasan intelektual dan akhlaqul karimah. 1.2. TUJUAN DAN SASARAN 1.2.1. Tujuan Merumuskan program dasar perencanaan dan perancangan yang berhubungan dengan aspek-aspek perancangan dan perencanaan Relokasi Sekolah Dasar Islam pangeran Diponegoro Semarang sebagai bangunan pendidikan dasar yang berbasis Islam dan sapat mencerminkan citra bangunan sekolah Islam yang sesuai dengan syariat Islam serta dapat memenuhi kebutuhan pendidikan dasar bagi masyarakat Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Relokasi SD Islam Pangeran Diponegoro Semarang Annisaa Utaminingtyas L2B 006 010 3 menengah ke bawah, sehingga tersusun langkah-langkah untuk dapat melanjutkan ke dalam perancangan grafis. 1.2.2. Sasaran Tersusunnya Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Relokasi Sekolah Dasar Islam Pangeran Diponegoro Semarang beserta program dan kapasitas berdasarkan atas aspek-aspek panduan perancangan. 1.3. MANFAAT Sebagai pemenuhan syarat tugas akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro yang nantinya digunakan sebagai pegangan dan pedoman dalam perancangan Relokasi Sekolah Dasar Islam Pangeran Diponegoro Semarang. 1.4. LINGKUP PEMBAHASAN 1.4.1. Ruang Lingkup Substansial Merencanakan dan merancang Relokasi Sekolah Dasar Islam Pangeran Diponegoro Semarang yang termasuk dalam kategori bangunan dengan beberapa massa bangunan yang terkoneksi / satu massa bangunan yang terintegrasi berserta dengan perancangan tapak lingkungan sekitarnya. Lingkup pembahasan dibatasi pada permasalahan yang berkaitan dengan disiplin ilmu arsitektur. 1.4.2. Ruang Lingkup Spasial Secara administratif adalah tapak perencanaan yang akan dipakai yang berada di BWK VI Kelurahan Bulusan Kecamatan Tembalang Kota Semarang, Propinsi Jawa Tengah. 1.5. METODE PEMBAHASAN Metode yang dipakai dalam penyusunan penulisan ini antara lain: 1. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data ditempuh dengan cara: studi pustaka/studi literatur, data dari instansi terkait, wawancara dengan narasumber, observasi lapangan serta browsing internet. 2. Metode Dokumentatif Yaitu mendokumentasikan data yang menjadi bahan penyusunan penulisan ini. Cara pendokumentasian data adalah dengan membuat gambar dari kamera digital. 3. Metode Komparatif Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Relokasi SD Islam Pangeran Diponegoro Semarang Annisaa Utaminingtyas L2B 006 010 4 Yaitu dengan mengadakan studi banding terhadap sekolah dasar yang menerapkan kurikulum yang sesuai dengan syariat Islam. Selanjutnya dari data - data yang telah terkumpul, dilakukan identifikasi dan analisa untuk memperoleh gambaran yang cukup lengkap mengenai karakteristik dan kondisi yang ada, sehingga dapat tersusun suatu Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Relokasi Sekolah Dasar Islam Pangeran Diponegoro Semarang. 1.6. SISTEMATIKA PEMBAHASAN BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan secara umum tentang Relokasi Sekolah Dasar Islam Pangeran Diponegoro Semarang yang di dalamnya berisi tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, lingkup pembahasan, metode pembahasan, serta sistematika pembahasa yang berisi tentang pokok-pokok pembahasan yang ada di setiap bab. BAB II TINJAUAN UMUM Bab ini menguraikan teori-teori tentang tinjauan pendidikan, tinjauan pendidikan Islam, tinjauan sekolah Islam, tinjauan tentang bangunan pendidikan, struktur kurikulum, arsitektur Islam, dan studi banding. BAB III TINJAUAN KHUSUS SEKOLAH DASAR ISLAM PANGERAN DIPONEGORO SEMARANG Bab ini berisi tentang tinjauan Kota Semarang yang meliputi tinjauan fisik, non-fisik, dan kebijakan dan rencana pembangunan kota, serta tinjauan SD Islam Pangeran Diponegoro Semarang. BAB IV KESIMPULAN, BATASAN, DAN ANGGAPAN Bab ini berisi tentang batasan, dan anggapan terhadap perencanaan dan perancangan Relokasi Sekolah Dasar Islam Pangeran Diponegoro Semarang yang akan direncanakan. BAB V PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Bab ini menguraikan dasar-dasar pendekatan dan menguraikan pendekatan fungsional, kontekstual, arsitektural, teknis, utilitas dan pencitraan bangunan pada Sekolah Dasar Islam Pangeran Diponegoro Semarang yang direncanakan. BAB VI KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Bab ini membahas mengenai faktor penentu perencanaan dan faktor penentu perancangan serta program perancangan yang berisi program ruang dan kebutuhan luas tapak Sekolah Dasar Islam Pangeran Diponegoro Semarang dengan memperhatikan persyaratan perancangan seperti kondisi tapak, struktur, aktivitas, utilitas, dan penekanan desain arsitektur.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 20307 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 13 Aug 2010 08:23 |
Last Modified: | 13 Aug 2010 08:23 |
Repository Staff Only: item control page