LINKING CORRIDOR TERMINAL DAN TRANSIT HOTEL BANDARA SOEKARNO HATTA

Mahardhika, Taufan (2010) LINKING CORRIDOR TERMINAL DAN TRANSIT HOTEL BANDARA SOEKARNO HATTA. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.

[img]
Preview
PDF - Published Version
274Kb

Abstract

Pergerakan lalu lintas udara di Bandara Soekarno – Hatta yang meliputi lalu - lintas penumpang, pergerakan pesawat dan kargo cukup tinggi. Tingginya lalu lintas udara ini ditandai dengan jumlah penumpang pada tahun 2008 yang sudah menembus angka 30 juta penumpang per tahun, melebihi kapasitas desain terminal 1 – terminal 2 yaitu 18 juta penumpang per tahun (sumber : Laporan Tahunan Angkasa Pura II tahun 2008). Komposisi penumpang tahun 2008 terdiri atas 19% penumpang internasional dan 81% penumpang domestik. Berdasarkan alokasi pemanfaatan terminal, penumpang internasional menggunakan sub terminal D dan E, sedangkan penumpang domestik menggunakan sub terminal A, B, C, dan F (sumber : Buku Satistik Angkasa Pura II tahun 2008). Tabel I.1 Tabel Utilisasi Sub Terminal Berdasarkan Jumlah Penumpang Sumber : Buku Statistik AP II Tahun 2008 Tabel I.2 Tabel Utilisasi Sub Terminal Berdasarkan Jumlah Penumpang Sumber : Buku Statistik AP II Tahun 2008 Dari angka tersebut, terdapat pula angka penerbangan transit sebesar ±1,5 juta penumpang per tahun. Tabel I.3 Statistik Angkutan Udara Secara Total Tahun 2008 Sumber : Buku Statistik AP II Tahun 2008 Dalam rangka peningkatan kapasitas terminal bandara tersebut, disamping pengembangan terminal eksisting dan pembangunan terminal 3, agar diperoleh keterpaduan bentuk, arsitektur, struktur maupun operasional antar terminal, perlu dipertimbangkan pembuatan bangunan penghubung antar terminal. Terutama karena keberadaan terminal yang terpisah dengan satu dengan yang lain, diharapkan gedung penghubung kedua terminal tersebut dapat bersinergi dengan baik, terutama dalam melayani penumpang yang akan pindah pesawat agar tidak perlu terlebih dahulu keluar terminal. Hal ini cukup penting untuk diperhatikan mengingat saat jam – jam sibuk, jalan utama yang saat ini menjadi satu – satunya akses penghubung antar terminal sering terjadi kemacetan. Hal ini tentu cukup merugikan para penumpang yang ingin berpindah terminal. Selama masa transit, para penumpang juga membutuhkan fasilitas – fasilitas yang bisa membuat mereka merasa nyaman dan tidak stres dalam menunggu. Hanya saja dalam kenyataannya fasilitas – fasilitas tersebut belum mencukupi. Gambar I.2 Suasana menunggu di Terminal Bandara Soekarno – Hatta Sumber : dokumentasi penyusun Contohnya fasilitas hotel transit yang ada di Bandar Udara Internasional Soekarno – Hatta hanya terdapat 1 buah hotel saja. Yaitu Jakarta Airport Hotel yang terletak di Terminal 2E dengan kapasitas 82 kamar (sumber : brosur Jakarta Airport Hotel). Gambar I.3 Pintu Masuk Jakarta Airport Hotel Sumber : dokumentasi penyusun Menurut kalkulasi, hotel tersebut mampu menampung ± 45.000 penumpang per tahun. Maka bisa dilihat adanya potensi untuk mendirikan fasilitas hotel transit di dalam Bandar Udara Internasional Soekarno – Hatta. Dari uraian tersebut diatas, di Bandar Udara Soekarno – Hatta dibutuhkan bangunan penghubung dan hotel transit yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan akan fasilitas transit yang ada. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu perencanaan dan perancangan tentang Linking Corridor Bangunan Terminal dan Transit Hotel di Bandar Udara Soekarno – Hatta. Tujuan dan Sasaran Tujuan Memperoleh dokumen Tugas Akhir yang jelas dan layak, dengan suatu penekanan desain yang spesifik sesuai karakter / keunggulan judul dan citra yang dikehendaki atas judul yang diajukan tersebut. Sasaran Tersusunnya usulan langkah – langkah pokok proses dasar perencanaan dan perancangan Linking Corridor Bangunan Terminal dan Transit Hotel Bandar Udara Soekarno – Hatta melalui aspek – aspek panduan perancangan (design guidelines aspect) dan alur pikir proses penyusunan LP3A dan Desain Grafis yang akan dikerjakan. Manfaat Bermanfaat untuk memperoleh wawasan dan pemahaman tentang Linking Corridor Bangunan Terminal dan Transit Hotel Bandar Udara Soekarno – Hatta sebagai salah satu persyaratan untuk melanjutkan ke studio grafis, persyaratan untuk mencapai jenjang strata S1 pada jurusan arsitektur. Ruang Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas linking corridor dan transit hotel yang menitikberatkan pada masalah-masalah arsitektural sebagai bahan masukan, pertimbangan dan perbandingan dalam perencanaan fisik selanjutnya. Ruang Lingkup Substansial Ruang lingkup dari Perencanaan dan Perancangan Linking Corridor Bangunan Terminal Bandar Udara Soekarno – Hatta adalah bangunan tunggal. Ruang Lingkup Spasial Bandar udara Soekarno – Hatta terletak di kota Tangerang, ± 20km dari kota Jakarta yang dapat dijangkau dengan menggunakan alat transportasi darat. Metoda Pembahasan Metoda pembahasan yang digunakan adalah metoda deskriptif yaitu dengan pengumpulan sumber data primer dan sekunder kemudian dijelaskan dan dianalisa secara arsitektural. Data – data diperoleh dengan cara : Studi Literatur Yaitu mempelajari buku – buku, majalah, brosur dan website yang berkaitan dengan teori konsep atau standar perencanaan linking corridor yang digunakan dalam penyusunan program. Wawancara Melakukan wawancara mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan bandara, perhotelan khususnya hotel transit dan perencanaan linking corridor dengan narasumber yang berkompetensi di bidangnya. Observasi Proyek Melakukan pengamatan pada beberapa proyek yang berkaitan dengan perencanaan linking corridor dan transit hotel mengingat belum pernah ada di Indonesia sehingga hasil observasi digunakan sebagai studi banding untuk di analisa kriteria yang diterapkan dalam linking corridor dan transit hotel yang direncanakan. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) Linking Corridor Terminal dan Transit Hotel Bandara Soekarno – Hatta adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, metoda pembahasan, dan sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN LINKING CORRIDOR TERMINAL DAN TRANSIT HOTEL BANDARA SOEKARNO - HATTA Menguraikan tentang pengertian Linking Corridor Terminal dan Hotel Transit Bandara Soekarno – Hatta berdasarkan berbagai tinjauan. Termasuk didalamnya referensi linking corridor, referensi hotel transit dan kesimpulan Linking Corridor Terminal dan Transit Hotel Bandara Soekarno - Hatta. BAB III TINJAUAN BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO - HATTA Menguraikan fenomena yang terjadi di Bandara Soekarno - Hatta seiring dengan perkembangan dunia transportasi. Didalamnya terangkum tinjauan Bandara Soekarno - Hatta serta referensi pemilihan tapak. BAB IV KESIMPULAN, BATASAN dan ANGGAPAN Membahas tentang kesimpulan, batasan dan anggapan dari bab yang sebelumnya sebagai penyesuaian dalam pendekatan perencanaan dan perancangan untuk menentukan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Linking Corridor Terminal dan Transit Hotel Bandara Soekarno - Hatta. BAB V PROGRAM PERENCANAAN LINKING CORRIDOR TERMINAL DAN TRANSIT HOTEL BANDARA SOEKARNO - HATTA Berisi pendekatan program yang meliputi tujuan dan analisa berbagai aspek perancangan, pendekatan standar untuk mendapatkan program ruang, pendekatan struktur, pendekatan utilitas serta pemilihan tapak. BAB VI PROGRAM PERANCANGAN LINKING CORRIDOR TERMINAL DAN TRANSIT HOTEL BANDARA SOEKARNO - HATTA Berisi program mengenai penekanan desain, sistem struktur, sistem utilitas dari tapak terpilih.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:20295
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:13 Aug 2010 08:00
Last Modified:13 Aug 2010 08:00

Repository Staff Only: item control page