BEBERAPA FAKTOR RISIKO TERJADINYA REINFEKSI KECACINGAN PADA MURID SEKOLAH DASAR (STUDI PASCA INTERVESI DI SD NEGERI BANDARHARJO 02-04 SEMARANG)

Suhartono, Suhartono and Rahfiludin, Zen and Budiyono, Budiyono (2001) BEBERAPA FAKTOR RISIKO TERJADINYA REINFEKSI KECACINGAN PADA MURID SEKOLAH DASAR (STUDI PASCA INTERVESI DI SD NEGERI BANDARHARJO 02-04 SEMARANG). Documentation. FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT.

[img]
Preview
PDF - Published Version
297Kb
[img]PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

1183Kb

Abstract

In the same manner as the other developing countries, Indonesia also remains face the difficulties against the high prevalence rate of infectious diseases, particularly ones that related with bad environmental condition. One of them, which is usually occurred in elementary school children and have a negative effect on their growth and development, is soil transmitted helminthiasis, an infection of intestinal) worm transmitted through soil or known as helminthic disease. Three kinds of them are Ascaris lumbricoides, whipworm (Trichuris trichiura), and hookworm (Necator americanus and Ancylostoma duodenale). Based on that background, this research tried to formulate the problem as follows: is there any relationship between student's characteristics, student's knowledge and practises, house sanitation and the occurrence of helminthic disease reinfection on students of Bandarharjo 02-04 Elementary School? Conclusions taken from this research are: the occurrence rate of helminthic disease reinfection on Bandarharjo 02-04 Elementary School students in Semarang Regency was 48,3%, most of students houses (73,3%) were in a "not so good" environmental sanitation condition. There was no relationship between student's characteristics, student's knowledge and practises, house sanitation and the occurrence of helminthic disease reinfection on students of Bandarharjo 02-04 Elementary School? Sebagaimana negara-negara sedang berkembang yang lain, Indonesia juga masih menghadapi masalah masih tingginya prevalensi penyakit infeksi, terutama yang berkaitan dengan kondisi lingkungan yang belum baik. Salah satunya, yang banyak terjadi pada anak usia sekolah dan berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan mereka adalah Soil Transmitted Helminths, yaitu infeksi cacing usus yang ditularkan melalui tanah atau lebih dikenal sebagai kecacingan. Ada tiga jenis cacing yang penularannya melalui tanah, yakni cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), dan cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale). Upaya pemberantasan dengan pengobatan telah dilakukan, namun prevalensinya masih tetap tinggi, karena masih sering terjadi kasus reinfeksi. Pada penelitian ini akan dilihat faktor-faktor apa yang berhubungan dengan kejadian reinfeksi kecacingan atau merupakan faktor risiko untuk terjadinya reinfeksi kecacingan. Penatitian dilakukan dengan pendekatan cross-sectional, dengan mengambil sampel murid di SD Bandarharjo 02-04 yang positif menderita kecacingan dan mendapatkan pengobatan dengan Albendazol 400 mg dosis tunggal dan pendidikan kesehatan pada bulan November 2000. Data tentang kejadian reinfeksi diambil dengan memeriksa sampel tinja dengan metode Kato-Katz. Data tentang karakteristik murid dan orangtua murid, pengetahuan dan praktek murid serta kondisi sanitasi lingkungan rumah diambil dengan menggunakan kuesioner terstruktur dan pengamatan langsung di rumah murid. Analisis bivariat dilakukan dengan uji hipotesis X2. Dari hasil analisis data dapat diperoleh hasil bahwa angka kejadian reinfeksi adalah sebesar 48,3%, sebagian besar orangtua murid (76,7°/0) berpendidikan 'rendah', sebagian besar murid (61,7%) mempunyai pengetahuan 'kurang', 43,3% mempunyai prakteknya tergolong 'kurang, dan 73,30/0 kondisi sanitasI lingkungan rumahnya termasuk 'buruk'. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara jenis kelamin murid, kondisi sosial ekonomi orangtua murid, perigetahuan dan praktek murid, dan kondisi sanitasi lingkungan rumah dengan kejadian reinfeksi kecacingan (semua' nilai-p > 0,05). Namun, ada kecenderungan bahwa proporsi kejadian reinfeksi lebih banyak terjadi pada murid dari kelompok yang pengetahuan dan praktek kesehatannya sehari-hari 'buruk' dibanding pada kelompok murid yang pengetahuan dan praktek kesehatan sehari-harinya tergolong 'balk'.

Item Type:Monograph (Documentation)
Subjects:H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:20162
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:12 Aug 2010 09:01
Last Modified:12 Aug 2010 09:01

Repository Staff Only: item control page