STUDI TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN DI KOTAMADIA SEMARANG (UJI BANDING ANTARA WILAYAH GENANGAN PASANG DENGAN WILAYAH TIDAK TERGENANG PASANG)

Abstract

Lingkungan Fisik dan Perilaku Manusia adalah dua variabel utama yang berperan dalam mencapai derajat Kesehatan Masyarakat. Kesehatan masyarakat itu sendiri dapat dilihat antara lain dari banyaknya kematian balita atau kejadian berbagai penyakit dalam suatu daerah. Indikator-indikator Lingkungan Fisik manusia seperti kualitas rumah dan lingkungan rumah sekitarnya mempunyai sifat yang tidak statis, is berubah sesuai dengan perkembangan teknologi dan budaya. Demikian jugs perilaku hidup sehat masyarakat yang dalam hal ini sebagai penilaian kumulatif dari pengetahuan, sikap dan tanggapan terhadap norma kesehatan baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat akan berubah sesuai dengan teknologi dan budaya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan tiger variabel tersebut yakni kondisi fisik lingkungan, perilaku hidup sehat dan tingkat kesehatan masyarakat di daerah tergenang pasang dengan daerah tidak tergenang pasang. Selain itu mencari indikator-indikator apa dari lingkungan fisik dan perilaku hidup sehat yang berpengaruh terhadap tingkat kesehatan masyarakat di daerah penelitian. Penentuan lokasi penelitian ditentukan secara purposive sampling, diambil Kelurahan Tanjungmas Kecamatan Semarang Utara mewakili daerah tergenang pasang dan Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu mewakili wilayah tidak tergenang pasang. Teknik,pengambilan sampling (responden) dilakukan dengan cara random sampling sederhana yang diambil tiap kelurahan 100 kepala keluarga, sehingga seluruh responden berjumlah 200 kepala keluarga. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara secara langsung dengan masyarakat, serta wawancara mendalam dengan pemuka masyarakat. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kuantitatif yaitu untuk membuat uji beda dan uji' korelasi dengan menggunakan rumus Chi-Square diteruskan dengan uji Kontingensi. Hasil yang diperoleh dari penelitian i.ni adalah: 1. Kondisi fisik rumah dan lingkungan antara wilayah tergenang pasang dengan wilayah tidak tergenang pasang menunjukkan beberapa persamaan dan juga perbedaan. Persamaan yang ada antara lain adalah pada indikator kualitas rumah tinggal, sama-sama menunjukkan kondisi yang masih sederhana. Sedangkan perbedaannya antara lain adalah sumber air untuk mandi di wilayah tergenang pasang keseluruhan rumah tangga menggunakan air sumur artetis sedangkan di wilayah tidak tergenang sebagian besar menggunakan air sumur biasa (gall). Demikian juga pengelolaap sampah di wilayah tergenang pasang sudah dikelola seoara benar sedangkan untuk wilayah tidak tergenang masih belum tertatur. 2. Perilaku hidup sehat masyarakat antara daerah tergenang pasang dengan wilayah tidak tergenang pasang secara keseluruhan menunjukkan kategori baik. Namun jiga dibandingkan maka untuk wilayah genangan pasang mempunyai kecenderungan perilaku yang lebih baik dari pada di wilayah tidak tergenang. 3. Tingkat kesehatan masyarakat antara wilayah tergenang dengan wilayah tidak tergenang pasang terdapat sedikit perbedaan dilihat dari angka RR (Relative Risk). RR untuk penyakit batuk kronis dan demam tipus ternyata lebih tinggi didaerah tidak tergenang, sedangkan RR untuk penyakit kulit lebih tinggi di wilayah tergenang pasang. 4. Indikator-indikator kondisi fisik rumah dan lingkungan ternyata kurang berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat di daerah penelitian. Sedangkan perilaku hidup sehat dari hasil uji korelasi menunjukkan suatu hubungan yang berarti.