TINGKAT PENCEMARAN TANAH OLEH PESTISIDA DI DAERAH PERTANIAN SAYURAN

Hanani D, Yusniar and Wuryanto, Arie and Sulistiyani, Sulistiyani (2004) TINGKAT PENCEMARAN TANAH OLEH PESTISIDA DI DAERAH PERTANIAN SAYURAN. Documentation. Fakultas Kesehatan Masyarakat.

[img]
Preview
PDF - Published Version
285Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

973Kb

Abstract

Pestisida merupakan sumber pencemar utama lingkungan dalam kegiatan pertanian, baik terhadap kualitas tanah maupun air tanah. Kabupaten Semarang adalah wilayah yang penduduknya sebagian besar bermata-pencaharian sebagai petani sayur, bunga, buah dan tanaman produksi lain, seperti tembakau. Umumnya mereka menggunakan pestisida secara rutin, baik ada hams maupun tidak Penelitian ini bertujuan untuk men melajari tingkat pencemaran tanah oleh pestisida di daerah pertanian sayuran. Penelitian ini merupakan penelitian suwei cross sectional. Data dikumpulkan berdasarkan questioner dengan responden petani sayuran, dan pemerikvaan labo¬ratorik secara kualitatif untuk tingkat pencemaran pestisida dalam tanah. Data sekunder dilakukan untuk mendapatkan data tentang geografi, jenis tanah dan profit tanah. Respanden berjumlah 10-20 petani sayur. Sedangkan sampel tanah diambil di tiga desa terpenting sebagai sentra pertanian sayur sebanyak 9 titik sampel tanah. Data dianalisis secara deskriptif dalam bentuk pets, tabel dan narasi. Kecamatan Ambarawa merupakan wilayah sentra pertanian sayuran dengan 3 desa utama sebagai penghasil tanaman sayuran, yaitu Desa Bandungan, Desa Candi dan Desa Kenteng. Berdasarkan wawancara dengan 13 petani sayuran, pada umumnya mereka menanam cabe, buncis, tomat, seledri, daun bawang, sawi, kapri dan bayam. Pendidikan responden 46,2% tidak tamat sekolah dasar, bahkan diantaranya belum bisa baca dan tulis. Pendidikan yang rendah dapat menentukan rendahnya pengetahuan dan kepedulian petani terhadap lingkungan pertanian dan pencemaran pestisida. Jenis pestisida yang digunakan oleh responden (petani sayur) adalah paling banyak adalah Curacron (69,2%). Jenis lain adalah Dencis, Dursban, dan yang jarang adalah Matador dan Diazinon. Pestisida tersebut termasuk dalam kelompok organofosfat yang bersifat agak persisten dan piretroid yang mudah terurai di lingkungan. Pola penggunaan pestisida sangat tinggi (sebagian besar 2x per minggu), tidak mempertimbangkan dosis/takaran yang tertuklis dalam label, dan kemungkinan dosis ditinggikan jika banyak hams dan muslin penghujan. Berdasarkan pemeriksaan laoratorium tidak dapat diidentifikasi adanya kontaminasi pestisida pada tanah pertanian sayuran di Kecamatan Ambarawa. Penelitian ini belum dapat menggambarkan profit tanah pertanian sayuran katena tidak tersedia data yang cukup yang dipergunakan untuk menjelaskan adanya interaksi antara pestisida dengan tanah. Hanya dapat diketahui jenis tanah di Kecamatan Bandungan adalah latosol dan and osol. Meskipun basil peneemaran pestisida di tanah pertanian sayuran belum dapa diidentifikasi, namun tetap perlu dilakukan pengawasan penggunaan pestisida. Mengingat praktik petani menggunakan pestisida dengan frekuensi yang fin& dan takaran yang tidak semestinya. Perlunya komitmen yang tegas dari masyarakat dan pengambil kebijakan untuk menerapkan prinsip PHI (Pengelolaan Kama Terpadu) dan pengelolaan vektor dan penyakit secara terpadu dengan pemberdayaan masyarakat petani dalam menggunakan pestisida yang selektif dan hemat. Pesticide is an important non-point source environment on agricultural practices, both of soil and groundwater quality. Most of population in Semarang District lives from agriculture, especially vegetable, fruit, flower, and other crops such as tobacco. They often use pesticide regulary, available insect or not. The objective of the study was to know groundwater quality in agriculture of vegetable as an impact pesticide use This study was a cross sectional survey. The Data was collected base on interviewing and laboratory test as a qualitative examination of pesticide contamination into groundwater. Secondary data was collected to get information about geography, kind and profile of soil. Number of Respondent was 13 father. Sample of soil was taken from three villages that had the most agriculture product of vegetables. Then was determined nine (9) point of samples. Data was analyzed by descriptive statistic. Ambarawa Sub District was agriculture center of vegetables with three villages, especially Bandungan, Candi dan Kenteng Villages. According interviewing to 13 fainter, generally they plant vegetables such as chili, bean, tomatoes, celery, Brassica, spinach, and onion leaf. Respondent education was 46,2% ungraduated from elementry school yet, even some of them were illiterate. Quality of education determined quality of knowledge and awareness to quality of environment. Curacron was kind of pesticide that was mostly used (69,2%). The others such as Dencis, Dursban, and rarely was pesticide of Matador and Diazinon. Those pesticide included in organophosphat, which was persistent, and pirethroid, which was degradable easily info environment. Respondent often iiied pesticide fitetpietieitir (most Of than Nike a week) They didn't think about concentration following direction of label It was possible used it higher, moreover available many insects and wet season. Based On laboratory test, we could not find pesticide contamination on soil in Ambarawa sub district. This study haven't described the soil profile on agriculture of vegetable yet, because there was not enough secondary data. Therefore, what interaction between soil and pesticide was, the study could not explain that. Kind of agriculture soil in Ambarawa was latosol and andosol. Although the study did not find contamination of pesticide, it is important to controll about pesticide use. According respondent pratices use pesticide frequencies and concentration did not properly, it is need political comitment from community and government to applied best management of practices, diseases and vectors, by empower farmer community to use pesticide selective and efficient.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:20227
Deposited By:Ms upt perpus3
Deposited On:12 Aug 2010 13:14
Last Modified:12 Aug 2010 13:14

Repository Staff Only: item control page