KAMPANYE PEMILU DALAM PERS: ANALISIS ISI BERITA-BERITA KAMPANYE PEMILU 1997 DALAM PERS DAERAH JAWA TENGAH DAN DIY

Abstract

Beranjak dari pengalaman baby+a setiap menjelang pemilu, terdapat dua hal yang benolak betakang Di satupihak pers merupakan media yang diharapkanmenjadi pelopor kemajuan demokrasi, melalui pemberitaan politik kepada masyarakat. Tetapi dipihak lain, pemerintah justru merasa ketakutan dengan kekuatan media pers alas dampak yang mungkin umlaut dan memgikan penguasa. Peningkatan suhu politik pada masa kampanye, dapat diketahui dan media pers yang memberitakan kejadiankampanye pemilu keriga OPP sejak awe] kampanye dimuloi hingga kampanye selesai. Di Jawa ten* dun DIY, peristiwa politik menjelang pemilu nampak sekali berpengaruh pada kegiatan kampanye. Walaupun demikian pemerintah merasa berwenang mencampuri artisan pen dengan pembatasan-pembatasan pemberitaan. Hal im membawa kansekuensi kemungkinan kecenderungan pars dalam memberitakan kegiatan kampanye OPP meauhak kepada kepentingan panai pemenntah. Dengan latar belakang tersebur, penelitian int mengambil masalah potting dalam bidang ilmu komunikasi politik adalah apakah dengan berbagai regulasi yang diberikan pihak berwenang menjelangkampanyeberlangsung, pers daerah dominan di Jawa Tengah dan DIY kehilangan independensi dalam pemberitaan? Pokok masalah penelitian ini bukan melihat dampak media pada khalayak, team lehih menekankan bagaimann media menyajikan liputan bedta, khususnya berita tentang !uplink sepanjang mass kampanye pemilu 1997 dart liga surat kabar yang terbit di Jawa Tengah-DIY yaitu: Bemas, Kedaulatan Rakyat, Suara Merdeka? Metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi. Populasi: Berita kampanye pemilu 1997 Surat kabar Kedaulatan Rakyar. Suara Merdeka, Bemas. Two antagonistic dimensions between the press and government interests always be problem about pre-election campaign in Indonesia. The press will be so much pioneer to increase democratic life about media political exposure to public. But, the government take care to media power impact that will be decreased government credibility. Political information in the press media well increase, so much political event about political party campaign from beginning to the end of political campaign period. In Jawa Tengah and DIY political events before campaign manifest in newspaper and influence to campaign actifity. And the government involvement whh its authority to the press affairs, it restricts the press freedom to communicate. Is the press policy changes one to cooptation with the government policy or the independence keep well 9 The study problem about political communication science that is media content along election campaign 1997 independence? And with content analysis method, this study will be take characteristic of the political information.