IKATAN SOSIAL SEBAGAI FAKTOR DELINKUENSI ANAK DI KOTAMADIA SEMARANG (Studi Kriminologi)

Abstract

Dewasa ini, gejala perilaku delinkuensi anak (remaja) merupakan gejala hukum dan sosial yang tinggi aktualitasnya di masyarakat, oleh karena itu perlu dilakukan upaya pemahaman secara akademik apa yang bagaimana gejala itu terjadi di masyarakat. Upaya pemahaman ini salah satunya dapat dilakukan me lalui penelitian kriminologis empirik terhadap gejala perilaku delinkuensi anak itu. Penelitian Mandiri melalui pendekatan kriminologik ini berangkat dari pertanyaan dasar bagaimanakah gambaran gejala perilaku delinkuensi anak di masyarakat terutama di Kotamadia Semarang, dan faktor-faktor apa sajakah yang melatarbe lakangi terjadinya gejala tersebut. Tujuan studi dalam rangka menjawab pertanya an dasar tersebut dilakukan dengan pendekatan kriminologik empiris, dilakukan dengan metode survey terhadap sejumlah responden penelitian, yaitu para siswa SMU di Kotamadia Semarang, yang ditentukan dengan cara purposive sampling. Dengan menggunakan Teori Kontrol Sosial sebagai kerangka acuan pene litian ini, maka diperoleh temuan-temuan penelitian yang secara singkat dapat di kemukakan berikut ini. Jenis-jenis perilaku delinkuensi anak di lokasi penelitian menunjukan keanekaragaman, namun secara garis besar dapat diklasifikasikan perilaku kenakalan biasa dan kenakalan yang menjurus pada tindak kriminal. Faktor-faktor yang melatar belakangi terjadinya delinkuensi anak ini ialah (a) fak tor keterikatan anak pada orang tua (b) keterikatan anak pada teman sebaya, (c) kepercayaan anak pada norma hukum dan (d) kepercayaan anak pada norma agama. Atas dasar itu disarankan bahwa dalam rangka pencegahan dan penang gulangan gejala delinkuensi anak di Kotamadia Semarang, perlu diupayakan adanya pendekatan-pendekatan yuridis dan religi yang bersifat paedagogik di ka ngan anak-anak/remaja dengan cara yang luwes tidak doktriner serta proporsio nal sesuai dengan perkembangan jiwa anak-anak/remaja.