Soeprobowati, Td Retnaningsih and Hidayat, Jafron Wasiq and Jumari, Jumari and Khotim P, Lilih (1998) KOMUNITAS DIATOM EPIPELIK DI MUARA SUNGAI BANJAR KANAL BARAT DAN BABON\ KODYA SEMARANG. Documentation. FAKULTAS MIPA.
| PDF - Published Version 229Kb | |
PDF - Published Version Restricted to Repository staff only 1074Kb |
Abstract
Biomonitoring have been carried out by using macrobenthic organisms, plankton and Escherichia colt, although there are some weaknesses of those organisms as bioindicator. This research had been conducted in order to find out an alternative of using epipelic diatom as bioindicator of water quality. Epipelic diatom has abilities to monitor environmental changes continuously as the water qualities are changed, because diatom integrates all physical and chemical factors in a short period Therefore, the weaknesses of bioindicator used this time could be eliminated. That is why it is required to determine community structure of diatom in estuaries. Banjir Kenai Beret Estuary has diversity index (H') of 2,04-2,31, evenness index (e) of 0,76-0,82 with the tolerant spades of Surirella robusta, Pinnula fie sp., Meridian sp., Cymballa lanceolate and SatireIle sp. Babon Estuary has I1' of 2,04-2,31, evenness index (e) of 0,79-0,82 and Navicula rhynocephala and Suitella robusta as species that have relatively high abundances. Base on those diversity indexes, the two rivers are determined as a middle polluted. Therefore, it is required further research about diatom communities in relatively unpolluted and polluted area to determine tolerant species. Biomonitoring dilakukan dengan menggunakan hewan makrobenthos, plankton dan Escherichia coil, meskipun penggunaan organisme-organisme tersebut mempunyai kelemahan. Hal ini disebabkan karena belum ditemukannya bioindikator yang dianggap signifikan dalam pengidentifikasian perairan yang tercemar. Diatom epipelik mampu memonitor lingkungan secara kontinyu sebagai respon rnereka tehadap perubahan kualitas perairan karena mereka menginteorasi serlua efek sifat fisik dan kimia perairan dalam waktu yang relatif singkat. Dengan demikian semua kelemahan metode yang selama ini dipergunakan dapat dielimimir untuk memperoleh hasil yang lebih akurat. Karena permasakahan ciatas, maka dalam penetitian ini bertujuan untuk menentukan kuatitas air dan perubahannya yang dijelaskan oleh struktur komunitas diatom. dengan hardpan diperolehnya data base tentang spesies diatom yang toleran terhadap pencemaran. Untuk itu maka dambil sampel sedimen di Muara Sungai Banjir Kanal Barat dan Babon Kodya Semarang yang diduga mempunyai akumulasi bahan pencemar yang relatif label tinggi untuk dikaji struktur komunitas diatom-nya. Muara Sungai Banjir Kanal barat mempunyai Indeks keanekaragaman (H') antara 2.04-2,31, indeks kemerataan (e): 0,76-0,82 dengan Surirella robusta, Pinnularia sp., Metidion sp., CynteIla lanceolate dan Suety& sp sebagai spesies yang mempunya kemetimpahan relatif tinggi. Muara Sungai Babon mempunyai H' antara 2,04-2,31, indeks kemerataan (e): 0,79-0,82 dengan adalah Navicula rhynocephala dan Surirella robusta yang mempunyai kemelimpahan reatif tinggi. Berdasarkan indeks keanekaragamannya, maka kedua sungai tersebut tergolong tercemar sedang. Untuk itu masih diperiukan penelitian lebih lanjut dengan membandingkan komunitas diatom epipelik di daerah yang retatif baton tercemar dengan yang tercemar beret untuk menentukan spesies-spesies yang teleran terhadap pencemaran.
Item Type: | Monograph (Documentation) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | Faculty of Science and Mathematics > Department of Mathematics |
ID Code: | 20093 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 11 Aug 2010 11:47 |
Last Modified: | 11 Aug 2010 11:47 |
Repository Staff Only: item control page