TAMAN REKREASI PANTAI DI SEMARANG

ANINGSIH, FITRI (2005) TAMAN REKREASI PANTAI DI SEMARANG. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.

[img]
Preview
PDF - Published Version
46Kb

Abstract

Kota Semarang sebagai sebuah kota yang terletak pada kawasan pantai utara Jawa memiliki berbapagi potensi yang belum sepenuhnya dikembangkan. Sesuai dengan Pareturan Daerah Kota Semarang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Program Pembangunan Daerah (Propeda) Kota Semarang Tahun 2001-2005, maka visi dan misi yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Kota Semarang 2001-2005 adalah “Terwujudnya Masyarakat Kota Pantai Metropolitan yang Mumpuni”. Visi tersebut mengandung dua filosofi pokok yang akan diusahakan perwujudannya, yaitu Masyarakat Kota yang Mumpuni dan Kota Pantai Metropolitan. Masyarakat Kota yang Mumpuni adalah tatanan masyarakat Kota Semarang yang memiliki kemampuan cipta, rasa karsa dan karya yang tinggi dengan karakteristik iman dan takwa, demokratis, berbudaya, partisipatif, mandiri, kreatif, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta sejahtera dalam wilayah Kota Pantai Metropolitan. Sedangkan Kota Pantai Metropolitan adalah kota yang memanfaatkan pantai sebagai potensi sumber daya untuk mendukung karakteristik kota metropolitan yang memiliki aktivitas berskala internasional dengan didukung oleh infrastruktur yang memadai, tanpa meninggalkan potensi yang lain. (Repetada Kota Semarang 2005). Untuk mewujudkan visi Kota Semarang sebagaimana tersebut diatas maka perlu adanya partisipasi dari berbagai pihak, antara lain melalui penataan, pengembangan, pengendalian dan pemanfaatan ruang kota yang mengedepankan aspek topografi dan kawasan pantai. Namun ternyata kawasan pantai kota Semarang belum terolah dengan optimal. Kebijakan Pemerintah Kota Semarang berkaitan dengan penanganan pantai, garis pantai kota Semarang sepanjang 18 km terbagi dalam tiga karakteristik kawasan. Kawasan bagian barat dari Kendal hingga kawasan PRPP/Marina merupakan kawasan alamiah yang yang bisa dikembangkan sebagai kaasan konservasi, pertanian pantai dan pengembangan pariwisata (Kompas, 23 April 2005). Semarang merupakan ibukota Jawa Tengah, dengan jumlah penduduk 1.378.193 jiwa pada tahun 2003 dan terletak pada sumbu daerah tujuan wisata yaitu Jakarta, Surabaya, Yogyakarta. Terkait dengan visi kota Semarang, kebijakan pembangunan pariwisata diarahkan pada pengembangan dan pemanfaatan potensi-potensi pariwisata secara maksimal terutama wisata bahari, terutama potensi alam berupa pantai di pesisir utara kota Semarang. Berdasarkan uraian diatas, untuk mengoptimalkan potensi wisata pantai di Semarang dengan kendala yang ada, maka sudah selayaknya jika kawasan pantai pesisir utara kota Semarang ditata dan dikembangkan agar lebih baik, sehingga meningkatkan daya tarik Kota Semarang sebagai kota tujuan wisata baik wisman maupun wisnus sehingga menambah pendapatan asli daerah dan untuk mencegah kerusakan yang lebih besar pada potensi wilayah pantai. Pengembangan fasilitas rekreasi public dikawasan pantai kota Semarang masih memungkinkan, mengingat terbatasnya sarana rekreasi yang representative. Sarana rekreasi yang kurang representative membuat masyarakat enggan berkunjung. Padahal di tengah kesibukannya masyarakat Semarang membutuhkan sarana rekreasi yang memberikan nuansa berbeda dari apa yang setiap kali ditemui di sudut-sudut kota Semarang. Perkembangan infrastruktur kota dalam penyedeiaan sarana transportasi yang memadai seperti pengembangan Bandara Ahmad Yani sebagai bandara internasional, pengembangan Terminal Terpadu Mangkang dan rencana pengembangan Terminal Penumpang Laut Tanjung Mas diharapkan dapat semakin menggeliatkan roda perekonomian kota. Perkembangan ini memunculkan kebutuhan-kebutuhan baru akan pemenuhan fasilitas-fasilitas rekreasi, selain itu sebagai sebuah kota dengan julah penduduk yang cukup besar ternyata kebutuhan Kota Semarang akan suatu sarana rekreasi outdoor masih belum terpenuhi. Berdasarkan survey konsumen di kota Semarang periode Oktober 2003, angka Balance Score (BS) untuk rekreasi dan pengeluaran barang sandang dari masyarakat masih kuat. Hal ini mendukung prospek pengembangan industri pariwisata. Kebutuhan akan berekreasi diharap dapat terpenuhi bagi warga kota tanpa harus jauh meninggalkan tempat tinggal mereka. Oleh karena itu diharapkan adanya fasilitas rekreasi yang letaknya tidak jauh dari pusat kota. Selain itu, ternyata penyediaan tempat rekreasi dalam skala fisik kota memegang peranan dalam memberi landmark bagi kota, dimana keberadaan fasilitas rekreasi baik dalan berntuk ruang tertutup maupun terbuka sebagai pusat kegiatan masyarakat kota akan mewarnai bentuk fisik kota bahkan bisa membentuk citra dan identitas kota itu sendiri. Dengan melihat sekilas uraian realita di atas maka dapat disimpulkan bahwa Kota Semarang membutuhkan sebuah fasilitas rekreasi yang memberikan kesan beda mengingat fungsinya sebagai pelepas beban psikologis dan juga sebagai simpul pertemuan masyarakat kota dan menjadikannya fasilitas yang penting. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka direncanakan sebuah kawasan rekreasi pantai. Pengembangan suatu Rekreasi pantai di Semarang, dalam hal ini adalah kawasan pesisir utara Kota Semarang, dimana pada masa mendatang kawasan ini diharapkan menjadi kawasan yang terencana dengan baik dan dapat menjadi pusat keramaian kota yang baru sesuai dengan visi dan misi kota Semarang, sebagai kota pantai metropolitan serta mengembalikan identitas Semarang sebagai kota pantai. 1.2 Tujuan dan Sasaran 1.2.1 Tujuan Menggali, melestarikan, dan meningkatkan pemanfaatan potensi kawasan pantai Kota Semarang sebagai kawasan rekreasi sehingga mampu memberikan nilai lebih dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Semarang, di bidang sosial mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, dan secara langsung mampu memberikan kontribusi sebagai pemacu pertumbuhan ekonmi daerah-daerah sekitarnya tanpa meninggalkan nilai-nilai dan factor-faktor perencanaan sebuah kawasan rekreasi pantai. 1.2.2 Sasaran Menyusun landasan perencanaan dan perancangan fasilitas rekreasi di kaasan pantai kota Semarang dengan memanfaatkan potensi alam dan potensi budaya setempat yang dapat menampung kegiatan dalam berekreasi. 1.3 Manfaat 1.3.1 Secara Subyektif  Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh Tugas Akhir sebagai ketentuan kelulusan Sarjana Strata 1 (S1) pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.  Sebagai pedoman dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A). 1.3.2 Secara Obyektif  Bagi pembangunan di sektor pariwisata akan dapat menjadi kontribusi dalam memanfaatkan suatu kawasan potensial sebagai aset wisata yang memiliki nilai ekonomis tinggi yang pada akhirnya mampu menambah pendapatan pemerintah melalui sektor pariwisata yang ada.  Sebagai sumbangan dalam perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya Arsitektur. 1.4 Lingkup Pembahasan 1.4.1 Ruang Lingkup Substansial Taman Rekreasi Pantai di Semarang merupakan perencanaan dan perancangan suatu obyek wisata rekreasi dengan pola penataan masa banyak yang diwujudkan melalui studi-studi tentang zoning pada kawasan pantai yang ada serta penataan kembali dan penambahan fasilitas sebagai usah untuk menciptakan sebuah kawasan rekreasi yang mampu mengakomodir segala kegiatan penggunanya. 1.4.2 Ruang Lingkup Spasial Taman Rekreasi Pantai di Semarang melewati kegiatan yang bersifat rekreatif dan relaksasi bagi semua masyarakat seperti oleh raga air (renang, boating, berlayar) bermain-main di taman hiburan, berjalan-jalan dan menikmati pemandangan. 1.5 Metode Pembahasan Metode yang digunakan dalam pembahasan adalah deskriptif analisis yaitu dengan mengumpulkan, menganalisis dan menyimpulkan data yang diperlukan dan berkaitan dengan masalah. Pengumpulan data yang dilakukan meliputi data primer dan sekunder dengan cara : 1. Data Primer  Wawancara dengan narasumber yang terkait untuk mendapatkan informasi yang solid.  Observasi lapangan  Studi banding, yaitu mempelajari kasus lain sejenis sebagai masukan dalam meranang. 2. Data Sekunder  Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan teori, konsep, standar perencanaan dan perancangan fasilitas rekreasi juga yang berkiatan dengan arah pengembangan dari lokasi yang akan digunakan. 1.6 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam Landasan Program perencanaan dan Perancangan Arsitektur disusun dengan urutan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Menguraikan tentang latar belakang perlunya pengembangan rekreasi di kawasan pantai kota Semarang, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, manfaat, lingkup, metode dan sistematika pembahasan, serta alur pikir. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menguraikan tentang tinjauan pengertian, jenis, maksud, dan tujuan umum rekreasi, rekreasi pantai, dan teori tentang perancangan lansekap, data serta kesimpulan studi banding. BAB III TINJAUAN TAMAN REKREASI PANTAI DI SEMARANG Menguraika tentang data-data kota Semarang, kebijakan pariwisata kota Semarang dan tinjuan umum pantai di kota Semarang, meliputi kondisi fisik, kondisi non fisik serta peraturan dan kebijkan yang terkait dengan kawasan pesisir kota Semarang serta fasilitas Taman Rekreasi Pantai di Semarang yang meliputi lingkup pelayanan, target pengunjung, waktu pelayanan, dan atraksi yang tersedia. BAB IV KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Menguraiakan tentang kesimpulan, batasan dan anggapan yang akan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan perancangan. BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Menguraikan tentang Dasar Pendekatan yang meliputi dasar filosofi dan dasar fungsional, pendekatan lokasi dan tapak, pendekatan kebutuan ruang, meliputi pelaku, aktivitas, kebutuhan ruang, kapasitas dan besaran ruang serta hubungan kelompok ruang, pendekatan persyaratan bangunan meliputi utilitas, filosofi bangunan, struktur, bahan bangunan dan sistem pengamanan, pendekatan tata ruang luar meliputi pola tapak, lansekap dan raung terbuka, serta pendekatan arsitektural. BAB VI KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN Menguraikan tentang konsep dasar perancangan, factor penentu perancangan meliputi pemilihan lokasi dan tapak, penentuan luas areal dan jenis kegiatan, konsep dasar sistem bangunan, meliputi kapasitas fisiologi ruang, sistem utilitas, sistem struktur, bahan bangunan, pengamatan kawasan, konsep perancangan tata ruang luar meliputi tapak, lansekap dan ruang terbuka serta program ruang dan kebutuhan luasan tapak.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering
ID Code:20114
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:11 Aug 2010 14:17
Last Modified:11 Aug 2010 14:17

Repository Staff Only: item control page