MUBAROKAH, KISMI (2006) Teknik Negosiasi WPS (Wanita Penjaja Seks)Dalam Mengajak Klien Memakai Kondom Studi Kualitatif, Upaya Pencegahan HIV/ AIDS di Resosialisasi Sunan Kuning Semarang. Undergraduate thesis, Diponegoro University.
| PDF - Published Version 13Kb |
Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id
Abstract
Penularan HIV/AIDS (Human Immunodefficiency Sindrome ) 75-85% terjadi melalui hubungan seksual, baik homoseksual maupun heteroseksual. infeksi virus ini terutama disebabkan oleh perilaku seksual berganti-ganti pasangan tanpa pemakaian kondom. Risiko tertinggi untuk tertular dan menjadi media penularan adalah Wanita Penjaja Seks (WPS) langsung dengan jumlah kepadatan tertinggi di Resosialisasi Sunan Kuning Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui praktik Wanita Penjaja Seks (WPS) dalam melakukan negosiasi kepada klien dalam penggunaan kondom ditinjau dari teori selektivitas persepsi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif melalui metode wawancara mendalam sebagai cara pengumpulan data primer. Subyek penelitian yang dipilih secara purposif didapatkan sejumlah 10 dari 20 orang terpilih dengan kriteria WPS di Resosialisasi Sunan Kuning yang selalu atau pernah berhasil dalam negosiasi kondom kepada klien. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan subyek penelitian tentang HIV/AIDS dan kondom (Perbedaan HIV dan AIDS, cara penularan, cara memakai kondom, dan manfaat kondom) sebagian besar sudah cukup baik. subyek penelitian menawarkan jasa seks yang lebih nyaman bila menggunakan kondom, potongan harga bila klien mau memakai kondom, ancaman berupa penyakit kelamin akibat tidak memakai kondom dan ancaman hamil bila tidak bersedia memakai kondom. pada tahap pelaksanaan negosiasi saat pengusulan, lebih dari setengah subyek penelitian menawarkan alternatif dengan menjelaskan kepada klien tentang alasan memakai kondom. subyek juga menawarkan alternatif memakai kondom dengan oral seks , dengan gaya atau modeberhubungan seks, atau hanya merayu. Saat berdebat subyek penelitian tetap mempertahankan posisi tawar. dari hasil penelitian, lebih dari setengah subyek penelitian mengulang ajakan hingga berkali-kali, sebagian kecilnya sampai klien marah, bahkan sampai memukul subyek penelitian, dan sebagian kecil lainnya sampai lelah bernegosiasi. Bagian penutup, subyek memberikan kesimpulan pemakaian kondom pada akhir negosiasi kondom. kesimpulan bila subyek berada pada kuadran pertama adalah kesadaran bahwa kenikmatan berhubungan seksual tidak dipengaruhi oleh pemakaian kondom. Sehingga bila klien datang lagi,tanpa melakukan negosiasi kondom seperti saat kali pertama. Sama halnya pada kesimpulan pada kuadran kedua dan ketiga, salah satu pihak baik klien maupun subyek penelitian merasa terpaksa bertransaksi seks didorong kebutuhan masing-masing yang tetap dipertahankan . kedua kuadran ini mempunyai kemungkinan untuk naik ke kuadran pertama , yakni berimbas pada kesadaran subyek dan klien tentang pentingnya pemakaian kondom. Kata Kunci: negosiasi, selktivitas persepsi, wanita penjaja seks, HIV/ AIDS negotiation, perception selectivity, woman sexual worker, HIV/ AIDS HIV/AIDS infection mostly happen thru sexual activity (75-85%) wether thru homosexual or heterosexual. The virus infection mostly caused by sexual activity dissorder which frequently changing sexual partner without using condom. The higest risk infected and also being the media or infection are the woman's sexual worker and the higest populated numbers takes Sunan Kuning Resosialization. The aims of this research is knowing the practice of woman's sexual worker on doing negotiation to the client on using condom, which seen from the perceptions selectivity. This research type is qualitative research and its using indepth interview method as primary data collection. The informant chosen purposively. From 20 chosen people, it takes 10 person who fullfill the criteria which always or ever succes negotiating condom to the client. The result of this research shows that the knowledge of HIV/AIDS and condom (The way of infections, the truly condom use, and also the advantages of using condom) mostly qualified. in preparing phase, the informant ask somethinng to the client which can be changed with other things thet barrying the client willingness. The informant ask the client with more satisfaction sexual service if he used condom, discount given, scaring them with sexual disease and pregnant prevention. in propose of actuating phase, more than half informant bargaining the alternative of condom negotiation by explain to the client about the reason why they must use condom. The informant also have the other alternative such as oral seks, sexual active style, striptease, huging or just flatery. In debats of actuating phase, the informant still keep the bargaining position. From the result of research, most of informant repeat to ask the client until they agree to use condom, but few of informant, they had been anger and slapped. In ending phase the informant gives the conclusion of condom used in the end of condom negotiation. The conclusion if the informant were in the first cuadrant is the awareness that good service is not depend using condom. So, if the client will come again in the next time, the woman sexual worker must not to ask the client in using condom. In second and third cuadrant, one of sexual actor are forced to use condom, supporting by the needs which are still kept. This cuadrant still have the possibility up to first cuadrant. It is the awareness of informant and the client about the importance of use condom.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Faculty of Public Health > Department of Public Health |
ID Code: | 20259 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 12 Aug 2010 13:56 |
Last Modified: | 12 Aug 2010 13:56 |
Repository Staff Only: item control page